Alasan SMKN 2 Solo Finalisasi PDSS di Hari Terakhir: Ada Prodi Dobel

Alasan SMKN 2 Solo Finalisasi PDSS di Hari Terakhir: Ada Prodi Dobel

Tara Wahyu NV - detikJateng
Kamis, 06 Feb 2025 14:55 WIB
Siswa SMK N 2 lakukan protes ke sekolahan, Senin (3/2/2025).
Siswa SMK N 2 lakukan protes ke sekolahan, Senin (3/2/2025). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng
Solo -

Panita Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) menyebut SMKN 2 Solo baru melakukan finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) pada hari terakhir, Jumat (31/1). Begini penjelasan pihak SMKN 2 Solo.

Penginput data PDSS SMKN 2 Solo, Joko Widodo, mengatakan pada hari terakhir itu pihaknya sempat mengajukan penghapusan data program studi (prodi).

"Kendala ada program studi dobel. Kok bisa dobel? Dari awal tidak tahu, di tahun-tahun sebelumnya sama, tapi nggak masalah. Dulu nggak masalah ada yang dobel gitu. Baru ini yang jadi masalah, buat saya seperti ini," kata Joko saat ditemui di SMKN 2 Solo, Banjarsari, Kamis (6/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya karena di tanggal 31 (Januari) itu SMK 2 mengajukan untuk penghapusan data program studi. Syarat untuk penghapusan data program studi itu, semua data harus dihapus baru bisa dihapus (data program studinya)," sambung dia.

Penginput data PDSS SMKN 2 Solo, Joko Widodo, Kamis (6/2/2025).Penginput data PDSS SMKN 2 Solo, Joko Widodo, Kamis (6/2/2025). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng

"Padahal penghapusan data program studi, berarti mulai dari awal lagi finalisasi data profil dan selanjutnya," imbuh dia.

ADVERTISEMENT

Saat ditanya apakah sudah ada input data sejak dimulainya PDSS pada 6 Januari 2025, Joko menyebut sudah.

"Pengisian seingat saya itu tanggal 7 (Januari) saya pernah mengisi di finalisasi profil. Terus saya lanjut di tanggal berapa saya lupa, 30 (Januari) atau 29 (Januari), finalisasi. Tanggal 31 itu dihapus lagi data siswa," ujarnya.

"Finalisasi hanya finalisasi profil, karena mau finalisasi data siswa nggak bisa, terbentur program studi yang dobel," sambung Joko.

Joko mengatakan penghapusan data siswa pada hari terakhir itu dilakukan setelah menghubungi call center.

"Yang menghapus saya, karena permintaan dari call center memang syarat harus dihapus agar program studi yang bisa dihapus. Mulai dari awal, tapi waktunya mepet," ucapnya.

Menurut Joko, belum semua data siswa terinput di sistem PDSS hingga 31 Januari 2025. Padahal, kata dia, jumlah kuota eligible di SMKN 2 Solo sebanyak 300-an siswa.

"Belum (semua data siswa masuk), baru lima program studi. Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB), Teknik Geospasial, Teknik Konstruksi dan Perumahan, Teknik Ketenagalistrikan, Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi," jelasnya.

Joko menyebut untuk memasukkan data siswa sebenarnya bisa cepat. Namun, dia beralasan kendala banyaknya data siswa yang harus diinput.

"Cepat sebenarnya, kita tinggal masukkan NISN, masukkan terus disimpan. Tapi karena banyak ya akhirnya lama. Web lancar, semua lancar, memang tadi ya," cetus dia.

Panitia SNPMB Buka Data SMKN 2 Solo

Diberitakan sebelumnya, para guru SMK Negeri 2 Solo didemo ratusan siswanya pada Senin (3/5) lalu. Pasalnya, pihak sekolah gagal melakukan finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Akibatnya, siswa kelas XII terancam gagal mendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi atau SNBP 2025.

Dilansir detikEdu, Rabu (5/2), Sekretaris Eksekutif Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Bekti Cahyo Hidayanto membuka data perjalanan SMKN 2 Solo mengisi PDSS.

Dari data tersebut tampak pihak sekolah baru melakukan finalisasi pada hari penutupan yakni 31 Januari 2025 pukul 09.10. Padahal panitia sejak akhir 2024 telah menjadwalkan pengisian PDSS oleh sekolah mulai 6 Januari hingga 31 Januari 2025.

"Lihat finalisasi data sekolah aja sudah tanggal 31 (Januari). Lah terus dari tanggal 6 Januari sampai 30 Januari itu ngapain gitu loh. Kebangetan kan," ujar Bekti dalam Sosialisasi Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru 2025 Program Diploma dan Sarjana UNS, Selasa (4/2/2025), yang disiarkan kanal Youtube UNS, dikutip dari detikEdu.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

SMKN 2 Solo kemudian melakukan finalisasi siswa eligible 30 menit setelah finalisasi data sekolah. Adapun finalisasi kurikulum baru selesai dikerjakan pada pukul 10.41 WIB. Artinya, pada hari itu hanya tersisa sekitar 4 jam untuk mengisi secara manual data siswa.

"Empat jam mereka mau memasukkan secara manual (nilai) 320 siswa enggak mungkinlah. Bercanda ini sekolah ini. Bergurau, memang main-main," ujar pengajar di Departemen Sistem Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu.

Ia melanjutkan, "Bapak-Ibu jangan coba-coba satu hari. Jangankan satu hari, bahkan 3 hari saja Bapak-Ibu sudah puyeng... Berani-beraninya nasib orang ditentukan 4 jam gitu loh ya."

Bekti mengungkapkan, data panitia memperlihatkan tindakan serupa tak hanya dilakukan oleh SMKN 2 Solo. Pengisian PDSS mendekati waktu penutupan kerap dilakukan oleh sekolah-sekolah terkenal di Indonesia.

"Kayak gini nih banyak, yang enggak selesai kelakuannya kayak gini semua. Banyak menimpa sekolah terkenal ya kayak gini kelakuannya rata-rata," ujarnya.

Bekti mengungkapkan ada juga sekolah yang berkilah keterlambatan disebabkan faktor teknis seperti jaringan bermasalah. "Saya lihat datanya, sekolah yang protes alasan jaringan, tapi ada sekolah yang kualitas lebih jelek bisa selesai," katanya.

Pada Selasa (4/2) lalu, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi menyatakan memberi waktu dua hari buat SMKN 2 Solo untuk mengakses PDSS. Kelonggaran diberikan agar siswa SMKN 2 Solo bisa mendaftar SNBP 2025.

"Kita masih proses kan kemarin kepala sekolah sama murid dan wali murid ke Jakarta, kemudian dari Kementerian diberi waktu dua hari ini akan dibuka lagi PDSS-nya," kata Kasi SMK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII, Ika Siwo dihubungi awak media, Selasa (4/2).

Ika mengatakan keluhan mengenai sekolah yang telat melakukan finalisasi PDSS tidak hanya terjadi di SMKN 2 Solo. Persoalan ini menurutnya juga dialami beberapa sekolah lain di luar Kota Solo.

Halaman 2 dari 2
(dil/ams)


Hide Ads