Fakta-fakta Terkini Longsor Tewaskan 22 Orang di Petungkriyono Pekalongan

Round-Up

Fakta-fakta Terkini Longsor Tewaskan 22 Orang di Petungkriyono Pekalongan

Tim detikJateng - detikJateng
Jumat, 24 Jan 2025 06:55 WIB
Proses pencarian korban hilang longsor Petungkriyono, Pekalongan, Kamis (23/1/2025). Ditemukan satu mobil dan enam sepeda motor.
Proses pencarian korban hilang longsor Petungkriyono, Pekalongan, Kamis (23/1/2025). Foto: Robby Bernardi/detikJateng
Solo -

Korban longsor di Petungkriyono, Pekalongan terus bertambah. Informasi terakhir, jumlah korban tewas mencapai 22 orang.

Diketahui longsor itu terjadi di Desa Kasimpar, Petungkriyono pada Senin (20/1) petang. Ada tiga bangunan yang tertimpa longsor dan informasi terakhir pada Kamis (23/1) pukul 14.40 WIB korban tewas diketahui mencapai 22 orang dengan 4 orang masih dalam pencarian. Berikut fakta-fakta terkini seputar longsor tersebut.

Penyebab Banyak Korban

Longsor di Petungkriyono disebut menyapu tiga bangunan yang terdiri dari dua rumah dan Kafe Allo. Penyebab banyaknya korban adalah karena saat itu sedang terdapat acara di kafe tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kafe tersebut juga dijadikan tempat berteduh. Selain kafe, salah satu rumah yang merupakan rumah Sekdes Kasimpar juga dijadikan tempat berteduh.

Warga berteduh mengingat di area tersebut sedang terjadi hujan deras. Tak hanya hujan, ada juga sebuah jalan yang telah mengalami longsor.

ADVERTISEMENT
Proses pencarian korban hilang longsor Petungkriyono, Pekalongan, Kamis (23/1/2025). Ditemukan satu mobil dan enam sepeda motor.Proses pencarian korban hilang longsor Petungkriyono, Pekalongan, Kamis (23/1/2025). Ditemukan satu mobil dan enam sepeda motor. Foto: Robby Bernardi/detikJateng

"Jadi pada malam itu sejak sore terjadi hujan lebat. Aktivitas di Kafe Allo, banyak, seperti banyak yang tersebar di tiktok itu, satu jam sebelum longsor, itu situasi hujan, sehingga masyarakat yang melintasi sini, mendapatkan informasi di atas terjadi hujan dan longsor, banyak yang berteduh. Di Kafe Allo itu ada acara juga kegiatan keluarga dan juga warga berteduh menunggu hujan reda. Di kafe ada 25-30 orang," ujar Dandim 0710/Pekalongan Letkol Inf Rizky Aditya kepada detikJateng, di lokasi longsor Petungkriyono, Pekalongan, Kamis (23/1).

"Titik pertama itu di rumah Pak Carik (Sekdes), pada berteduh. Kalau rumah penduduk dua, rumah pendeta dan Pak Carik. Rumah pendeta kosong. Rumah Pak Carik ini kebetulan banyak orang, perkiraan saksi mata ada 20 orang," jelas Rizky.

Warga Dengar Dentuman Keras

Warga Petungkriyono yang juga relawan SAR dan Banser, Daryono menyebut bahwa jarak rumah Sekdes dan Kafe Allo berjarak sekitar 500 meter. Dia menjelaskan meski jarak kafe dengan tebing cukup jauh, Kafe Allo justru terdampak longsor berupa batuan besar.

"Lokasi Kafe dengan rumah Pak Sekdes tidak begitu jauh, sekitar 500 meter. Yang justru dekat dengan tebing itu lokasi kafenya," kata Daryono.

"Tebing longsor, banyak batu-batu yang besar-besar longsor mengenai kafe. Material longsor juga menutup aliran sungai kecil, hingga meluap ke bawah," ungkapnya.

Warga juga sempat mendengar dentuman keras saat longsor terjadi. Suara itu diduga dari reruntuhan besar yang terbawa longsor.

"Jadi ada dua titik longsoran yakni di rumahnya Pak Sekdes dan di kafe itu. Jaraknya tidak terlalu jauh. Bahkan, warga sempat mendengar suara dentuman keras, itu bisa jadi reruntuhan batu. Batunya besar-besar," tuturnya.

Proses pencarian korban hilang longsor Petungkriyono, Pekalongan, Kamis (23/1/2025). Ditemukan satu mobil dan enam sepeda motor.Proses pencarian korban hilang longsor Petungkriyono, Pekalongan, Kamis (23/1/2025). Ditemukan satu mobil dan enam sepeda motor. Foto: Robby Bernardi/detikJateng

22 Tewas, 4 Masih Dicari

Data terakhir menunjukkan bahwa 22 orang ditemukan tewas dan empat korban lainnya masih dalam pencarian. Korban ditemukan 200 meter dari rumah Sekdes.

Komandan Kodim (Dandim) 0710/Pekalongan, Letkol (Letnan Kolonel) Inf Rizky Aditya, kepada detikJateng di lokasi kejadian membenarkan penemuan satu jenazah itu. Jenis kelaminnya laki-laki.

"Ya, baru saja ditemukan satu korban dalam kondisi meninggal dunia. Langsung dievakuasi untuk identifikasi. Hingga Kamis siang ini total sudah 22 yang berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," ungkapnya, Kamis (23/1/2025).

Salah satu titik pencarian di area persawahan di sekitar rumah Sekretaris Desa Kasimpar. Lokasi pencarian korban ini sebenarnya merupakan area persawahan. Namun kini banyak ditemukan puing-puing material bangunan rumah.

Tampak ada satu mobil dan sekitar enam kendaraan sepeda motor yang ditemukan di lokasi. Diduga kendaraan itu tersapu aliran longsor sekitar 200 meter jaraknya.

1.200 Personel Gabungan Cari Korban

Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono, mengatakan pagi ini ada lebih dari 1.200 personel tim SAR gabungan terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, Dinsos, BPBD, PMI, puluhan organisasi SAR serta masyarakat sekitar. Tiga unit alat berat dan anjing pelacak juga dikerahkan di lokasi.

"Kami juga menambah kembali water jet atau alkon untuk membersihkan lumpur dari area. Unit anjing pelacak juga kami terjunkan," kata Budiono dalam keterangannya, Kamis (23/1/2025).




(afn/apl)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjateng

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads