Sejumlah pengecer di Kota Solo sudah mulai tidak menjual LPG (elpiji) 3 kilogram. Hal ini karena mereka sudah tidak mendapat kiriman sejak dua pekan lalu.
"Sudah dua minggu ini kosong, nggak jualan gas. Karena nggak ada kiriman," kata Wiji Sulastri (65), pengecer di rumahnya Kepatihan Wetan, Rabu (5/2/2025).
Lebih lanjut Wiji mengatakan dirinya menjual ke pembeli sekira Rp 20 ribu hingga Rp 21 ribu. Dirinya sendiri membeli dari pangkalan yang menjual gas elpiji seharga Rp 18 ribu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jual sekira Rp 20 ribu atau Rp 21 ribu, biasanya yang beli rumahan, tetangga saja. Kalau dari kiriman itu Rp 18 ribu," terangnya.
Ditanya apakah dirinya mau beralih menjadi sub pangkalan, Wiji mengaku akan melihat-lihat terlebih dahulu. Ia juga ingin mengetahui syarat-syarat terlebih dahulu.
"Sebenarnya juga mau (sub pangkalan) tapi kita lihat syarat-syaratnya dulu. Untuk ke depannya mempermudah kita atau mempersulit kita. Kalau syarat memenuhi dan memudahkan untuk kita semua kita juga nggak papa," terangnya.
Pengecer lain, Suryani, mengaku masih menjual gas elpiji 3 Kilogram, meskipun jumlah gas yang ia jual mulai berkurang. Bila biasanya menjual 3 tabung, kini hanya dua tabung gas.
"Sudah mulai jarang, paling sekarang cuma satu atau dua aja," ucapnya.
Dirinya mengaku menjual gas elpiji 3 Kilogram di harga Rp 20 ribu hingga Rp 21 ribu. Biasanya dirinya mengambil di pangkalan atau diantar.
"Ya ada jatah biasanya, biasanya tiga, tapi nggak mesti, bisa juga satu, kadang diantar atau ngambil," pungkasnya.
Ditemui terpisah, Pangkalan elpiji Muntahsin, Een (45), mengatakan pihaknya memberikan elpiji ke tetangga dan pelanggan tetap. Bila ada sisa, nanti bisa diberikan yang lain.
"Ini ada 45 tabung gas elpiji, biasanya yang sudah nitip dari kemarin gantian. Biasanya ambil seminggu sekali buat rumah tangga, nanti biasanya dioplos gantian," ucapnya.
Een mengaku tiga hari terakhir, sering menolak pembelian dari warga di luar wilayahnya yang berada di Kelurahan Mangkubumen.
"Iya banyak yang antre, kalau bukan langganan nggak bisa nitip. Yang kira-kira membutuhkan tak duluin. Kalau udah langganan tak bagi-bagi," ucapnya.
Een mengaku masih memberikan ke pengecer sebanyak 8 gas elpiji 3 kilogram.
"Sekarang pengecer masih ada ketentuan dari kuota, pengecer 8 jatahnya. Umpama ambil seminggu dua, jangan sehari langsung," pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, mengatakan para pengecer Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg akan beralih fungsi menjadi pangkalan per tanggal 1 Februari 2025.
(apl/afn)