Nelangsa Remaja Pati Diarak Massa gegara Curi Pisang, Ternyata demi Hidupi Adik

Nelangsa Remaja Pati Diarak Massa gegara Curi Pisang, Ternyata demi Hidupi Adik

Dian Utoro Aji - detikJateng
Kamis, 20 Feb 2025 17:14 WIB
Police found 7kg of cocaine stuffed inside 57 fake bananas in a shipment of real bananas that arrived from South America in the Mediterranean port of Valencia. β€” AFP pic
Ilustrasi curi pisang. Foto: AFP Photo
Pati -

Sebuah video seorang remaja diarak warga sambil membawa setandan pisang viral di media sosial. Di balik kejadian itu, ada kisah pilu hingga memaksa remaja itu mencuri pisang.

Dalam video yang diunggah di media sosial Instagram @INFOBDGBARATCIMAHI terlihat terlihat seorang remaja yang masih pelajar sekolah menengah atas (SMA) di Pati diarak warga. Remaja yang terlihat telanjang dada itu diduga mencuri pisang tanduk.

Terbaru diketahui, jika hasil curian itu ternyata untuk memenuhi kebutuhan sang adik. Hal ini pun dibenarkan oleh Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid. Mujahid mengatakan, pihaknya telah menerima laporan warga adanya seorang remaja berusia 17 tahun kedapatan mencuri pisang di kebun milik K warga Desa Gunungsari Kecamatan Tlogowungu pada Senin (17/2) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kata dia kejadian ini bermula saat korban K bersama warga lainnya sengaja berjaga di kebun pisang. Sebab korban mengaku sering kehilangan pisang jenis tanduk atau byar.

"Di sana Desa Gunungsari di sawah milik korban sering terjadi pencurian pisang. Terus karena gemes jagong disanggong (ditungguin) dengan warga. Kira-kira siapa yang mencuri," jelasnya saat dihubungi detikJateng lewat sambungan telepon, Kamis (20/2/2025).

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut saat ditunggu tersebut pelaku ini mengambil pisang milik K. Sontak korban mengetahui aksi pelaku tersebut. Sehingga pelaku diamankan oleh warga.

Pelaku sempat diarak dari kebun menuju balai desa setempat.

"Ternyata sobek (sialnya) anak ini yang ambil. Jadi pas ditunggu anak ini yang ambil, mungkin dulu-dulunya juga bukan anak ini, bisa juga orang lain," jelasnya.

Dari situ pelaku diamankan warga. Polisi pun datang ke lokasi. Pelaku lalu diamankan polisi dibawa ke kantor.

"Jadi pertimbangan itu pelaku itu diamankan warga. Begitu banyak, makanya dari TKP ke balai desa itu memang jauh. Setelah dapat berita itu saya yang penting pelaku kita amankan dulu ke kantor," jelasnya.

Menurutnya dari pemeriksaan ternyata lata belakang pelaku dari keluarga kurang mampu. Ibunya meninggal dunia tujuh tahu lalu. Sedangkan ayahnya pergi entah ke mana. Pelaku tinggal bersama adiknya yang masih duduk SMP dan neneknya.

"Kalau keterangan itu ibunya meninggal tujuh tahun lalu. Bapaknya nggak tahu ke mana pergi tanpa pesan," jelasnya.

"Dia tinggal sama nenek dan adiknya sekolah menengah pertama (SMP)," dia melanjutkan.

Menurutnya dari keterangan pelaku nekat mencuri karena untuk menghidupi adiknya yang masih sekolah. Pelaku kata dia mengaku mencuri pisang sudah dua kali ini.

"Ngakunya dua kali. Hasilnya dijual. Memang pisang laku, untuk kebutuhan bersama adiknya," jelasnya.




(apl/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads