RSJ Solo Ungkap Detik-detik Pasien Kabur Lalu Nyebur Bengawan Solo

RSJ Solo Ungkap Detik-detik Pasien Kabur Lalu Nyebur Bengawan Solo

Tara Wahyu NV - detikJateng
Senin, 20 Jan 2025 13:09 WIB
Suasana RSJD Solo, Senin (20/1/2025).
Suasana RSJD Solo, Senin (20/1/2025). (Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng)
Solo -

Pihak Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr Arif Zainuddin buka suara mengenai satu pasien yang kabur dan menceburkan diri ke Bengawan Solo. Kepala Bagian Umum RSJD Solo, Puji Hartati mengatakan pasien tersebut melarikan diri dari rumah sakit sekira pukul 16.00 WIB.

"Untuk pasien yang kemarin sudah diberitakan lari di rumah sakit itu memang benar. Kalau diagnosa dan kondisi klinisnya kami tidak bisa menjelaskan Karena itu merupakan hak pasien yang kita tidak bisa menyampaikan kepada masyarakat nanti kami bisa terkena pelanggaran UU," katanya ditemui awak media di RSJD, Senin (20/1/2025).

Lebih lanjut Puji mengatakan, saat itu, pasien sedang berada di bangsal dan melakukan perawatan kemandirian. Namun, di sela perawatan, pasien berinisial F (16) itu melarikan diri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirinya menyebut, bahwa ruangan di RSJD memang tidak dalam kondisi dikunci. Ia menyebut perawatan pasien jiwa di RSJD dr Arif Zainuddin tidak seperti di penjara.

"Jadi memang pada saat itu sore ya sekitar jam 16.00 lewat, Pasien itu lari karena di bangsal kita kan memang sudah apa paradigmanya, sekarang untuk perawatan pasien jiwa itu sudah tidak seperti di penjara gitu," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

"Jadi pintu kita memang tetap kita jaga tapi tidak terkunci apalagi di situ ada keluarga-keluarga pasien yang turut menunggu," lanjutnya.

Setelah pasien lari, kata Puji, perawat yang berada di lokasi langsung mengejar pasien. Sedangkan perawat lain memberikan tanda code yellow.

"Setelah pasien lari gitu, pasien lari, perawat kami yang saat itu berjaga langsung mengejar. Satu mengajar kemudian, yang satu orang aktivasi code yellow. Jadi code yellow itu memberikan suatu apa kode-kode keperawatan bahwa fasilitas ada yang lari sehingga pihak-pihak yang terkait nanti semuanya bergerak," bebernya.

Puji menyebut, saat itu para perawat sudah berlari sekuat tenaga. Selain perawat, pihak penjagaan yakni satpam juga turun membantu mengejar pasien.

Pasien tersebut, lanjutnya, berlari keluar dari rumah sakit menuju arah Summerland Waterpark yang berada di depan rumah sakit.

"Jadi serempak saat itu perawat kita sudah lari walaupun perawat kami putri ya, lari saat hujan-hujan kemudian satpam-satpam kita begitu ada kontak bahwa ada pasien lari semuanya lari berkejaran sampai akhirnya ke arah sana, Summerland Waterpark," pungkasnya.

Disinggung mengenai penjagaan yang berada di RSJD, Puji mengatakan bahwa memang pintu dalam keadaan tertutup. Hanya saja, tidak dalam kondisi terkunci.

"Ditutup, pintu ditutup tapi memang seperti saya sampaikan kita tidak seperti di penjara jadi karena begitu cepat ruangan, di ruangan Kresna, itu bangsalnya bangsal Kresna namanya," urainya

"Pasien memang ada beraktifitas masing-masing sore hari tapi pengawasan dari kami tetap, posisi nurse station di depan, kegiatan nggak pas itu juga ada persiapan injeksi atau apa," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Diberitakan sebelumnya, Seorang pasien Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr Arif Zainuddin Solo kabur lalu menceburkan diri ke Bengawan Solo. Pasien pria itu berinisial FKA, warga Sumberlawang, Sragen.

"Terkait broadcast message pasien yang kabur dari RS tersebut betul. Untuk informasi selengkapnya selanjutnya akan kami update kembali," kata Sarah saat dihubungi detikJateng, Minggu (19/1).

Tim SAR saat ini tengah mencari keberadaan pasien tersebut. SAR menyiapkan posko induk pencarian sambil berkoordinasi dengan tim lain.

"Dalam kondisi seperti ini nanti kita selesai pembagian beberapa titik, tempuran Kalianyar, bawah Ring Road, dan sudah menghubungi teman-teman dari Karanganyar dan Sragen," ucap Ketua Forum SAR Solo, Slamet Mulyadi.

Slamet menambahkan, ada kemungkinan pasien RSJD itu hanyut ke wilayah kabupaten lain mengingat tingginya debit air Bengawan Solo saat ini lantaran hujan cukup deras.

"Kalau sudah kondisi seperti ini bisa sampai wilayah kabupaten lain. (Air) sungai naik, tinggi. Kondisi seperti ini dimungkinkan terbawa arus," pungkas dia.




(aku/dil)


Hide Ads