Satu korban longsor yang masuk daftar orang hilang, M Teguh Imanto warga Desa Kayupuring, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, terungkap hilang bukan di titik longsor di Desa Kasimpar.
Namun, korban hilang di titik lain yakni di Jembatan Sipingit di Sungai Welo yang berjarak sekitar 11 km dari Kasimpar. Pihak tim gabungan telah melakukan upaya penyisiran sungai hingga sampai ke wilayah Kecamatan Doro, namun belum membuahkan hasil.
Hal tersebut disampaikan Dandim 0710 Pekalongan, Letkol Inf Rizky Aditya. Menurut Rizky, jumlah total warga yang hilang di titik bencana longsor di Kasimpar sebanyak 25 orang, yang sudah ditemukan semuanya dalam kondisi meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi pagi kita laksanakan penyisiran satu dua dan tiga, hasilnya insyaallah sudah bersih, yang satu orang atas nama Teguh Imanto, juga kita sisir, baik mulai Jembatan Sipingit sampai bawah terakhir di Doro, hasilnya sudah tidak ada lagi," kata Rizky, Minggu (26/1/2025).
"25 orang korban yang ada terkonfirmasi di sini (Kasimpar), sudah lengkap. Kalau saudara Teguh menang posisinya tidak di sini tapi di bawah, lokasi lain," tambahnya.
Menurut Rizky, dari penuturan saksi-saksi, korban Teguh saat kejadian di sekitar Jembatan Sipingit, yang berjarak sekitar 11 km dari lokasi Kasimpar.
"Beda lokasi. Jaraknya 11 km dari sini. Dilaporkan hilangnya dari saksi yang melihat Jembatan Sipingit, karena luapan air sungai," kata Rizky.
Namun demikian, pihaknya bersama tim gabungan lainnya pada Minggu (26/1) sejak pagi telah melakukan upaya penyisiran di lokasi korban terakhir kali dilihat yakni di Jembatan Sipingit, hingga sampai ke hilir hingga wilayah Kecamatan Doro.
"Jadi, kejadian di titik saudara Teguh hilang di tempat lain. Nanti kita rapatkan dulu sama tim SAR dan Basarnas, SOP-nya" kata Rizky.
"Yang jelas, untuk SOP di sini sudah terpenuhi 25 orang. Tetap akan kita laksanakan susur sungai," jelasnya.
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak keluarga Teguh.
(rih/ahr)