Seorang remaja di Grobogan menjadi korban mesum bu gurunya yang berinisial ST. Kakek korban mengungkap cucunya itu sempat tidak diketahui keberadaannya karena dikoskan pelaku selama lima bulan.
Kakek korban, inisial N (56), mengungkapkan kegiatan cucunya sehari-sehari selama berada dalam kos.
Saat berada di kos, terungkap korban hanya bermain ponsel menggunakan nomor lain. Dia terkadang jalan-jalan bersama pelaku dan kembali ke kos.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dari ceritanya dia ya hanya main HP. Kalau pas diajak keluar ya keluar," jelas N, saat ditemui di Polres Grobogan, Senin (13/1/2025).
N menuturkan, pada tahun 2023, korban sempat digerebek warga bersama ST di kamar mandi. Kemudian setelah dilakukan audiensi, mereka berjanji tidak akan mengulangi perbuatan itu.
Namun sekitar bulan April 2024, ternyata korban tidak pulang ke rumah kakeknya.
"Tidak bisa dihubungi kurang lebih lima bulan," ungkap N.
Selama lima bulan tersebut, keluarga terus mencari keberadaan korban. Terungkap, ST ternyata menempatkan korban di kos daerah Gubug.
"Ya sudah cari, tapi saya sempat putus asa. Kemudian tahu yang bawa itu (ST), pasrah. Kami salat tahajud. Insya Allah penting putu (cucu) sehat, mulih (pulang) sehat," ujar N.
Korban Sempat Keluar Kos
Pada September 2024, ternyata murid itu sempat keluar dari kos dan mendatangi kakek neneknya yang lain. Namun, ST mengetahui dan menjemput korban, kemudian diinapkan di rumahnya.
Saat ST pergi untuk menjenguk putrinya, korban dibiarkan sendiri di rumah. Saat itulah, ayah ST yang tinggal tidak jauh mengetahui ada korban di dalam rumah, dan sempat dikira maling.
"Sempat pulang ke besan saya. Terus dijemput lagi. Ketemu di suatu tempat gitu. Hingga akhirnya digerebek itu," ucap N.
Saat ini kasus pencabulan itu telah resmi dilaporkan ke polisi. Ada 11 saksi yang diperiksa termasuk korban. Polisi akan segera menjadwalkan pemanggilan terhadap ST.
(apu/apu)