7 Teks Khutbah Jumat Bulan Rajab tentang Amalan dan Keutamaan Bulan Mulia

7 Teks Khutbah Jumat Bulan Rajab tentang Amalan dan Keutamaan Bulan Mulia

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Kamis, 09 Jan 2025 19:30 WIB
Ilustrasi khutbah Jumat
Ilustrasi khutbah Jumat. (Foto: Freepik/storyset)
Solo -

Khutbah Jumat memang sebaiknya disampaikan sesuai dengan peristiwa terkini agar relevan. Ketika akan menyampaikan khutbah Jumat bulan Rajab, kita dapat membahas keutamaan bulan mulia serta amalan-amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan.

Sebelum berkhutbah, kita tentu perlu memahami apa saja rukunnya, bukan? Dikutip dari Buku Panduan Khutbah Jumat untuk Pemula tulisan Irfan Maulana, rukun khutbah ada lima jumlahnya, yaitu membaca puji-pujian kepada Allah, membaca sholawat, membaca wasiat, membaca sepenggal ayat Al-Quran, serta membaca doa untuk kaum muslimin dan muslimat.

Pada kesempatan ini, detikJateng akan membagikan beberapa contoh khutbah Jumat bulan Rajab yang dihimpun dari laman resmi Majelis Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama, serta buku Khutbah Jumat: Tema-Tema Kontemporer karya Dr Najamuddin Petta Solong MAg dkk. Mari kita simak!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khutbah Jumat Bulan Rajab #1

Khutbah I

اَلْحَمْدُ لِلهِ وَاسِعِ الْفَضْلِ وَالْاِحْسَانِ، وَمُضَاعِفِ الْحَسَنَاتِ لِذَوِي الْاِيْمَانِ وَالْاِحْسَانِ، اَلْغَنِيِّ الَّذِيْ لَمِ تَزَلْ سَحَائِبُ جُوْدِهِ تَسِحُّ الْخَيْرَاتِ كُلَّ وَقْتٍ وَأَوَانٍ، العَلِيْمِ الَّذِيْ لَايَخْفَى عَلَيْهِ خَوَاطِرُ الْجَنَانِ، اَلْحَيِّ الْقَيُّوْمِ الَّذِيْ لَاتَغِيْضُ نَفَقَاتُهُ بِمَرِّ الدُّهُوْرِ وَالْأَزْمَانِ، اَلْكَرِيْمِ الَّذِيْ تَأَذَّنَ بِالْمَزِيْدِ لِذَوِي الشُّكْرَانِ. أَحْمَدُهُ حُمْدًا يَفُوْقُ الْعَدَّ وَالْحِسْبَانَ، وَأَشْكُرُهُ شُكْرًا نَنَالُ بِهِ مِنْهُ مَوَاهِبَ الرِّضْوَانِ أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ دَائِمُ الْمُلْكِ وَالسُّلْطَانِ، وَمُبْرِزُ كُلِّ مَنْ سِوَاهُ مِنَ الْعَدَمِ اِلَى الْوِجْدَانِ، عَالِمِ الظَّاهِرِ وَمَا انْطَوَى عَلَيْهِ الْجَنَانُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَخِيْرَتُهُ مِنْ نَوْعِ الْاِنْسَانِ، نَبِيٌّ رَفَعَ اللهُ بِهِ الْحَقَّ حَتَّى اتَّضَحَ وَاسْتَبَانَ. صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الصِّدْقِ وَالْجُوْدِ وَالْوَفَاءِ وَالْاِحْسَانِ. أَمَّا بَعْدُ، أَيُّهَا الْاِخْوَانُ أُوْصِيْكُمْ وَاِيَايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ، بِامْتِثَالِ أَوَامِرِهِ وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: وَمَن يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى الْقُلُوبِ

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,

ADVERTISEMENT

Alhamdulillah, segala puji milik Allah Swt yang telah memberikan kita kesempatan untuk kembali berada di bulan yang penuh keberkahan, bulan Rajab. Bulan yang termasuk salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan dalam syariat Islam. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Saw, yang telah membawa kita dari kegelapan menuju cahaya Islam. Semoga kita termasuk umat yang mendapatkan syafaat beliau di hari kiamat kelak.

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Pada kesempatan yang mulia ini, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt dengan sungguh-sungguh menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena dengan takwa inilah Allah menjanjikan kemuliaan bagi hamba-hamba-Nya, sebagaimana termaktub dalam Al-Quran Surat Al-Hujurat ayat 13:

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

"Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah orang yang paling takwa di antara kalian." (QS Al-Hujurat: 13)

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Pada kesempatan ini, khatib ingin menyampaikan tentang Kemuliaan Bulan Rajab. Bulan Rajab adalah salah satu dari empat bulan haram yang disebutkan dalam Al-Quran, yaitu pada Surat At-Taubah ayat 36:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah ketetapan agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya, dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa." (QS At-Taubah: 36)

Keempat bulan haram itu adalah Dzulqadah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Pada bulan Rajab, Allah Swt melarang umat Islam melakukan perbuatan zalim, terutama dalam peperangan. Ini juga merupakan bulan yang dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah, seperti berpuasa, bersedekah, dan memperbanyak istighfar.

