.webp)
Seorang siswa SMP di Kota Semarang mengalami kecelakaan saat latihan karawitan. Berkaca dari hal itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang minta sekolah pasang terali.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bambang Pramusinto. Ia mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan para kepala sekolah di Kota Semarang, Rabu (5/2), untuk membahas upaya pencegahan guna mengurangi risiko kecelakaan di sekolah.
"Kemarin sudah saya kumpulkan kepsek, belajar dari kejadian di SMPN 40, saya minta sekolah-sekolah yang mempunyai lantai 2 bisa mengusulkan penambahan tralis (terali) atau pembatas. Kemarin sudah disepakati bahwa ini akan dijadikan skala prioritas," kata Bambang saat dihubungi detikJateng, Kamis (6/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang menjelaskan, hal itu jadi bentuk pencegahan agar kejadian yang menimpa siswa SMPN 40 Semarang, O, tak kembali terulang. Karena diketahui, siswa tersebut jatuh dari lantai 2 secara tidak sengaja, saat dirinya sedang dalam kondisi sakit.
"Itu kan memang sakit, tapi saya tidak bisa mendiagnosis sakitnya apa. Tapi alhamdulillah selamat, mudah-mudahan nanti membaik," tutur Bambang.
Kasus itu pun telah menjadi perhatian serius bagi pihak sekolah. Pihak sekolah pun telah menangani kejadian tersebut dan memantau kondisi siswa yang kini masih dalam perawatan.
"Kemarin saya cek ke lokasi dan dampingi di rumah sakit. Masih dirawat dan kami monitor terus. Dari sekolah juga sudah menangani," tuturnya.
Sementara itu, detikJateng telah mencoba mendatangi SMPN 40 Semarang, Kecamatan Semarang Selatan, dan menghubungi Kepala SMPN 40 Semarang. Akan tetapi belum ada respons hingga tulisan ini dibuat.
Sebelumnya diberitakan, seorang siswa di SMPN 40 Semarang, Kecamatan Semarang Selatan yang berinisial O, terjatuh dari lantai 2 sekolah, Selasa (4/2).
"Kalau nggak salah kelas 7 atau 8, namanya O. Dia jatuh dari lantai 2 saat latihan karawitan. Nggak sengaja, namanya kecelakaan," kata Bambang saat dihubungi detikJateng, Kamis (6/2).
(apu/rih)
