Urutan Doa Sholat Nisfu Syaban, Amalkan untuk Raih Keutamaannya

Urutan Doa Sholat Nisfu Syaban, Amalkan untuk Raih Keutamaannya

Anindya Milagsita - detikJateng
Kamis, 13 Feb 2025 18:42 WIB
Ilustrasi berdoa
Ilustrasi berdoa setelah sholat Nisfu Syaban. Foto: Getty Images/Rifka Hayati
Solo -

Setelah mengerjakan sholat sunnah di malam Nisfu Syaban, terdapat anjuran untuk melanjutkannya dengan mengamalkan doa. Berikut doa sholat Nisfu Syaban yang bisa diamalkan saat malam Nisfu Syaban.

Mengutip dari buku 'Bimbingan Ibadah Dan Shalat Sunah : Dilengkapi Dengan Doa-Doa Mustajab' karya Shoufry Byland, sholat Nisfu Syaban adalah sholat yang dikerjakan pada malam pertengahan bulan Syaban, yaitu malam tanggal 15 Syaban. Sholat sunnah ini biasanya dikerjakan dalam jumlah rakaat tertentu.

Ada sebagian kalangan muslim yang mengerjakannya dalam 2 rakaat saja. Akan tetapi, tidak sedikit juga yang melakukannya sebanyak 4 rakaat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian terdapat anjuran untuk melanjutkan amalan lain setelah selesai menunaikan sholat Nisfu Syaban. Salah satunya dengan banyak-banyak berdoa kepada Allah SWT.

Lantas, seperti apa bacaan doa sholat Nisfu Syaban yang bisa diamalkan pada malam Nisfu Syaban atau malam tanggal 15 Syaban? Berikut pembahasannya.

ADVERTISEMENT

Keutamaan Doa Sholat Nisfu Syaban

Sebelum mengetahui urutan doa yang bisa diamalkan setelah mengerjakan sholat Nisfu Syaban, terlebih dahulu mari mencermati keutamaan yang diberikan oleh amalan ini. Terkait dengan keutamaan sholat Nisfu Syaban dapat berpegang salah satunya dari riwayat yang disampaikan oleh Ali bin Abi Thalib r.a.

Mengutip dari buku 'Panduan Sholat Rasulullah 2' karya Imam Abu Wafa, bahwa terdapat anjuran untuk menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan mengerjakan sholat sunnah. Hal ini sejalan dengan riwayat dari Ali bin Abi Thalib r.a. yang menyampaikan sabda Rasulullah SAW bahwa:

إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النَّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا، وَصُومُوا نَهَارَهَا ؛ فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا، فَيَقُولُ : أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرِ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ ؟ أَلَا مُسْتَرْزِقُ فَأَرْزُقَهُ ؟ أَلَا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ ؟ أَلَا كَذَا ؟ أَلَا كَذَا ؟ حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ

"Apabila sudah sampai pertengahan bulan Syaban maka berdirilah sholat pada malam harinya dan berpuasa pada siang harinya. Sesungguhnya Allah turun pada pertengahan bulan tersebut saat tenggelam matahari ke langit dunia, lalu berfirman, 'Adakah yang meminta ampun kepada-Ku niscaya Aku akan mengampuninya, Adakah yang meminta rezeki kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya, Adakah yang sakit niscaya Aku akan menyehatkannya dan sebagainya hingga terbit fajar'." (HR. Ibnu Majah Nomor 1388, hadits dhaif jiddan atau maudhu').

Sementara itu, terdapat riwayat lainnya yang menyampaikan terkait malam Nisfu Syaban sebagai waktu penuh ampunan. Meskipun tidak dikatakan secara langsung anjuran untuk mengerjakan sholat sunnah di malam tersebut, tetapi riwayat ini menunjukkan kemuliaan malam Nisfu Syaban sebagai waktu bagi Allah SWT memberikan ampunan kepada hamba-Nya. Oleh karena itu, kaum muslim dapat memohon ampunan kepada Allah SWT.

Diungkap Retno Dwi Ningsih dalam bukunya 'Sunnah-sunnah Rasul yang Wajib Kamu Tahu' bahwa terdapat sebuah riwayat yang menyampaikan tentang malam Nisfu Syaban. Melalui riwayat tersebut dijelaskan bahwa:

"Sesungguhnya Allah memperhatikan makhluk-makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban, maka Allah mengampuni hamba-hamba-Nya, kecuali dua (golongan) yaitu orang yang bermusuhan dan orang yang membunuh dirinya sendiri" (HR. Ahmad).

