Video dugaan bullying atau perundungan yang menimpa salah satu siswi MTs di Temanggung viral di media sosial (Medsos). Terkait dengan video tersebut, penyidik Polres Temanggung turun tangan.
Video tersebut salah satunya diunggah dalam akun instagram @kejadiantemanggung. Ada dua video yang menunjukkan aksi bullying di akun tersebut.
"Bully*ng disertai dengan tindak k*keras*an yaitu pelaku mem*kul korban berkali2 sampai korban tersungkur. Tak sampai disitu, korban bangun dan dipu*kul kembali, bahkan sampai dij*ambat rambutnya. FYI para pelaku melakukan aksi bully*ng sambil mer*kok," tulis keterangan seperti dilihat detikJateng, Selasa (4/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlihat dalam video itu korban dirundung oleh tiga orang dan satu orang lainnya merekam video. Tak jelas apa yang dilakukan terhadap korban karena video itu diblur. Namun, nampak korban sempat ditarik hingga terjatuh akibat dugaan perundungan itu.
Dalam postingan itu juga diterangkan bila peristiwa itu terjadi di Mergowati, Kedu, Temanggung, Sabtu (1/2). Dikonfirmasi soal ini, Camat kedu, Subkhan Ashadi, menyebut bahwa korban di video merupakan pelajar MTs.
"Korban warga Bandunggede, pelajar MTs," kata dia saat dihubungi, Selasa (4/2/2025).
Dia mengatakan, Muspika (Musyawarah Pimpinan Kecamatan) sudah melakukan koordinasi untuk mengetahui permasalahan yang terjadi.
"Dari jajaran Polsek Kedu juga sudah melakukan langkah-langkah untuk mencari bahan keterangan terkait peristiwa tersebut," kata Subkhan dalam pesannya.
Polisi juga melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Kasat Reskrim Polres Temanggung AKP Didik Tri Wibowo mengatakan pihaknya telah mengantongi nama-nama orang yang ada di video itu.
"Rencana kami akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi," kata Didik dalam pesannya, Selasa (4/2).
"Kita sudah mengetahui TKP dan orang-orang yang ada di video tersebut," kata Didik.
Sementara itu, dihubungi terpisah, Kepala Kemenag Kabupaten Temanggung, Fatchur Rochman, mengatakan, pihaknya melakukan pendampingan terhadap anak yang menjadi korban.
"Kita koordinasikan dengan Waka Kesiswaan, BK (Bimbingan Konseling) dan Wali Kelas," kata Fatchur.
"BK dan Waka sedang konfirmasi ke rumahnya atau ketemu dengan orang tua anak (siswi MTs)," pungkasnya.
(afn/apl)