Rasulullah Saw bersabda:

"Rajab adalah bulan Allah, Syaban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku." (HR Al-Baihaqi)

Hadits ini menunjukkan bahwa bulan Rajab memiliki keutamaan yang besar, meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai keabsahannya. Namun, para ulama sepakat bahwa bulan ini tetap penuh berkah.

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Kemuliaan bulan Rajab hendaknya menjadi momen untuk memperbanyak amal kebaikan. Beberapa amalan yang dianjurkan di bulan Rajab antara lain:

1. Memperbanyak Istighfar dan Tobat

Bulan Rajab adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak istighfar dan bertobat. Pintu ampunan Allah terbuka luas di bulan ini.

2. Berpuasa Sunnah

Rasulullah Saw menganjurkan umatnya untuk berpuasa di bulan ini. Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Nabi bersabda:

"Barangsiapa yang berpuasa sehari di bulan Rajab, maka seolah-olah ia berpuasa sebulan penuh." (HR Al-Baihaqi)

3. Memperbanyak Sedekah

Sedekah adalah amal yang sangat dianjurkan di bulan Rajab. Sedekah menghapus dosa dan mendatangkan keberkahan.

4. Memperbanyak Doa

Bulan Rajab adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak doa, terutama doa meminta ampunan dan kebaikan di dunia dan akhirat. Salah satu doa yang dianjurkan adalah:

اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان

"Allâhumma bârik lanâ fî rajaba wasy'bâna waballighnâ ramadlanâ."

"Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Syaban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan."

5. Meningkatkan Sholat Sunnah

Selain sholat wajib, perbanyaklah sholat sunnah seperti tahajud, dhuha, dan rawatib untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Hadirin yang dimuliakan Allah,

Salah satu momen penting di bulan Rajab adalah peristiwa Isra Miraj. Nabi Muhammad Saw melakukan perjalanan spiritual dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, kemudian naik ke Sidratul Muntaha untuk menerima perintah sholat lima waktu. Peristiwa ini mengajarkan kita pentingnya sholat sebagai tiang agama, yang harus kita jaga dan tingkatkan kualitasnya.

Hadirin yang dimuliakan Allah,

Demikian khutbah singkat ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Mari kita manfaatkan bulan Rajab untuk memperbanyak amal saleh, mendekatkan diri kepada Allah, dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan. Jangan sampai kita lalai terhadap kemuliaan bulan ini. Jadikan bulan Rajab sebagai momentum untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَ لَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الصَّلَاةِ وَالصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْآنِ وَجَمِيعِ الطَّاعَاتِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ جَمِيعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيمُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَ لَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلَهٌ لَمْ يَزَلْ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمُ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً. اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اللهم اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وِالْأَمْوَاتِ. اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Khutbah Jumat Bulan Rajab #2

Khutbah I

اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ

Jamaah sholat Jumat rahimakumullah,

Khatib berwasiat kepada diri pribadi dan kepada seluruh jamaah untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. Caranya adalah dengan melaksanakan semua kewajiban-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Alhamdulillah, pada hari ini kita telah memasuki bulan yang mulia, bulan Rajab, bulan yang penuh rahmat, anugerah, dan kebaikan dari Allah Swt.

Ibnu Rajab dalam kitabnya Lathaiful Ma'arif (Juz 1, halaman 122) mengajurkan untuk bertaubat di bulan yang mulia ini. Beliau berkata, "Putihkanlah lembaran hitammu di bulan Rajab dengan amal baik yang menyelamatkanmu dari api yang melalap." Bulan Rajab adalah saat yang tepat untuk berhijrah; hijrah dari kejelekan menuju kebaikan, hijrah dari ujaran kebencian menuju kesantunan, hijrah dari ekstremisme menuju moderatisme, dan hijrah dari akhlak tercela menuju akhlak terpuji.

Jamaah sholat Jumat hafidhakumullah,

Islam adalah agama yang mengajarkan Al-akhlaq Al-karimah (akhlak mulia). Rasulullah saw diutus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlak mulia, sebagaimana sabda beliau yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi dalam Sunan Al-Baihaqi (Juz 10, halaman 323):

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ

"Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia." (HR Imam Al-Baihaqi)

Akhlak menurut Imam Al-Ghazali dalam Ihya' Ulumiddin (Juz 3, halaman 53) adalah perangai kejiwaan yang menjadi sumber segala perbuatan secara spontan. Perangai yang baik yang menimbulkan perbuatan terpuji disebut akhlak mulia, sedangkan yang menimbulkan perbuatan tercela disebut akhlak tercela.

Akhlak mulia adalah kebiasaan yang melekat dalam diri seseorang. Misalnya, seseorang yang terbiasa bersikap ramah, bukan hanya karena kepentingan, namun karena ia memang memiliki akhlak yang baik. Sebaliknya, jika seseorang yang biasanya kaku dan tidak ramah, tidak dapat disebut berakhlak mulia hanya karena ia bersikap ramah dalam situasi tertentu. Namun, akhlak dapat diubah dan diperbaiki melalui pendidikan dan pembiasaan yang terus-menerus.