Sejalan dengan riwayat hadits tersebut, ada juga sebuah riwayat lainnya yang menerangkan perihal yang sama. Menurut buku 'Menggapai Berkah di Bulan-bulan Hijriah' oleh Siti Zamratus Sa'adah, bahwa sebuah riwayat dari Mu'adz bin Jabal r.a. menyampaikan sabda Rasulullah SAW bahwa:

يَطَّلِعُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِلَى خَلْقِهِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرَ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكَ أَوْ مُشَاحِنٍ.

"Allah melihat kepada semua hamba-Nya di malam Nisfu Syaban, kemudian memberikan pengampunan kepada mereka semuanya kecuali kepada musyrik dan orang yang selalu mengajak kepada perselisihan" (HR. An-Nasa'i dan Al-Baihaqi).

Urutan Doa Sholat Nisfu Syaban

Lantas, apa sajakah doa yang bisa diamalkan setelah mengerjakan sholat Nisfu Syaban di malam Nisfu Syaban? Ada rangkaian doa yang kerap dilakukan oleh sebagian kalangan muslim selama malam Nisfu Syaban berlangsung. Berikut rangkuman urutan doa sholat Nisfu Syaban yang bisa dijadikan sebagai salah satu panduan bagi muslim.

1. Yasin 3 Kali

Pertama adalah Yasin 3 kali yang dapat dibaca setelah sholat Nisfu Syaban. Diungkap dalam buku 'Gus Dewa Menjawab: Membahas Permasalahan-Permasalahan Fikih, Keimanan, dan Kehidupan' karya Gus Dewa, bahwa Surat Yasin bisa dibaca tiga kali dengan niatan tertentu. Setidaknya ada tiga niat yang bisa disampaikan oleh siapa saja yang mengerjakan amalan ini semata-mata untuk memohon kepada Allah SWT. Adapun niat yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Bacaan Yasin Pertama

Niatan bacaan Yasin pertama dapat ditunjukkan untuk memohon kepada Allah SWT agar diberikan umur yang panjang dan taufik dalam menjalankan ketaatan kepada Allah SWT. Setelah mengamalkan Yasin pertama, dapat dilanjutkan dengan doa Nisfu Syaban.

Bacaan Yasin Kedua

Pada niat bacaan Yasin kedua sebagai upaya permohonan agar selalu diberikan penjagaan dan keselamatan dari segala musibah maupun bencana oleh Allah SWT. Niatan ini juga bisa ditujukan untuk memohon agar dilapangkan rezekinya. Serupa dengan Yasin pertama, pada Yasin kedua juga dapat dilanjutkan dengan mengamalkan doa Nisfu Syaban.

Bacaan Yasin Ketiga

Yasin ketiga turut dapat diniatkan untuk memohon agar diberikan hati yang kaya dan selalu merasa cukup. Bacaan Yasin ketiga juga dapat diniatkan sebagai permohonan kepada Allah SWT agar di akhir hayat nantinya diberikan husnul khatimah. Yasin ketiga juga dapat diakhiri dengan melanjutkan bacaan doa Nisfu Syaban.

2. Doa Bulan Syaban

Setelah mengamalkan Yasin 3 kali, tidak ada salahnya bagi seseorang untuk melanjutkannya dengan doa bulan Syaban. Seperti yang diketahui, malam Nisfu Syaban yang berlangsung di malam 15 Syaban juga termasuk di dalam salah satu tanggal dalam bulan Syaban.

Ada sebuah doa yang biasanya diamalkan oleh Rasulullah SAW saat menyambut bulan Rajab agar diberikan keberkahan di bulan Syaban dan disampaikan pada Ramadhan. Sebagaimana dijelaskan dalam buku 'Dakwah Kreatif: Muharram, Maulid Nabi, Rajab dan Sya'ban' karya Dra Udji Asiyah, MSi, bahwa terdapat salah satu riwayat hadits yang menjelaskan tentang doa Rasulullah SAW saat menyambut datangnya Rajab, Syaban, dan Ramadhan. Diriwayatkan bahwa:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِي رَمَضَانَ

Artinya: "Dari Anas bin Malik berkata, bahwa Rasulullah SAW jika masuk bulan Rajab, dia berkata, 'Allahumma barik lanaa fii Rajaba wa Syaban wa barik lanaa fii Ramadhan' (Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Syaban dan berkahilah kami di bulan Ramadhan)" (HR. Ahmad Nomo 2228).

Doa yang terdapat dalam riwayat tersebut juga dapat dilantunkan selama bulan Syaban. Berikut bacaan lengkap dengan artinya:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

"Allahumma baarik lanaa fii rajab wa sya'ban wa ballighna ramadhana."

Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Syaban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan."

