Obyek wisata alam di Desa Dawuhan porak poranda diterjang banjir bandang. Bahkan, sebagian hilang dan berubah menjadi aliran sungai.
Berdasarkan pantauan detikJateng, Kamis (23/1/2025), sejumlah fasilitas di obyek wisata Dawuhan seperti gazebo, warung hingga deretan kamar mandi dalam kondisi rusak. Sementara permainan anak seperti ayunan dipenuhi lumpur dan dedaunan yang terbawa arus sungai.
Sedangkan dua kolam renang penuh dengan lumpur. Yang paling parah adalah pasar jadul hilang terbawa arus sungai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengelola obyek wisata Dawuhan, Supri mengatakan, 75 persen dari area wisata rusak diterjang banjir bandang pada Senin (20/1/2025) lalu. Bahkan, lokasi yang sebelumnya untuk pasar jadul saat ini sudah berubah menjadi sungai.
"Ini 75 persen dari area di obyek wisata ini rusak diterjang banjir. Yang paling parah yang sebelumnya pasar rengrang atau pasar jadul hilang terbawa arus sungai. Sekarang arusnya pindah," ujarnya saat ditemui di obyek wisata Dawuhan, Kamis (23/1/2025).
![]() |
Padahal banjir bandang dari Sungai Panaraban terjadi hanya sekitar 1 jam. Yakni mulai pukul 18.30 WIB hingga pukul 19.30 WIB. Namun tinggi air mencapai 3 meter.
"Sebenarnya banjir bandangnya hanya sekitar 1 jam. Setelah itu saya mengecek sudah surut. Ternyata kerusakannya parah. Malah pasar jadul hilang terbawa arus sungai," ungkapnya.
Selain pasar jadul, ada 8 warung rusak, 4 kamar mandi dan wahana flying fox hilang. Sedangkan dua kolam renang rusak dan dipenuhi lumpur.
"Untuk kerusakannya ada gazebo, ada warung, gudang. Dan 4 kamar mandi hilang, flying fox juga hilang. Kolam renang juga, tapi masih bisa diperbaiki untuk kolam renang," kata dia.
Akibat kejadian tersebut, saat ini obyek wisata tutup hingga waktu yang belum ditentukan. Saat ini fokus untuk perbaikan dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
"Saat ini sementara tutup dulu sampai batas waktu yang belum ditentukan. Untuk kerugian mencapai Rp 1 miliar. Itu belum bookingan yang akhirnya di-cancel. Sekarang fokus pembenahan dulu. Dan kami juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait seperti dari dinas dan lain-lain," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, banjir dan tanah longsor terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Banjarnegara, imbas hujan lebat, Senin (20/1). Puluhan rumah dilaporkan terendam banjir. Sedangkan longsor menutup jalan provinsi.
Sub Koordinator Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara, Raib Saefudin, mengatakan data sementara ada 6 titik tanah longsor dan 4 lokasi banjir yang tersebar di 4 kecamatan. Empat kecamatan itu Batur, Wanayasa, Kalibening, dan Pagedongan.
"Ada 6 titik tanah longsor. Di Desa Batur, Kecamatan Batur 3 titik. Di Desa Kasinoman, Kecamatan Kalibening, 1 titik. Di Desa Jatilawang, Kecamatan Wanayasa, dan 1 titik di Desa Gunungjati Kecamatan Pagedongam," kata Saefudin saat ditemui di kantornya, Selasa (21/1).
(aku/apu)