Jamaah sholat Jumat hafidhakumullah,

Bagaimana implementasi akhlak mulia itu? Rasulullah saw adalah teladan utama dalam hal ini. Beliau mengajarkan banyak hal tentang akhlak yang mulia. Sebagaimana sabda beliau yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dalam Sunan Abi Dawud (Juz 4, halaman 301):

لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يُرَوِّعَ مُسْلِمًا

"Tidak halal seorang Muslim menyakiti Muslim lainnya."

Selain itu, dalam Sahih Al-Bukhari (Juz 1, halaman 12) Rasulullah bersabda:

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

"Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri."

Imam Hasan radliyallahu 'anh, sebagaimana dikutip oleh Syekh Muhammad Jamaludin dalam Mau'idhatul Mu'minin (Juz 1, halaman 176), menggambarkan akhlak yang terpuji dengan mengatakan:

حُسْنُ الْخُلُقِ بَسْطُ الْوَجْهِ وَبَذْلُ النَّدَى وَكَفُّ الْأَذَى

"Akhlak yang terpuji adalah dengan senyuman wajah, memberi bantuan, dan tidak menyakiti orang lain."

Syekh Jamaludin juga menambahkan bahwa akhlak yang baik tercermin dalam saling mengasihi, rukun, dan saling menyayangi, sementara perpecahan, kebencian, dan permusuhan adalah akibat dari akhlak yang tercela.

Jamaah sholat Jumat hafidhakumullah,

Sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran Surat At-Tahrim ayat 6:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ

"Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu-batuan." (QS At-Tahrim: 6)

Untuk itu, salah satu ikhtiar kita agar keluarga kita terhindar dari akhlak tercela adalah dengan mendekatkan mereka pada ulama yang saleh, yang memiliki akhlak mulia dan tidak suka mencaci maki. Allah Swt berfirman dalam Surat Yasin ayat 21:

اتَّبِعُوا مَنْ لا يَسْئَلُكُمْ أَجْراً وَهُمْ مُهْتَدُونَ

"Ikutilah orang yang tidak memintamu upah dan mereka termasuk orang yang mendapatkan hidayah." (QS Yasin: 21)

Juga, dekatkan keluarga dengan masjid karena masjid adalah tempat yang terbaik, sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran Surat At-Taubah ayat 18:

إِنَّما يَعْمُرُ مَساجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ فَعَسَى أُولئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ

"Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan sholat, menunaikan zakat, dan tidak takut kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS At-Taubah: 18)

Ketiga, dekatkan keluarga dengan pesantren dan majelis ilmu, karena orang yang menempuh jalan ilmu akan dimudahkan menuju surga, sebagaimana sabda Nabi dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا فِيهِ يَلْتَمِسُ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

"Barang siapa menempuh jalan ilmu, Allah akan memudahkannya jalan menuju surga."

Jamaah sholat Jumat hafidhakumullah,

Mengapa kita perlu berakhlak baik? Syekh Abdul Karim Zidan dalam Ushulud Da'wah (Juz 1, halaman 82) menyatakan bahwa akhlak mulia adalah keharusan bagi orang Muslim dan menjadi syarat untuk selamat dari neraka dan meraih surga. Sebaliknya, orang yang buruk akhlaknya, meskipun rajin sholat dan puasa, tetap tidak akan mendapat kebaikan. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Syekh Muhammad Jamaludin dalam Mau'idhatul Mu'minin (Juz 1, halaman 176):

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ فُلَانَةَ تَصُومُ النَّهَارَ وَتَقُومُ اللَّيْلَ وَهِيَ سَيِّئَةُ الْخُلُقِ تُؤْذِي جِيرَانَهَا بِلِسَانِهَا. قَالَ: لَا خَيْرَ فِيهَا هِيَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ

"Wahai Rasulullah, sesungguhnya seorang wanita puasa di siang harinya, tekun ibadah di malam harinya, namun ia buruk akhlaknya, menyakiti tetangganya dengan ucapannya. Nabi bersabda: 'Tiada kebaikan baginya, ia termasuk ahli neraka.'"

Jamaah sholat Jumat hafidhakumullah,

Selagi masih berada di bulan Rajab yang penuh kemuliaan ini, mari kita berhijrah, hijrah dari ujaran kebencian menuju ujaran kebaikan, hijrah dari pesimisme ke optimisme, hijrah dari kegaduhan menuju kerukunan, hijrah dari permusuhan menuju persatuan, dan hijrah dari akhlak tercela menuju akhlak mulia. Semoga dengan hijrah ini, kita menjadi pribadi yang lebih baik, lebih berguna, lebih bahagia, dan mendapat ridho dari Allah Swt. Âmīn yâ rabbal 'âlamīn.