3. Doa Malam Nisfu Syaban

Selain doa bulan Syaban yang tadi sudah dipaparkan, terdapat sebuah bacaan doa malam Nisfu Syaban versi panjang yang bisa dibaca setelah mengamalkan Yasin 3 kali. Abu Hurairah Abdul Salam, Lc, MA dalam bukunya 'Doa dan Zikir Makbul' menerangkan bacaan doa malam Nisfu Syaban berisikan permohonan kepada Allah SWT. Adapun bacaannya secara lengkap adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الجَلالِ وَالْإِكْرَامِ يَاذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلا اَنْتَ ظَهَرَ اللأَجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَأَمَانَ

اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُوْمًا أَوْ مَطْرُودًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ

اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَطَرْدِي وَاقْتَارَ رِزْقِي وَأَثْبِتْنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ سَعِيدًا مَرْزُوقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ

إِلهِي بِالتَّجَلِي الْأَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِي يُفْرَقُ فِيهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ وَ يُبْرَمُ اصْرِفْ عَنِّي مِنَ البَلاءِ مَا أَعْلَمُ وَمَا لَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلامُ الغُيُوبِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Allaahumma yaa dzal manni walaa yumannu 'alaika ya dzal jalaali wal ikraam, yaa dzath thouli wal in'aam laa ilaaha illaa anta, zhoharul laajiin, wa jaarol mustajiiriin, wa amaanal khoo-ifiin.

Allaahumma in kunta katabtanii 'indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan awmahruuman awmathruudan awmuqtarron alayya fir rizqi famhu.

Allaahumma bifadhlika fii ummil kitaabi syaqoowatii wahirmaanii wathordii waiq taaro rizqii wa atsbitnii indaka fii ummil kitaabi sa'iidam marzuuqom muwaffaqal lil khairaat. Fa innaka qulta waqoulukal haqqu fii kitaabikal munzali 'alaa nabiyyikal mursali, yamhul laahumaa yasyaa-u wayutsbitu wa'indahuu ummul kitaabi.

Ilaahii bittajallil a'zhomi fii lailatin nishfi min syahri sya'baanal mukarromillatii yufraqu fiihaa kullu amrin hakiim wayubromu ishrif 'annii minal balaa-i maa a'lamu wamaa laa a'lamu wa anta 'allaamul ghuyuubi birohmatika yaa arhamar raahimiin.

Washollallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadiw wa'alaa aalihii washohbihi wasallam.

Artinya: "Ya Allah Tuhanku, wahai Yang Memiliki Anugerah dan tiada yang memberi anugerah kepada-Mu, wahai Yang Mempunyai Keagungan dan Kemuliaan, wahai Yang Mempunyai Kekuasaan dan Yang Memberi Nikmat, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, tempat bernaung bagi orang-orang yang mengungsi, tempat berlindung bagi orang-orang yang memohon perlindungan dan tempat yang aman bagi orang-orang yang ketakutan.

Ya Allah Tuhanku, jika Engkau telah menetapkan diriku di dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuz) yang berada di sisi-Mu sebagai orang yang belaka, terhalang, terusir atau disempitkan rezekinya sudilah kiranya Engkau menghapuskan.

Ya Allah Tuhanku, berkat karunia-mu apa yang ada dalam Ummul Kitab yaitu perihal diriku sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir, dan sempit rezeki. Dan sudilah kiranya Engkau menetapkan di dalam Ummul Kitab yang ada di sisi-Mu agar aku menjadi orang yang berbahagia, mendapatkan rezeki yang banyak lagi beroleh kesuksesan dalam segala kebaikan karena sesungguhnya Engkau telah berfirman di dalam kitab-Mu dan firman-Mu adalah benar yang diturunkan melalui lisan Nabi yang Engkau utus, Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan, dan di sisi-Nya ada Ummul Kitab.

Ya Tuhanku, berkat penampilan Yang Maha Besar (dari rahmat-Mu) pada malam pertengahan bulan Syaban yang mulia ini diperincikanlah segala urusan yang ditetapkan dengan penuh kebijaksanaan. Sudilah kiranya Engkau menghindarkan diriku dari segala bencana yang aku ketahui dan yang tidak kuketahui serta yang lebih Kau ketahui (daripadaku), dan Engkau Maha Mengetahui segala yang gaib, berkat rahmat-Mu wahai yang Maha Penyayang di antara para penyayang.

Dan semoga Allah melimpahkan rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya, semoga Dia melimpahkan salam sejahtera (kepada mereka)."

Itulah tadi rangkuman penjelasan mengenai doa setelah sholat Nisfu Syaban yang bisa dilantunkan pada malam Nisfu Syaban. Semoga membantu.




(par/apl)


Hide Ads