Fakta-fakta Ayah dan Anak Tewas Bersimbah Darah di Kebun Kopi

Round-Up

Fakta-fakta Ayah dan Anak Tewas Bersimbah Darah di Kebun Kopi

Tim detikJateng - detikJateng
Sabtu, 18 Jan 2025 07:00 WIB
Lokasi penemuan mayat bapak dan anak di kebun kopi di Desa Masaran Kecamatan Bawang, Banjarnegara dipasang garis polisi. Diunggah Jumat (17/1/2025).
Lokasi penemuan mayat bapak dan anak di kebun kopi di Desa Masaran Kecamatan Bawang, Banjarnegara. Foto: Uje Hartono/detikJateng.
Solo -

Warga Desa Masaran, Kecamatan Bawang, Banjarnegara, digegerkan dengan penemuan dua mayat bersimbah darah di kebun kopi di wilayah tersebut, Kamis (16/1) malam. Kedua mayat yang diketahui merupakan ayah dan anak ini ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Berikut fakta-faktanya.

Korban Ayah dan Anak

Ketua RT 01 RW 01 Desa Masaran, Anhar, mengatakan dua korban yang ditemukan tewas di kebun itu adalah bapak dan anak. Keduanya warga Desa Masaran.

"Dua korban itu inisialnya D, itu bapaknya, usianya sekitar 50-an tahun. Sedangkan yang satunya inisialnya H, itu anaknya. Sekarang kelas 4 SD." Kata Anhar saat ditemui di sekitar lokasi kejadian, Kamis (16/1/2025) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anhar mengatakan, dua mayat itu ditemukan oleh keluarganya di kebun kopi perbatasan antara Desa Masaran dengan Desa Serang, Kecamatan Bawang. Lokasinya berjarak sekitar 500 meter dari pemukiman terdekat.

"Lokasi penemuan mayat itu di kebun kopi, sekitar 500 meter dari pemukiman warga. Jalan menuju ke situ curam," ujar Anhar.

ADVERTISEMENT

Pertemuan Terakhir

Keponakan korban, Destriana Bastica, mengatakan kedua korban yakni D (bapak) dan H (anak) masih terlihat pada Kamis (16/1) siang. Saat itu korban tengah duduk di meja makan sedangkan anaknya sedang memperbaiki pancing.

"Saya terakhir kali ketemu korban sekitar habis Zuhur pukul 1 atau lebih. Saya sedang bermain dengan anak saya. Posisi si anak (korban H) sedang membetulkan pancing. Pas ditanya sedang apa, sedang membetulkan pancing. Dan yang dewasa (bapak) sedang di kursi makan duduk di situ," ujarnya saat ditemui di rumah korban, Kamis (16/1/2025) malam.

Pamit ke Kebun

Berdasarkan informasi anak korban lainnya, korban pergi meninggalkan rumah untuk ke kebun dan memetik buah kelapa. Namun hingga petang kedua korban tidak kunjung pulang. Sehingga keluarga dan warga melakukan pencarian.

"Kalau komunikasi dengan anaknya (anak korban), info dari anak yang pertama, korban pergi ke kebun untuk metik kelapa," terangnya.

Sedangkan korban H dikira pergi memancing. Awalnya tidak curiga saat sore hari belum pulang, sebab sepeda motor ada di rumah sehingga korban dikira belum pulang karena jalan kaki.

"Pikirannya sedang mancing jalan kaki karena tidak bawa motor. Awalnya dikiranya sore belum pulang karena jalan kaki. Tapi sampai Magrib belum pulang terus dicari," kata dia.

Korban Tukang Bangunan-Urus Air

Paman korban, Ngadiman Edi, mengatakan korban dikenal sebagai sosok yang baik di lingkungannya. Selain bekerja sebagai tukang bangunan, korban juga mengurus air warga.

"Kesehariannya baik setahu saya sama tetangga baik tidak masalah. Jadi selain tukang bangunan juga mengurus air warga. Kan ada program pamsimas nah itu korban yang mengurus," ujar Ngadiman saat ditemui di rumah duka, Jumat (17/1/2025).

Curhat Masalah Keluarga

Ngadiman mengatakan, korban kerap curhat dengan dirinya. Salah satunya adalah terkait masalah keluarga.

"Sama saya sering curhat biasanya masalah keluarga. Tapi kalau masalahnya apa, namanya juga masalah keluarga jadi tidak semua orang tahu," kata dia.

Sementara itu, Kades Masaran, Turoyo, mengatakan jika keseharian korban dikenal baik di lingkungan tempat tinggalnya. Selain aktif mengurus air bersih warga, korban juga menjadi ketua takmir masjid di sekitar rumahnya.

"Korban orangnya baik dengan lingkungan baik. Dia juga yang ngurus air bersih untuk warga dan juga takmir masjid," terangnya.

Selain itu, ia menyebut korban memang sering bersama anak keduanya yang juga ditemukan bersimbah darah di kebun kopi. Salah satunya saat pergi salat di masjid.

"Kalau anaknya yang juga korban memang sering itu ke mana-mana bareng bapaknya. Ke masjid misalnya sering bareng itu," tambahnya.

Dimakamkan Berdampingan

Kades Masaran, Turoyo, mengatakan jenazah keduanya diantar dari Banyumas dan tiba di rumah duka tadi sekitar pukul 13.00 WIB.

"Korbannya adalah seorang bapak, namanya Pak S, dan anaknya namanya H. Setelah selesai dilakukan autopsi, jenazah langsung diantar ke rumah duka," kata Kades Masaran, Turoyo, saat ditemui di tempat permakaman umum Ki Arsantaka, Desa Masaran, Jumat (17/1/2025).

Pantauan detikJateng, setelah disalatkan, jenazah bapak dan anak itu diantar ke tempat permakaman menggunakan ambulans. Sejumlah keluarganya dan tetangga terlihat menangis saat mengiringi proses pemakaman. Makam bapak dan anak itu berdampingan.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya....

Polisi Periksa 6 Saksi

Kasubsi Penmas Si Humas Polres Banjarnegara, Aipda Yulian Helmy Abdurrahman, mengatakan saat ini sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. Sementara sudah ada enam orang yang dimintai keterangan.

"Untuk pemeriksaan saksi-saksi sudah kami lakukan. Sementara kami baru memeriksa 6 orang. Tetapi upaya penyelidikan terus kami lakukan," ujarnya saat ditemui di Mapolres Banjarnegara, Jumat (17/1/2025).

Penyebab Kematian Tunggu Autopsi

Pihak kepolisian juga belum bisa memastikan penyebab kematian dua korban tersebut. Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.

"Dugaan penyebab kematian kami belum bisa memastikan. Dari hasil autopsi kami belum menerima. Kami masih menunggu hasil autopsi," kata dia.

Kasubsi Penmas Humas Polres Banjarnegara, Aipda Yulian Helmy Abdurrahman, mengatakan, saat ditemukan terdapat luka dan darah di tubuh korban. Jenazah keduanya ditemukan berdekatan.

"Saat ditemukan korban sudah meninggal dunia. Terdapat luka dan darah di tubuh korban. Jenazahnya ditemukan berdekatan," terang Yulian saat ditemui di Polres Banjarnegara, Jumat (17/1/2025).

Namun pihak kepolisian masih belum bisa memastikan penyebab kematian kedua korban tersebut. Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil autopsi.

"Dugaan penyebab kematian kami belum bisa memastikan. Dari hasil autopsi kami belum menerima. Kami masih menunggu hasil autopsi," kata dia.

Halaman 2 dari 2
(apl/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads