Penyebab kematian bapak dan anak di Desa Masaran Kecamatan Bawang, Banjarnegara masih misterius. Saat ini sedikitnya enam saksi sudah diperiksa oleh pihak kepolisian.
Kasubsi Penmas Si Humas Polres Banjarnegara, Aipda Yulian Helmy Abdurrahman, mengatakan saat ini sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. Sementara sudah ada enam orang yang dimintai keterangan.
"Untuk pemeriksaan saksi-saksi sudah kami lakukan. Sementara kami baru memeriksa 6 orang. Tetapi upaya penyelidikan terus kami lakukan," ujarnya saat ditemui di Mapolres Banjarnegara, Jumat (17/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak kepolisian juga belum bisa memastikan penyebab kematian dua korban tersebut. Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.
"Dugaan penyebab kematian kami belum bisa memastikan. Dari hasil autopsi kami belum menerima. Kami masih menunggu hasil autopsy," kata dia.
Sementara itu, tokoh masyarakat sekaligus Kades Masaran terpilih, Dian Eka, berharap agar penyebab kematian bapak dan anak bisa segera terungkap.
"Harapannya ini bisa terungkap penyebab kematian karena apa," ujarnya.
Ia juga berpesan kepada warga untuk menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian dan tidak melakukan praduga terlebih dahulu. Sebab saat ini muncul kabar jika dibunuh dan bunuh diri.
"Di masyarakat muncul praduga-praduga. Ada yang bilang ini kasus pembunuhan ada yang bilang bunuh diri. Sebaiknya menunggu hasil penyelidikan dari polisi," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, warga menemukan jasad bapak dan anak berinisial D dan H di kebun kopi di wilayah Desa Masaran, Kecamatan Bawang, Banjarnegara Kamis (16/1/2025) malam. Dua jasad itu ditemukan dalam kondisi bersimbah darah.
Ketua RT 01 RW 01 Desa Masaran, Anhar, mengatakan dua korban yang ditemukan tewas di kebun itu adalah bapak dan anak. Keduanya warga Desa Masaran.
"Dua korban itu inisialnya D, itu bapaknya, usianya sekitar 50-an tahun. Sedangkan yang satunya inisialnya H, itu anaknya. Sekarang kelas 4 SD." Kata Anhar saat ditemui di sekitar lokasi kejadian, Kamis (16/1) malam.
(afn/apl)