Guru wanita berinisial ST membuat heboh usai diduga melakukan perbuatan tidak senonoh dengan siswa SMP di Grobogan. Tetangga ST mengungkap, guru tersebut pernah tepergok berduaan di kamar mandi dengan siswa tersebut hingga digerebek warga.
Salah satu tetangga ST, Nur mengatakan dulu rumahnya kerap dilewati oleh siswa bernama Y untuk ke rumah Bu Guru ST (35). Y lewat samping rumah Nur menuju bagian belakang rumah ST.
"Lewat samping rumah saya. Ya sudah sekitar tiga kali. Saya tanya alasannya ngaji. Kalau ngaji beneran ya nggak tahu," ujar Nur di rumahnya, Jumat (10/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suatu hari pada November 2023, sekitar pukul 20.00 WIB, Nur melihat ST dan korban Y masuk kamar mandi bersama. Posisi kamar mandi ST memang terpisah dari bangunan utama. Ada dua pintu biru di bangunan kamar mandi yang bisa terlihat dari rumah Nur.
"Waktu itu saya mau wudu, lihat Y dan ST masuk kamar mandi. Saya nggak ke sana, mantau saja," ujarnya.
Beberapa hari kemudian hal itu diulangi lagi sehingga warga akhirnya memutuskan mendatangi rumah ST. Kemudian keduanya diminta keluar kamar mandi untuk dilakukan mediasi di rumah kepala dusun.
"Yang perempuan keluar pakai handuk, Y pakai sarung dikerudungin. Ya itu yang 2023," jelas Nur.
Sementara itu, Kepala Dusun Pengkol, Supar mengatakan dalam mediasi pertama, ST mengakui kesalahannya. Ada kesepakatan damai antara ST dan pihak korban dan berjanji tidak akan mengulangi.
"Mediasi pernah terjadi dari ST dan Y, ada ikatan damai. Sudah dikasih toleransi masyarakat dan tokoh masyarakat ternyata, tidak menepati, melanggar. Melakukan hubungan lagi dengan Y," kata Supar.
Usai peristiwa itu, ST dikeluarkan dari sekolah tempatnya bekerja. Namun ternyata mereka berdua masih berkomunikasi bahkan Y diberi tempat kos oleh ST.
Akhir September 2024, Y ternyata berada di rumah ST sendirian karena ST sedang menjenguk putrinya di pondok. Saat itu ayah ST yang tinggal tidak jauh dari sana mendengar orang batuk padahal seharusnya rumah itu kosong.
Dia mendobrak dan menemukan Y kemudian terjadi penganiayaan. Mediasi kedua kembali dilakukan di rumah Kepala Dusun namun tak menemui titik terang.
"Yang September nggak ada titik terang. Nggak bisa diselesaikan di rumah saya. Dari Ibu ST tidak mengatakan sejujurnya, tapi Y mengatakan ke rumah itu karena ajakan Bu ST," ujarnya.
detikJateng berusaha mendatangi rumah ST tapi ternyata dalam keadaan kosong. Supar mengatakan memang rumah ST sering tertutup dan kosong. Dia juga kurang tahu kegiatan ST setelah kejadian tersebut.
"Iya memang kosong begitu. Sudah jarang lihat," jelas Supar.
Diberitakan sebelumnya, kabar tindakan asusila guru wanita dan siswa SMP itu menjadi gempar. Pihak keluarga korban sudah melakukan pelaporan terkait tindakan penganiayaan bulan September 2024 dan enam saksi sudah diperiksa.
Sedangkan terkait tindakan asusila sedang diselidiki polisi. Korban disebut akan melapor hari Senin pekan depan.
Pihak sekolah menyebut ST dipecat namun Y tetap sekolah hingga bisa lulus. Sedangkan korban kini berada di pondok pesantren untuk melakukan terapi mental. Dia disebut mengalami syok dan linglung.
(aku/ams)