Pasangan suami istri (pasutri) asal Sleman inisial ER (32) dan IM (28) ditemukan tewas di dalam mobil saat parkir di Jalan Raya Jogja-Magelang, kawasan Krakitan, Salam, Kabupaten Magelang. Korban diduga meninggal karena racun dari AC mobil. Berikut sederet fakta tewasnya pasutri tersebut.
Dikira Pelanggan Pecel Lele
Kedua korban ditemukan tewas setelah warga di sekitar lokasi curiga terhadap keberadaan mobil korban. Pasalnya, mobil itu sudah terparkir sejak sore hingga malam dengan kondisi lampu menyala. Awalnya warga mengira jika mobil tersebut milik pelanggan pecel lele yang ada di lokasi.
Kasat Reskrim Polresta Magelang, AKP La Ode Arwansyah menerangkan, berdasarkan keterangan saksi, mobil Hyundai warna hitam AB 1003 NQ itu parkir sejak pukul 18.00 WIB. Warga mengira pemilik mobil sedang jajan pecel lele.
"Hingga pukul 23.30 WIB, posisi mobil masih sama kondisi mesin mati, namun lampu hidup. Curiga dibuka pintu depan sebelah kiri, yang perempuan posisi rebahan di paha kiri laki-laki. Kemudian, laki-laki menindih di atas korban perempuan," ujarnya.
La Ode mengungkapkan, saat polisi tiba di lokasi, pada mulut korban laki-laki terdapat lendir yang diduga bekas sisa muntahan.
"Sudah muncul kaku mayat dengan kondisi terpasang sabuk pengaman dan rebah ke kiri menindih korban perempuan. Korban perempuan diduga mulut mengeluarkan sisa bekas muntahan. Kedua korban sudah mengalami kaku mayat," ujarnya.
Korban Warga Sleman
Setelah dilakukan pemeriksaan data diri korban, diketahui bahwa pasutri tersebut merupakan warga Tridadi, Kapanewon/Kabupaten Sleman.
La Ode Arwansyah, saat dimintai konfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Itu warga Sleman," kata La Ode.
Istri Hamil 7 Bulan
La Ode juga mengungkapkan, korban perempuan tengah hamil. Diperkirakan usia kehamilan korban yakni tujuh bulan.
"Itu suami istri. Istrinya hamil 7 bulan," ucap La Ode.
Diduga Keracunan AC Mobil
Kerabat korban IM yang juga Dukuh Pangukan, Budi Prakosa, menyebut berdasarkan informasi yang diterima, korban diduga meninggal karena keracunan AC mobil.
"Jadi laporan terakhir yang masuk ke kami itu adalah keracunan AC mobil," ujar Budi dikutip dari detikJogja, Selasa (18/2/2025).
Budi menyebut pihak keluarga tidak menghendaki jenazah korban diautopsi. Kedua jenazah sudah dimakamkan sekitar pukul 13.30 WIB.
"Sudah dimakamkan, ini barusan selesai," kata Budi, kemarin.
Korban Hendak Nyadran ke Magelang
Budi mengatakan, kedua korban berangkat ke Magelang untuk nyadran pada Senin (17/2) sore. Namun, dalam perjalanan keduanya tidak bisa dihubungi dan akhirnya ditemukan meninggal.
"Kalau yang kami ketahui tadi, mereka ke Magelang mau nyadran ke tempat kakek neneknya, jadi dari rumah berangkat kemarin sore. Ibunya sudah sampai duluan nah itu di-WA ditelepon tidak nyambung, tidak diangkat. Nah sekitar jam 22.00 WIB itu dikabari," ujarnya.
Sampel Muntahan Dikirim Labfor
Penyidik Reskrim Polresta Magelang mengirimkan sampel sisa muntahan dari lokasi penemuan pasangan suami isteri (pasutri) yang ditemukan meninggal di dalam mobil itu.
"Setelah ditemukan, kami koordinasi dengan pihak kesehatan RSUD untuk dilakukan pemeriksaan luar," kata Kasat Reskrim Polresta Magelang, AKP La Ode Arwansyah, kepada awak media di Polresta Magelang, Selasa (18/2/2025).
"Didapat tanda-tanda ada keracunan, namun belum bisa kami pastikan keracunan sebab apa. Untuk sampel seperti muntahan sudah kami amankan dan nanti kami periksa ke labfor mungkin bisa menjadi titik terang untuk memastikan penyebab kematian korban," imbuh La Ode.
"Kami belum bisa simpulkan apa penyebab kematiannya sampai ada hasil yang labfor," pungkasnya.
Simak Video "Video: 36 Biksu Thudong yang Jalan Kaki dari Thailand Telah Sampai di Borobudur"
(apl/dil)