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Khutbah Jumat Bulan Rajab #3

Khutbah I

الحَمْدُ لِلّٰهِ مُكَوِّنِ الْأَكْوَانِ، الْمَوْجُوْدِ أَزَلًا وَّأَبَدًا بِلَا مَكَانٍ، الْمُنَزَّهِ عَنِ الشَّكْلِ وَالْأَعْضَاءِ وَالْأَرْكَانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِصِدْقٍ وَإِحْسَانٍ، وَأَشْهَدُ أنْ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، الْمُنَزَّهُ عَنِ الْأَيْنِ وَالزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ الَّذِي كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ،
أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثۡنَا عَشَرَ شَهۡرٗا فِي كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوۡمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ مِنۡهَآ أَرۡبَعَةٌ حُرُمٞۚ

Ma'âsyiral Muslimîn rahimakumullâh,

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, yang telah memberi kita kesempatan untuk berkumpul pada hari yang mulia ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Saw, keluarga, sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman.

Pada kesempatan yang penuh berkah ini, khatib ingin mengingatkan diri pribadi dan seluruh jamaah untuk senantiasa berusaha meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kita kepada Allah, yang tiada sekutu bagi-Nya. Semoga kita menjadi hamba-hamba-Nya yang selalu diberkahi dan mendapat rahmat-Nya.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Alhamdulillah, kita telah memasuki bulan Rajab, bulan yang termasuk dalam Al-Asyhur Al-Hurum, yaitu bulan-bulan yang mulia dan penuh berkah: Dzulqadah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Allah Swt berfirman dalam Surat At-Taubah ayat 36:

إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثۡنَا عَشَرَ شَهۡرٗا فِي كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوۡمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ مِنۡهَآ أَرۡبَعَةٌ حُرُمٞ

"Sesungguhnya bilangan bulan menurut Allah adalah dua belas bulan dalam ketetapan Allah, di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan harâm." (QS At-Taubah: 36)

Keempat bulan harâm ini, termasuk Rajab, awalnya adalah bulan-bulan yang diharamkan untuk berperang. Inilah sebabnya, bulan Rajab sangat dihormati dalam Islam dan menjadi waktu yang tepat untuk memperbanyak amal baik.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Rasulullah Saw, ketika memasuki bulan Rajab, selalu berdoa:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

"Ya Allah, anugerahkanlah keberkahan kepada kami di bulan Rajab dan Syaban, dan sampaikanlah umur kami pada bulan Ramadhan." (HR Abu Nu'aim dan Ibnu as-Sunni)

Doa ini menunjukkan betapa besar keberkahan bulan Rajab dan bulan-bulan setelahnya, serta betapa pentingnya kita untuk mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadhan yang penuh kemuliaan.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Bulan Rajab adalah bulan yang sangat istimewa. Pada malam pertama bulan Rajab, doa-doa kita diyakini akan dikabulkan, sebagaimana disampaikan oleh Imam Syafi'i dalam Al-Umm:

وَبَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ: إِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمْسِ لَيَالٍ: فِي لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ، وَلَيْلَةِ الْأَضْحَى، وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ، وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ، وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ

"Telah sampai berita pada kami bahwa doa dikabulkan pada lima malam: malam Jumat, malam hari raya Idul Adha, malam hari raya Idul Fitri, malam pertama bulan Rajab, dan malam Nisfu Syaban."

Ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk kita semua memperbanyak doa dan amal kebaikan, khususnya di malam pertama bulan Rajab ini.

Ma'âsyiral Muslimîn rahimakumullâh,

Di bulan Rajab, kita dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah, salah satunya dengan puasa. Meskipun tidak ada hadits shahih yang menyatakan secara khusus tentang kesunnahan puasa Rajab, tetapi tidak ada larangan juga untuk melaksanakannya. Para ulama sepakat bahwa berpuasa pada bulan-bulan harâm, termasuk Rajab, adalah hal yang disunnahkan. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam hadits dari 'Utsman bin Hakim Al-Anshari, yang menyebutkan bahwa Rasulullah Saw tidak pernah melarang puasa di bulan Rajab. Imam an-Nawawi dalam Syarh Shahîh Muslim menegaskan bahwa secara umum puasa di bulan Rajab termasuk dalam hukum sunnah, dan tidak ada larangan khusus.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Selain sebagai bulan penuh keberkahan, Rajab juga merupakan bulan yang menyimpan banyak peristiwa penting dalam sejarah Islam. Beberapa peristiwa tersebut antara lain:

  1. Sayyidah Âminah mengandung Rasulullah Saw pada bulan Rajab, yang kelak melahirkan nabi besar kita.
  2. Pada 27 Rajab, terjadi peristiwa Isra dan Miraj, yang mengagumkan dan mengandung banyak pelajaran tentang kebesaran Allah serta kewajiban umat Islam untuk mendirikan sholat.
  3. Pada bulan Rajab tahun 9 H, terjadi Perang Tabuk, yang menjadi momen penting dalam sejarah perjuangan umat Islam.
  4. Imam Syafi'i wafat pada bulan Rajab tahun 204 H.
  5. Sultan Salahuddin Al-Ayyubi berhasil membebaskan Baitul Maqdis pada 27 Rajab 583 H.

Peristiwa-peristiwa ini mengingatkan kita akan betapa pentingnya bulan Rajab dalam perjalanan sejarah umat Islam, dan betapa besar nilai yang terkandung di dalamnya.

Ma'âsyiral Muslimîn rahimakumullâh,

Marilah kita memanfaatkan bulan Rajab ini untuk memperbanyak ketaatan, baik dalam bentuk doa, puasa, maupun amal ibadah lainnya. Semoga Allah Swt memberikan kita kekuatan dan kemudahan untuk selalu berada di jalan-Nya, serta mengampuni segala dosa-dosa kita.

Amin ya rabbal 'alamin.

أَقُوْلُ قَوْلِي هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهُ لِي وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِيِّۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ صَلُّواْ عَلَيۡهِ وَسَلِّمُواْ تَسۡلِيمًا ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَاا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هٰذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ ٱللَّهَ يَأۡمُرُ بِٱلۡعَدۡلِ وَٱلۡإِحۡسَٰنِ وَإِيتَآيِٕ ذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَيَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِ وَٱلۡبَغۡيِۚ يَعِظُكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ النَّحۡل : فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Khutbah Jumat Bulan Rajab #4

Khutbah I

اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ وَفَّقَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِفَضْلِهِ وَكَرَمِهِ، وَخَذَلَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِمَشِيْئَتِهِ وَعَدْلِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَلَا شَبِيْهَ وَلَا مِثْلَ وَلَا نِدَّ لَهُ، وَلَا حَدَّ وَلَا جُثَّةَ وَلَا أَعْضَاءَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا وَعَظِيْمَنَا وَقَائِدَنَا وَقُرَّةَ أَعْيُنِنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، وَصَفِيُّهُ وَحَبِيْبُهُ. اَللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَّالَاهُ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ.

أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ الْقَائِلِ فِيْ مُحْكَمِ كِتَابِهِ: إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ (التوبة: ٣٦).

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,

Di awal khutbah ini, saya berwasiat kepada diri saya pribadi dan kepada seluruh jamaah untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta'ala, dengan melaksanakan segala kewajiban-Nya dan menjauhi segala yang dilarang oleh-Nya.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Pada hari Jumat ini, kita telah memasuki hari ke-10 bulan Rajab tahun 1446 H, salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan oleh Allah. Tiga bulan lainnya adalah Dzulqadah, Dzulhijjah, dan Muharram. Allah berfirman dalam Surah At-Taubah ayat 36:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ

"Sesungguhnya bilangan bulan menurut Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram" (QS At-Taubah: 36).

Bulan Rajab disebut sebagai bulan haram karena pada awalnya, peperangan di bulan ini diharamkan. Oleh karena itu, kita sepatutnya menjaga kesucian bulan ini dengan meningkatkan amal ibadah dan ketaatan kepada Allah.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, ketika memasuki bulan Rajab, biasa membaca doa:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

"Ya Allah, berikanlah keberkahan untuk kami di bulan Rajab dan Syaban, dan sampaikan kami kepada bulan Ramadhan."

Bulan Rajab adalah bulan yang penuh berkah dan mustajab untuk doa. Imam Syafi'i dalam kitab Al-Umm menyebutkan bahwa terdapat lima malam yang doa pada malam-malam tersebut mudah dikabulkan, yaitu malam Jumat, malam Hari Raya Idul Fitri, malam Hari Raya Idul Adha, malam pertama Rajab, dan malam pertengahan Syaban.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Pada bulan Rajab, kita dianjurkan untuk memperbanyak amal kebaikan, di antaranya dengan berpuasa. Meskipun tidak ada hadits shahih yang menyebutkan puasa khusus di bulan Rajab, namun secara umum, berpuasa di bulan haram adalah disunnahkan. Para ulama sepakat bahwa tidak ada larangan khusus mengenai puasa Rajab, dan itu dapat dimasukkan dalam kategori sunnah puasa pada bulan haram. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari Utsman bin Hakim:

عن عُثْمَانَ بْنِ حَكِيمٍ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ سَأَلْتُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ عَنْ صَوْمِ رَجَبٍ وَنَحْنُ يَوْمَئِذٍ فِي رَجَبٍ فَقَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُولُ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ

Dari Utsman bin Hakim bahwa ia bertanya kepada Sa'id bin Jubair mengenai puasa Rajab, dan ia menjawab, "Saya mendengar dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berpuasa hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan berbuka, dan beliau juga berbuka hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan berpuasa."

Imam an-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim mengomentari hadits ini, bahwa tidak ada dalil yang secara khusus memerintahkan atau melarang puasa Rajab. Oleh karena itu, berpuasa pada bulan Rajab termasuk sunnah umum berpuasa pada bulan haram.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Bulan Rajab juga menjadi saksi sejarah penting bagi umat Islam, seperti kelahiran Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam yang dimulai dengan kehamilan Sayyidah Aminah pada bulan ini. Peristiwa bersejarah lainnya adalah Isra dan Miraj pada tanggal 27 Rajab, yang menjadi momen penting dalam kehidupan Nabi Muhammad, yang tidak hanya memperlihatkan kebesaran Allah tetapi juga mengukuhkan kedudukan Nabi sebagai pemimpin umat.

Selain itu, dalam sejarah Islam, banyak peristiwa penting lainnya yang terjadi di bulan Rajab. Salah satunya adalah wafatnya Imam Syafi'i pada tahun 204 H dan khalifah 'Umar bin 'Abdil 'Aziz pada tahun 101 H, yang keduanya memberikan kontribusi besar bagi umat Islam.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,

Semoga di bulan Rajab ini kita diberikan kekuatan untuk memperbanyak amal ibadah, memanfaatkan waktu untuk berdoa, berpuasa, dan berbuat kebaikan. Mudah-mudahan kita semua senantiasa mendapatkan rahmat dan keberkahan dari Allah subhanahu wa ta'ala. Aamiin.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah II

إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِنِ الصَّادِقِ الْوَعْدِ الْأَمِيْنِ، وَعَلٰى إِخْوَانِهِ النَّبِيِّيْنَ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَارْضَ اللهم عَنْ أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِيْنَ، وَآلِ الْبَيْتِ الطَّاهِرِيْنَ، وَعَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ، أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَعَنِ الْأَئِمَّةِ الْمُهْتَدِيْنَ، أَبِيْ حَنِيْفَةَ وَمَالِكٍ وَالشَّافِعِيِّ وَأَحْمَدَ وَعَنِ الْأَوْلِيَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ.

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ فَاتَّقُوْهُ، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلٰى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِيْنَ غَيْرَ ضٰالِّيْنَ وَلاَ مُضِلِّيْنَ، اَللّٰهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِنَا وآمِنْ رَّوْعَاتِنَا وَاكْفِنَا مَا أَهَمَّنَا وَقِنَا شَرَّ ما نَتَخوَّفُ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبٰى ويَنْهٰى عَنِ الفَحْشٰاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَاتَّقُوْهُ يَجْعَلْ لَكُمْ مِنْ أَمْرِكُمْ مَخْرَجًا، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Khutbah Jumat Bulan Rajab #5

Khutbah I

اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ وَفَّقَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِفَضْلِهِ وَكَرَمِهِ. وَخَذَلَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِمَشِيْئَتِهِ وَعَدْلِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ،وَلَا شَبِيْهَ وَلَا مِثْلَ وَلَا نِدَّ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا وَعَظِيْمَنَا وَقَائِدَنَا وَقُرَّةَ أَعْيُنِنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَحَبِيْبُهُ. اَللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ. وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَّالَاهُ. وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.

أمَّا بعْدُ: فيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ. فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ.

Ma'asyiral Muslimin, rahimakumullah...

Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah Swt dengan sebenar-benarnya takwa, menjalankan perintah-Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya. Semoga Allah senantiasa memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua.

Ma'asyiral Muslimin, rahimakumullah...

Alhamdulillah, kita dipertemukan dengan bulan Rajab yang penuh berkah. Bulan ini memiliki kedudukan yang sangat istimewa dalam Islam, sebagaimana Rasulullah Saw bersabda:

"Rajab adalah bulan Allah, Syaban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku." (Imam Al-Suyuti)

Kehormatan bulan Rajab bukan hanya karena namanya yang disebutkan langsung oleh Rasulullah, tetapi juga karena dalam bulan ini terdapat banyak keistimewaan. Di antaranya adalah doa yang kita panjatkan pada bulan ini sangat diutamakan. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Syafi'i dalam kitab Al-Umm:

"Sesungguhnya doa dikabulkan pada lima malam: malam Jumat, malam Idul Adha, malam Idul Fitri, malam pertama bulan Rajab, dan malam Nisfu Syaban." (Imam Syafi'i)

Rajab merupakan kunci bagi datangnya bulan-bulan penuh berkah, yakni Syaban dan Ramadhan. Sebagaimana ungkapan Abu Bakr Al-Balkhi rahimahullah:

"Rajab adalah bulan untuk menanam, Syaban adalah bulan untuk menyirami, dan Ramadhan adalah bulan untuk menuai hasil."

Bulan Rajab juga merupakan salah satu bulan haram, yaitu empat bulan yang dimuliakan dalam Islam, selain Dzulqadah, Dzulhijjah, dan Muharram. Allah berfirman dalam Surah At-Taubah ayat 36:

"Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, yang telah ditetapkan-Nya pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan yang dihormati." (Q.S. At-Taubah: 36)

Sebagai bulan yang dimuliakan, Rajab sangat penting untuk dijaga dari dosa dan kemaksiatan, serta untuk dipenuhi dengan amal kebaikan.

Ma'asyiral Muslimin, rahimakumullah...

Bulan Rajab ini juga merupakan bulan yang sangat penting dalam sejarah kehidupan Rasulullah Saw. Di bulan ini, beliau dilahirkan, dan juga di bulan ini terjadi peristiwa Isra Miraj, perjalanan malam yang sangat agung, yang mengangkat derajat Rasulullah dengan pemberian wahyu dan kemuliaan yang luar biasa.

Salah satu amalan yang disunnahkan pada bulan Rajab adalah memperbanyak puasa. Meskipun tidak ada hadits yang secara khusus menyebutkan puasa Rajab sebagai ibadah wajib, namun para ulama sepakat bahwa memperbanyak puasa di bulan Rajab adalah suatu amalan yang dianjurkan, mengingat keutamaannya sebagai salah satu bulan haram.

Dari Utsman bin Hakim Al-Anshari, ia menceritakan:

"Saya bertanya kepada Sa'id bin Jubair tentang puasa Rajab, dan beliau mengatakan bahwa saya mendengar Ibnu Abbas ra berkata: Rasulullah Saw pernah berpuasa hingga kami mengira beliau tidak akan berbuka, dan beliau juga berbuka hingga kami mengira beliau tidak akan berpuasa." (HR Muslim)

Ini menunjukkan bahwa Rasulullah Saw menjaga bulan Rajab dengan puasa yang penuh berkah. Kita bisa mencontoh amal tersebut, dengan memperbanyak ibadah, doa, serta kebaikan di bulan yang penuh berkah ini.

Ma'asyiral Muslimin, rahimakumullah...

Selain berpuasa, kita juga dianjurkan untuk meningkatkan amal ibadah lainnya, seperti sholat sunnah, membaca Al-Quran, dan berdoa. Bulan Rajab adalah bulan yang penuh dengan keberkahan, dan setiap amal kebaikan yang kita lakukan akan mendapatkan pahala yang berlipat.

Sebagai penutup, marilah kita berdoa kepada Allah agar diberi kekuatan untuk menjalankan semua amal ibadah dengan ikhlas. Semoga kita senantiasa diberi taufik untuk memanfaatkan bulan Rajab ini dengan sebaik-baiknya, agar bisa meraih keberkahan yang Allah sediakan.

Aamiin.

"Sungguh, Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."

Jazakumullahu khairan atas perhatian dan kehadiran jamaah sekalian. Semoga Allah menerima segala amal ibadah kita, dan menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang selalu berusaha berbuat kebaikan.

Wa sallallahu 'ala nabiyyina Muhammad wa 'ala alihi wa sahbihi ajma'in.

Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْوَاحِدِ الصَّمَدِ. اَلَّذِى لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أحَدٌ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الْكَرِيْمِ الْمُمَجَّدِ. وَعَلَى آلِهِ وَأصْحَابِهِ الَّذِيْنَ شَيَّدُوْا الدَّيْنَ بِعَزْمٍ قَوِيٍّ وَعَزِيْزِ الْمَدَدِ.

أمَّا بَعْدُ: فَيَاأيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ! أُوْصِيْكُمْ وَنفْسِى بِتَقْوَى اللَّهِ بِفِعْلِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَتَرْكِ الْمَنْهِيَّاتِ. قَدْ أشْبَعَ لَكُمْ أنْوَاعُ الْخُطَبِ الْجُمْعِيَّةِ وَكَأَنِّى أنْظُرُ فِى أسْمَائِكُمْ بِهَا مَلْآن. وَلَكِنْ مَا أرَى مِنْكُمْ اِلّأ عَلَى جُمُوْدٍ عَرِيْقِ. قَلَّمَا تُغَيِّرُ أعْمَالَكُمْ تِلْكَ الْخُطَبُ اِلَى تَرْقِيَةِ الْأعْمَالِ وصَلَاحِ الْجَنَانِ. وَمَا اُمَثِّلُكُمْ اِلَّا كَالْحَدِيْدِ الْبَارِدْ. يُضْرَبُ كُلَّ وَقْتٍ لِيَمْتَدَّ فَلَمْ يَمْتَدِدْ. فّتَبَصَّرُوْا وَاَفِيْقُوْا ثُمَّ أحْسِنُوْا, اِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. إنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ, وَقَاضِى الْحَاجَاتِ. . اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِاُمَةِ مُحَمَّدٍ. وَارْحَمْ أُمَّةَ مُحَمَّدٍ. وَأَصْلِحْ أُمَّةَ مُحَمَّدٍ. واسْتُرْ لِاُمَةِ مُحَمَّدٍ. اَللّٰهُمَّ انْصُرْهُمْ عَلَى أَعْدَائِهِمْ وَوَفِّقْهُمْ لِعَمَلٍ صَالِحٍ يَنفَعُهُمْ فِى دُنْيَاهُمْ وَأُخْرَاهُمْ. اَللّٰهُمََّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا وَعُلَمَائَنَا وَزُعَمَائَنَا وَاجْعَلْ هِمَّتَهُمْ فِى اِزَالَةِ الْمُنْكَرَاتِ وَالْمَعَاصِى وَاهْدِهِمْ سَبِيْلَ الرَّشَادِ. اللَّهُمَّ ارْفَعْ وَادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْن وّقَرَنَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْعَفْوَ والْعَافِيَةَ وَالْمُعَافَاةَ الدَّائِمَةَ فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةَ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيأ حَسَنَةً, وَفِى ألآخِرَةِ حَسَنَةً, وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعّالّمِيْنَ.

