Modifikasi cuaca akan dilakukan di sekitar Pekalongan untuk membantu proses penanganan longsor di Pekalongan. Proses evakuasi dan pencarian korban yang berjalan memang terkendala hujan yang masih mengguyur.
Kepala BNPB, Suharyanto, mengatakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) juga dilakukan untuk mengantisipasi bencana susulan. TMC akan dilakukan mulai hari Kamis (23/1) besok.
"Besok sudah mulai dilaksanakan operasi modifikasi cuaca di Pekalongan. Satu-dua hari sampai seminggu ke depan agar tidak terjadi cuaca ekstrem, sehingga pencarian tidak terganggu," kata Suharyanto dalam keterangan tertulis, Rabu (22/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam keterangan yang sama, Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana, mengatakan permintaan TMC disampaikan langsung saat rapat koordinasi penanganan dan penanggulangan bencana tanah longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan. Ia menjelaskan Pemprov Jateng juga sudah menyalurkan bantuan senilai Rp 207 juta. Selain itu, BNPB juga menyalurkan bantuan senilai Rp 289 juta.
"Dalam beberapa waktu ke depan, perlu ada operasi TMC lagi di Jawa Tengah. Hujan satu pekan terakhir cukup lebat dan intensitasnya tinggi," ujar Nana.
Untuk diketahui longsor yang terjadi hari Senin (22/1) menimbulkan banyak korban jiwa dan masih ada yang belum ditemukan hingga saat ini. Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono mengatakan hari ini empat jenazah ditemukan sehingga total ada 21 korban tewas yang ditemukan.
"Dengan ditemukannya 4 korban, jadi hingga hari ini jumlah korban meninggal yang ditemukan total berjumlah 21 orang, dan yang masih dalam pencarian sebanyak 5 orang," kata Budiono dalam keterangan terpisah.
Berikut data Basarnas terkait identitas korban meninggal yang sudah ditemukan:
1. Revalina (19), perempuan, warga Sipetung.
2. Suyati, perempuan, warga Tlogohendro.
3. Kiki Pramudita (23), laki-laki, warga Garung, Desa Yosorejo.
4. Sutar (49), warga Tlogopakis.
5. Riyanto (50/L), warga Yosorejo.
6. Ayat (27), warga Desa Kasimpar.
7. Sumeri (30), warga Garung, Desa Yosorejo.
8. Doni (27/L), warga Desa Gumelem.
9. Winarko (27/L), warga Desa Gumelem.
10. Supari (37), warga Desa Kasimpar.
11. Sularso (44/L), warga Desa Kasimpar.
12. Inawati (23/P), warga Desa Kasimpar.
13. Afkar (4/L), warga Desa Kasimpar.
14. Khusnul Cholifah (35/P), warga Desa Kasimpar.
15. Rokhim (40/L), warga Desa Kasimpar.
16. Rahmono (24/L), warga Desa Tlogohendro.
17. Joni Yulianto (45/L), warga Sragi.
18. Aisah (18/P), warga desa Wonodadi Songgodadi
19. Ta'ari (41/L), warga desa Garung Yosorejo
20. Afkar Arbiyan (5 bulan/L), warga desa Kasimpar.
21. Ta'adi (34/L), warga desa Wonodadi Songgodadi Petungkriyono.
Sementara itu 5 korban yang belum ditemukan dan dalam pencarian hingga Rabu (22/1/2025) Pukul 17.00 WIB, yaitu:
1. M Teguh Imanto, warga Desa Kayupuring.
2. Giyanto, warga Desa Gumelem.
3. Tegar Hariyanto, warga Batang
4. M Nasrullah Amin, warga Pekalongan
5. Aurel, warga Kasimpar.
(afn/apl)