Nama band punk Sukatani asal Purbalingga terus menjadi sorotan usai lagu 'Bayar Bayar Bayar' viral. Novi Citra Indriyati sang vokalis dikabarkan adalah guru SD di Banjarnegara.
Berdasarkan data pokok pendidikan, nama Novi Citra Indriyati pernah tercatat sebagai guru salah satu SD di Desa Klampok, Kecamatan Purwareja Klampok, Banjarnegara.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Banjarnegara Teguh Handoko mengonfirmasi jika Novi Citra Indriyati pernah tercatat sebagai guru SD di Banjarnegara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya kalau dari data Dapodik, atas nama itu (Novi Citra Indriyati) pernah tercatat sebagai guru SD IT di Klampok," kata Teguh saat dihubungi detikJateng, Minggu (23/2/2025).
Namun saat ini vokalis band dengan nama panggung Twister Angel ini sudah tidak lagi tercatat dalam Dapodik. Teguh mengaku tidak tahu pasti penyebab tidak aktifnya Novi Citranya Indriyati dalam Dapodik.
"Sekarang sudah tidak aktif memang. Tetapi alasannya apa kami tidak tahu. Itu merupakan kewenangan dari yayasan. Jadi bisa langsung ditanyakan ke yayasan atau pihak sekolah," kata dia.
Ia mengatakan perihal pemberhentian atau hal lain merupakan kewenangan sekolah. Mengingat SD tersebut merupakan sekolah swasta.
"Untuk mohon maaf terkait pemberhentian atau lain sebagainya itu kewenangan dari pihak sekolah. Jadi yang lebih tahu alasannya apa bisa langsung ke sekolah," tambahnya.
Polemik Sukatani
Diketahui, grup musik asal Purbalingga, Sukatani, telah mengunggah video permintaan maaf ke Polri gara-gara lagu 'Bayar Bayar Bayar', di akun Instagram mereka, @sukatani.band.
Dalam video tersebut, dua personel Sukatani, yaitu Muhammad Syifa Al Ufti alias Electroguy (gitaris) dan Novi Chitra Indriyaki (vokalis), menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. Mereka menegaskan lagu tersebut tidak bermaksud menyerang institusi Polri secara keseluruhan, melainkan hanya mengkritik oknum yang melanggar aturan.
"Mohon maaf sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu ciptaan kami dengan judul Bayar Bayar Bayar, yang liriknya bayar polisi," ujar Syifa dalam video tersebut.
Mereka meminta pendengar untuk menghapus lagu itu dari media sosial dan berbagai platform lainnya. Bahkan, lagu tersebut kini sudah ditarik dari peredaran.
6 Polisi Diperiksa Propam
Buntut polemik tersebut, enam oknum polisi Direktorat Reserse Siber Polda Jawa Tengah (Jateng) menjalani pemeriksaan. Pemeriksaan dilakukan karena adanya dugaan intimidasi terhadap personel band pelantun lagu 'Bayar Bayar Bayar' itu.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto mengatakan pemeriksaan kepada anggota tersebut juga terkait klarifikasi dari Band Sukatani. Pemeriksaan dilakukan oleh Biropaminal Divpropam Polri.
"Terkait dengan pemberitaan yang berkembang mengenai klarifikasi dari Band Sukatani serta dugaan adanya tindakan intimidasi oleh anggota Ditressiber Polda Jateng, Divpropam Polri menegaskan bahwa saat ini proses pemeriksaan oleh Biropaminal Divpropam Polri masih berlangsung," kata Artanto lewat pesan singkat, Minggu (23/2/2025).
(rih/rih)