Polisi menyebut Reno Aglin Fatah (28) yang ditemukan tinggal tengkorak di bawah tebing Sungai Tunggal, Desa Selabaya, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, dikenal sebagai sosok yang pendiam.
"Anaknya ini pendiam, nggak pernah komunikasi sama keluarga atau tetangga," kata Kapolsek Kalimanah, AKP Mubarok saat dihubungi detikJateng, Minggu (19/1/2025).
Untuk diketahui, tengkorak dan sebagian tubuh Reno yang sudah membusuk ditemukan warga yang sedang berburu biawak di tepi Sungai Tunggal, Desa Selabaya, Kalimanah, Purbalingga, pada Jumat (17/1) siang. Tengkorak Reno kemudian dimakamkan secara layak keesokan harinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keluarga Mengira Reno di Jawa Barat
Sebelum ditemukan tinggal tengkorak, Reno diketahui bekerja sebagai tukang sortir bawang merah di Jawa Barat. Mubarok bilang, menurut keterangan dari pihak keluarga, Reno terakhir meninggalkan rumahnya pada 28 Desember 2024.
"Bekerja di luar kota sudah cukup lama di Jawa Barat, sebagai tukang sortir bawang merah. Jadi dia biasanya pergi satu minggu baru pulang. Ngertinya keluarga (Reno) lagi kerja," ujar dia, kemarin.
Mubarok menjelaskan, Reno diketahui tidak memiliki permasalahan dengan keluarga. Di sisi lain, Reno dikenal pendiam ke semua orang.
"Hubungannya dengan keluarga baik, ndak ada masalah. Kejiwaannya sehat. Dia itu katanya senang dengan reptil," ucap Mubarok.
"Pernah waktu mengajukan tanda tangan ke perangkat desanya aja cuma nyodorkan kertas, tidak ngomong apa-apa. Terus ditanya sama perangkat desa mau apa, cuma dijawab 'tanda tangan'," sambung dia.
Meninggal Sekitar 3 Minggu
Dari hasil pemeriksaan tim medis, Reno diperkirakan sudah meninggal sejak tiga minggu lalu. Hasil autopsi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan yang mengarah ke pidana.
"Menurut tim medis sudah tiga mingguan (meninggal dunia). Penyebab kematiannya dari tim medis juga nggak tahu karena tinggal tulang belulang. Tulangnya pun bagus semua, tidak ada yang patah atau luka, tidak ada tanda-tanda kekerasan," terang dia.
Lokasi Temuan Tengkorak Kondang Wingit
Mubarok menambahkan, lokasi penemuan tengkorak Reno di bawah tebing Sungai Tunggal, Desa Selabaya, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, itu dikenal angker dan banyak ular kobranya.
"Lokasi temuan tengkoraknya itu banyak ular kobra di TKP. Informasi dari warga di situ tidak pernah dijamah orang, selain wingit (angker) ular kobranya banyak banget," kata Mubarok.
Saat ditanya kenapa dalam waktu kematian sekitar tiga minggu sudah tinggal menyisakan tengkorak, Mubarok menduga karena jasadnya berada di lokasi yang dihuni hewan pemangsa daging.
"Di situ banyak biawak, di pinggir sungai. Lah itu yang nemukan saja lagi cari biawak," ujar dia.
Berawal dari Gonggongan Anjing Pemburu Biawak
Diberitakan sebelumnya, warga yang sedang berburu biawak di tepi Sungai Tunggal, Desa Selabaya, Kecamatan Kalimanah, Purbalingga, dikagetkan dengan temuan tengkorak manusia. Selain tengkorak, ditemukan juga bagian tubuh yang sudah membusuk.
Kapolsek Kalimanah, AKP Mubarok menjelaskan penemuan bermula saat warga desa setempat bernama Ardik (18) dan Harlan (19) sedang berburu biawak menggunakan anjing di sepanjang Sungai Tunggal pada Jumat (17/1) siang. Anjing yang dibawa tiba-tiba menggonggong keras.
"Saat itu, anjing yang digunakan berburu menggonggong keras di suatu tempat. Saat didekati oleh keduanya didapati ada tengkorak manusia sekitar pukul 11.30 WIB," kata Mubarok dalam keterangan tertulis, Jumat (17/1/2025).
(dil/rih)