Warga di Desa Selabaya, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga digegerkan dengan temuan tengkorak dan bagian tubuh manusia yang sudah membusuk di bawah tebing Sungai Tunggal. Terbaru, tengkorak tersebut merupakan jasad dari Reno Aglin Fatah (28) warga Desa Karangpetir, Kecamatan Kalimanah, Purbalingga.
Ditemukan Pemburu Biawak
Tengkorak kali pertama ditemukan oleh dua remaja yakni Ardik (18) dan Harlan (19) yang tengah berburu biawak di lokasi tersebut. Saat berburu, tiba-tiba anjing yang dibawa keduanya menggongong.
Setelah ditelusuri, keduanya pun terkejut saat mengetahui adanya tengkorak manusia di lokasi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat itu, anjing yang digunakan berburu menggonggong keras di suatu tempat. Saat didekati oleh keduanya didapati ada tengkorak manusia sekitar pukul 11.30 WIB," terang Kapolsek Kalimanah, AKP Mubarok, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/1/2025).
Identitas Terungkap
Usai penemuan itu, dilakukan pemeriksaan atau identifikasi terhadap mayat tersebut. Terungkap mayat berjenis kelamin laki-laki.
"Hasil identifikasi yang dilakukan terhadap tengkorak dan sejumlah bagian tubuh yang ditemukan akhirnya dapat mengungkap identitasnya. Mayat tersebut berjenis kelamin laki-laki," kata Mubarok melalui siaran persnya, Sabtu (18/1).
Mubarok menambahkan, berdasarkan hasil penyelidikan diketahui mayat tersebut merupakan Reno Aglin Fatah (28), warga Desa Karangpetir, Kecamatan Kalimanah, Purbalingga. Dari keterangan pihak keluarga, yang bersangkutan sudah pergi sejak 28 Desember 2024 dan tidak kembali lagi ke rumah.
Sudah Meninggal 3 Minggu
Saat ditanya kenapa dalam waktu kematian sekitar tiga minggu sudah tinggal menyisakan tengkorak, Mubarok menduga karena jasadnya berada di lokasi yang dihuni hewan pemangsa daging.
"Di situ banyak biawak, di pinggir sungai. Lah itu yang nemukan saja lagi cari biawak," ujar dia.
"Anaknya ini pendiam, nggak pernah komunikasi sama keluarga atau tetangga," kata Kapolsek Kalimanah, AKP Mubarok saat dihubungi detikJateng, Minggu (19/1/2025).
Sosok Pendiam dan Tertutup
Mubarok menyampaikan sosok korban selama ini dikenal memiliki sifat tertutup. Korban juga tidak mudah untuk berkomunikasi, baik dengan keluarganya sendiri atau pun dengan orang lain atau tetangganya.
"Dari keterangan pihak keluarga, korban ini memiliki sifat tertutup dan tidak mudah berkomunikasi. Sebelumnya sering pergi sampai beberapa hari namun kembali lagi ke rumah," jelasnya.
"Anaknya ini pendiam, nggak pernah komunikasi sama keluarga atau tetangga," kata Kapolsek Kalimanah, AKP Mubarok saat dihubungi detikJateng, Minggu (19/1/2025).
Bukan Terkait Pidana
Polisi memastikan kematian Reno tidak terkait dengan tindak pidana. Hal ini berdasarkan hasil pemeriksaan di mana tidak ditemukan tanda kekerasan atau unsur pidana.
"Jadi dimungkinkan bukan merupakan korban kekerasan atau tindak pidana. Pihak keluarga juga telah menerima kematian korban, selanjutnya jenazah diserahkan kepolisian kepada pihak keluarga untuk dimakamkan," jelas Mubarok.
Ditemukan di Lokasi Angker
Polisi menyebut lokasi penemuan tengkorak Reno Aglin Fatah (28) di bawah tebing Sungai Tunggal, Desa Selabaya, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, terkenal angker dan banyak ular kobra.
"Lokasi temuan tengkoraknya itu banyak ular kobra di TKP. Informasi dari warga di situ tidak pernah dijamah orang, selain wingit (angker), ular kobranya banyak banget," kata Kapolsek Kalimanah, AKP Mubarok saat dihubungi detikJateng, Minggu (19/1/2025).
(apl/apl)