Seorang siswi SMKN 10 Semarang, S (17), tewas tertabrak Kereta Api (KA) Harina (100) relasi Bandung-Surabaya. Ia tertabrak usai menerobos palang kereta yang telah menutup.
Manager Humas KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo mengatakan peristiwa itu terjadi di perlintasan sebidang yang terjaga pada kilometer 1+4/5, di petak jalan antara Stasiun Jerakah dan Stasiun Semarang Poncol sekitar pukul 16.13 WIB.
"Disinyalir, pengendara sepeda motor menerobos palang pintu yang sudah ditutup dan sirene sudah berbunyi dari arah utara ke arah selatan," kata Fran dalam keterangan tertulis, Kamis (13/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, masinis KA Harina juga telah membunyikan suling lokomotif secara berulang sebelum melewati perlintasan tersebut. Tak ada kerusakan pada lokomotif maupun rangkaian kereta dalam insiden ini.
"Namun, KA Harina (100) mengalami keterlambatan sebanyak dua menit akibat berhenti dan melakukan pemeriksaan di Stasiun Semarang Poncol pascakejadian," jelasnya.
Tim Pengamanan KAI Daop 4 Semarang pun telah berkoordinasi dengan kepolisian setempat dan korban saat ini telah ditangani oleh Laka Lantas Polrestabes Semarang.
Franoto mengimbau para pengguna jalan agar mendahulukan perjalanan kereta api sesuai dengan Undang-Undang No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
"Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati saat melintasi perlintasan sebidang, baik yang dijaga maupun tidak dijaga," imbaunya.
"Sebelum melintas, pastikan untuk melihat ke kiri dan kanan, serta memastikan tidak ada kereta api yang melintas," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang siswi SMKN 10 Semarang, S (17) tertabrak kereta usai pulang sekolah. Ia tertabrak kereta usai menerobos palang kereta yang telah tertutup.
Salah satu warga yang berada di lokasi Ardi (51) mengatakan, berdasarkan informasi yang ia dapat, korban tengah pulang sekolah dari arah utara ke selatan bersama dua temannya.
"Korban bertiga, perempuan. Korban yang meninggal sendirian, dua temannya boncengan. Palang kereta sudah nutup, dia menerobos," kata Ardi kepada detikJateng di Kelurahan Pindrikan Lor, Kamis (13/2).
(rih/rih)