Siswi SMP di Semarang Jatuh dari Lantai 2 Sekolah Saat Latihan Karawitan

Siswi SMP di Semarang Jatuh dari Lantai 2 Sekolah Saat Latihan Karawitan

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Kamis, 06 Feb 2025 13:33 WIB
SMPN 40 Semarang. Foto diunggah Kamis (6/2/2025).
Siswa SMPN 40 Semarang jatuh dari lantai 2 sekolah saat latihan karawitan. (Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng)
Semarang -

Seorang siswi SMP di Kota Semarang mengalami kecelakaan saat latihan karawitan. Siswi tersebut jatuh dari lantai 2 dan mengalami cedera.

Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bambang Pramusinto. Ia menjelaskan, siswi di SMPN 40 Semarang, Kecamatan Semarang Selatan, yang berinisial O itu terjatuh dari lantai 2 sekolah pada Selasa (4/2).

"Kalau nggak salah kelas 7 atau 8, namanya O. Dia jatuh dari lantai 2 saat latihan karawitan. Nggak sengaja, namanya kecelakaan," kata Bambang saat dihubungi detikJateng, Kamis (6/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu kan memang sakit, tapi saya tidak bisa mendiagnosa sakitnya apa. Tapi alhamdulillah selamat, mudah-mudahan nanti membaik," lanjutnya.

Ia menegaskan kecelakaan itu terjadi tidak sengaja dan telah menjadi perhatian serius bagi pihak sekolah. Pihak sekolah pun telah menangani kejadian tersebut dan memantau kondisi siswa yang kini masih dalam perawatan.

ADVERTISEMENT

"Kemarin saya cek ke lokasi dan dampingi di rumah sakit. Masih dirawat dan kami monitor terus. Dari sekolah juga sudah menangani," tuturnya.

Berkaca dari kejadian tersebut, Disdik Kota Semarang telah mengadakan pertemuan dengan kepala sekolah. Hal itu untuk membahas upaya pencegahan untuk mengurangi risiko kecelakaan di sekolah.

"Kemarin sudah saya kumpulkan kepsek, belajar dari kejadian di SMPN 40, saya minta sekolah-sekolah yang mempunyai lantai 2 bisa mengusulkan penambahan teralis atau pembatas. Kemarin sudah disepakati bahwa ini akan dijadikan skala prioritas," ujar dia.

Ia pun berharap kejadian serupa tak lagi terjadi dan kesadaran akan keselamatan dapat meningkat di kalangan siswa, guru, dan masyarakat.

"Kemarin sudah disepakati bahwa ini akan dijadikan skala prioritas. Semoga sudah tidak terjadi lagi dan kesadaran soal keselamatan di sekolah meningkat," pungkas Bambang.




(ams/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads