Banjir di Kota Pekalongan akibat luapan Sungai Bremi kian meluas. Catatan BPBD Kota Pekalongan, hingga Kamis (30/1) sore 14 wilayah kelurahan terdampak dengan jumlah pengungsi 161 jiwa yang tersebar di tiga titik posko pengungsian.
Kepala Seksi Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan Dimas Arga Yudha menjelaskan ada 14 kelurahan yang terdampak.
"Catatan kami sampai dengan jam ini kurang lebih ada 14 kelurahan yang terdampak dan jumlah pengungsian sampai hari ini mencapai 161 jiwa, tersebar di tiga titik pengungsian, paling banyak di Aula Kecamatan Pekalongan Barat," kata Dimas saat ditemui detikJateng di kantor BPBD Kota Pekalongan, Kamis (30/1/2025) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga Kamis sore, pihak tim gabungan masih melakukan evakuasi warga di lokasi banjir.
Catatan BPBD dari informasi prakiraan cuaca, potensi hujan masih terjadi hingga awal Februari mendatang. Warga diharapkan untuk waspada dan antisipasi banjir yang meluas.
Sementara itu, salah satu warga yang mengungsi di Aula Kecamatan Pekalongan Barat, Khomsiyah (48) mengatakan ia bersama dua anaknya datang ke aula sejak sore. Rumahnya berjarak kurang dari dua meter dari bibir Sungai Bremi. Menurutnya, air sudah masuk ke rumah sejak pukul 00.30 WIB dini hari tadi.
"Banjir tahun ini lebih dalam dari tahun kemarin. Saat ini rumah kedalaman seperut," kata Khomsiyah.
Ia tidak tidur saat air mulai masuk rumahnya dini hari tadi.
"Saya tidak tidur. Karena banjir ini memang tahunan ya, terjadi tiap tahun, semalam kita sudah mulai siap-siap dan mengamankan surat-surat penting," ucapnya.
"Tempat saya kan paling rendah, jadi paling parah, seperti mangkok yang paling dalam," tambahnya.
Wilayah Terdampak
Data BPBD, Kamis (30/1/2025) sore, berikut 14 kelurahan yang terdampak banjir di Kota Pekalongan:
- Tirto : 30-40 cm
- Podosugih : 20-40 cm
- Gamer : 10-30 cm
- Pasirkratonkramat : 10-30 cm
- Klego : 20-40 cm
- Kauman (sugihwaras) : 10-25 cm
- Karangmalang (bondansari,RT 4, RW13) : 15-20 cm
- Kalibaros (RT 2 RW 1) : 20-40
- Jenggot : 10-30 cm
- Bandengan (jl selat karimata 40 cm)
- Banyurip (RT 2/07, RT 4/9, RT 3/8, 20cm)
- Buaran Kradenan (RT 3/5 : 30-40cm
- Poncol : 15-40 cm
- Pringrejo (RT 1/20) perum BRD : 10-20cm
Titik Pengungsian
Sedangkan titik pengungsian 161 jiwa tersebar di tiga lokasi, meliputi:
- Aula Kecamatan Pekalongan Barat, balita ada 13, anak 18, remaja 16, dewasa 44 dan lansia : 26 orang dengan total 117.
- Madjid Al Munir di Kampung Baru Kelurahan Tirto , balita 1, remaja 8, dewasa 19, lansia : 1 total ada 29 orang.
- Panti Asuhan Arrabitoh Klego, lansianada 4, anak 6, dewasa : 5, dengan total 15 jiwa.
Banjir Luapan Sungai Bremi
Intensitas hujan tinggi membuat Sungai Bremi, Pekalongan meluap. Luapan air merendam permukiman warga dengan ketinggian hingga 70 sentimeter.
Banjir terparah terjadi di kawasan Kampung Baru, Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat. Menurut warga, air mulai masuk permukiman sejak Kamis (30/1) dini hari.
Salah satu warga RW 08, Kampung Baru, Mastur Khuzaeni mengungkapkan banjir dipicu oleh luapan Sungai Bremi. Sedikitnya 500 orang di wilayah tersebut terdampak banjir.
"Wilayah ini paling rendah. Ya airnya ke sini luapan dari Sungai Bremi," kata Mastur.
"Air mulai masuk rumah sejak pukul 03.30 WIB, saat ini ketinggian di dalam rumah mencapai 50-70 cm," ungkapnya.
Banjir membuat sejumlah warga mengungsi ke musala, TPQ dan kantor Kecamatan Pekalongan Barat.
"Terutama yang manula dan anak-anak, mengungsi ke Kecamatan Pekalongan Barat, ada yang di musala dan TPQ," ungkapnya.
(rih/ahr)