Tanah Gerak Rusak Puluhan Rumah di Pekalongan, Belasan Orang Ngungsi

Tanah Gerak Rusak Puluhan Rumah di Pekalongan, Belasan Orang Ngungsi

Robby Bernardi - detikJateng
Jumat, 31 Jan 2025 13:15 WIB
Tanah gerak merusak rumah warga di Kandangserang, Pekalongan, Jumat (31/1/2025).
Tanah gerak merusak rumah warga di Kandangserang, Pekalongan, Jumat (31/1/2025). (Foto: dok. Polres Pekalongan)
Pekalongan -

Bencana tanah gerak mengancam puluhan rumah di Desa Trajumas dan Desa Garungwiyono, Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan. Tanah gerak bahkan memaksa 4 kepala keluarga (KK) untuk mengungsi karena rumahnya tak lagi bisa dihuni.

Sekda Kabupaten Pekalongan, M Yulian Akbar, mengatakan bencana tanah gerak di Desa Trajumas, Kandangserang, terjadi sejak Senin (20/1) sekitar pukul 11.30 WIB.

"Ya, ada pergerakan tanah, 37 rumah warga terdampak. 4 rumah di antaranya rusak parah. 1 bangunan TPQ dan beberapa titik akses jalan pemukiman mengalami kerusakan," kata Yulian saat ditemui detikJateng, Jumat (31/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rumah yang rusak berat yakni milik Arja Winata di Dukuh Trajumas, RT 02 RW 01 dengan jumlah penghuni 6 jiwa, rumah milik Wiasih di Dukuh Trajumas RT 03 RW 01 dengan jumlah penghuni 3 jiwa, dan rumah milik Lukman Hakim di Dukuh Purwodadi RT 10 RW 05, dengan jumlah jiwa 5 orang.

Sedangkan satu rumah rusak lain yakni rumah milik Wahyono yang terletak di Dukuh Trajumas RT 02 RW 01. Mereka kini mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

ADVERTISEMENT

"Jadi total ada 4 rumah kategori rusak parah. 33 rumah kategori rusak ringan," katanya.

33 rumah kategori rusak ringan tersebut berada di tiga pedukuhan yakni di Dukuh Trajumas sebanyak 27 rumah, 5 rumah di Dukuh Karangwringin, dan 1 rumah di Dukuh Purwodadi.

"Selain rumah-rumah warga, bencana tanah bergerak juga berdampak pada ruas jalan," imbuhnya.

Jalan yang terdampak tanah gerak menjadi merekah dan amblas, di antaranya di jalan Dukuh Trajumas, Dukuh Purwosari, jalan penghubung Desa Trajumas-Bodas, jalan penghubung Trajumas-Lengsar.

"Saat ini tim teknis sedang melakukan asesmen sekaligus menyiapkan lahan untuk rencana relokasi nanti," tambahnya.

Diwawancarai terpisah, Kepala Desa Trajumas, Kosim, mengatakan hingga saat ini pergerakan tanah masih terjadi di desanya. rekahan di jalan desa juga kian lebar. Sedangkan 4 rumah warganya telah dikosongkan karena rusak parah.

"Ya, ada 4 rumah kondisinya parah sehingga tak bisa ditempati lagi. Penghuninya mengungsi semua ke lokasi yang aman. Empat rumah milik Arja, Wiasih, Lukman dan Wahyono. Puluhan lainnya retak-retak semua," katanya melalui telepon hari ini.

Untuk kondisi jalan, ditambahkan Kosim, meskipun terjadi rekahan yang semakin melebar, namun masih bisa diakses.

"Sementara jalan masih bisa dilalui kendaraan meski sudah ambles, dan ini amblesnya kian parah karena saat ini pergerakan tanah masih terus terjadi," kata Kosim.

Rencananya total 39 rumah warga yang terdampak akan dilakukan relokasi ke lokasi yang lebih aman. Pihaknya telah menyiapkan lahan untuk relokasi puluhan rumah tersebut.

"Desa ada lahan yang cukup luas dan aman dari tanah gerak, kami berharap pemerintah bisa membantu untuk merelokasi rumah-rumah yang rusak tersebut," harap dia.

Selain di Trajumas, bencana tanah bergerak juga merusak 33 rumah di Desa Garungwiyono, Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan.

"Di desa kami ada 33 rumah yang rusak. Semuanya retak-retak baik di lantai maupun dinding," jelas Kepala Desa Garungwiyoro, Jariyah.




(aku/dil)


Hide Ads