عِبَادَ اللَّهِ. إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَاسْئَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُؤْتِكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

Khutbah Jumat Bulan Rajab #6

الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ الزّمَانَ وَفَضَّلَ بَعْضَهُ عَلَى بَعْضٍ فَخَصَّ بَعْضُ الشُّهُوْرِ وَالأَيَّامِ وَالَليَالِي بِمَزَايَا وَفَضَائِلَ يُعَظَّمُ فِيْهَا الأَجْرُ والحَسَنَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ. اللّهُمَّ صَلّ وسّلِّمْ علَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمّدٍ وِعَلَى آلِه وأصْحَابِهِ هُدَاةِ الأَنَامِ في أَنْحَاءِ البِلاَدِ. أمَّا بعْدُ، فيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Hadirin Jamaah Jumat, Rahimakumullah,

Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Semoga Allah memberikan hidayah dan pertolongan-Nya, sehingga kita dapat menunaikan segala kewajiban dengan mudah dan dilindungi dari segala keburukan.

Bulan Rajab, yang merupakan bulan ketujuh dalam penanggalan Hijriyah, memiliki kedudukan yang sangat mulia dalam Islam. Rajab berasal dari kata "Tarjib" yang berarti mengagungkan atau memuliakan. Dalam Al-Quran, Rajab termasuk dalam Asyhurul Hurum (bulan-bulan yang dihormati). Allah berfirman:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ

"Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, yang telah tertulis di dalam kitab-Nya pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan yang dihormati." (QS At-Tawbah: 36)

Bulan Rajab berada hanya beberapa minggu sebelum Ramadhan, menjadikannya sebagai kesempatan yang sangat berharga untuk mempersiapkan diri menyambut bulan penuh berkah tersebut. Rasulullah Saw bersabda:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

"Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Syaban, serta sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan." (HR Baihaqi dan Bazzar)

Bulan Rajab juga menjadi saksi dari peristiwa penting bagi Nabi Muhammad Saw, yakni Isra Miraj pada malam ke-27 Rajab. Dalam perjalanan agung ini, Rasulullah Saw menerima perintah untuk melaksanakan sholat lima waktu. Ini menjadi tanda penting dalam sejarah Islam, menunjukkan kedekatan umat Islam dengan Allah.

Ma'asyiral Mu'minin, Rahimakumullah,

Di antara keutamaan bulan Rajab adalah larangan berperang di bulan ini, sesuai dengan kebiasaan yang dijaga pada zaman dahulu. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk memperbanyak amalan-amalan baik dan doa. Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah membaca istighfar, karena bulan Rajab penuh dengan ampunan. Dalam sebuah hadits, Sayyidina Ali Ra meriwayatkan bahwa setiap jam di bulan Rajab, Allah membebaskan banyak jiwa dari api neraka.

Imam Asy-Syafi'i juga menyebutkan bahwa ada lima malam yang doa-doa kita sangat mustajab, salah satunya adalah malam pertama bulan Rajab, sebagaimana dalam hadits:

بَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ إِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمْسِ لَيَالٍ: فِي لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ، وَلَيْلَةِ الْأَضْحَى وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ، وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ

"Sesungguhnya doa dikabulkan pada lima malam: malam Jumat, malam Idul Fitri, malam Idul Adha, malam pertama bulan Rajab, dan malam pertengahan Syaban." (HR Ad-Dailami)

Ma'asyiral Mu'minin, Rahimakumullah,

Selain memperbanyak dzikir dan doa, bulan Rajab juga dianjurkan sebagai waktu untuk berpuasa. Meskipun tidak ada hadits yang secara spesifik mewajibkan puasa sebulan penuh di bulan Rajab, para ulama sepakat bahwa berpuasa di bulan ini adalah sunnah. Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Dawud bahwa Rasulullah Saw melakukan puasa Rajab dengan jeda, sehingga kita bisa berpuasa tiga hari berturut-turut, lalu beristirahat, dan begitu seterusnya.

Syekh Abdul Hamid Al-Syarwani menyebutkan bahwa bagi mereka yang tidak keberatan atau merasa berat, berpuasa penuh di bulan Rajab tetap memiliki keutamaan, seperti yang dijelaskan oleh Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami:

وَفِيهِ أَيْضًا رَوَى أَبُو دَاوُد وَغَيْرُهُ «صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ» وَإِنَّمَا أَمَرَ الْمُخَاطَبَ بِالتَّرْكِ؛ لِأَنَّهُ كَانَ يَشُقُّ عَلَيْهِ إكْثَارُ الصَّوْمِ

"Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah jika itu memberatkan. Namun bagi mereka yang mampu berpuasa penuh, itu adalah sebuah keutamaan." (Syekh Abdul Hamid Al-Syarwani)

Bagi mereka yang mampu, berpuasa penuh di bulan Rajab adalah suatu amalan yang sangat baik, sedangkan bagi yang tidak mampu, cukup berpuasa sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Ma'asyiral Mu'minin, Rahimakumullah,

Semoga Allah memberikan kemudahan kepada kita dalam melaksanakan segala amalan yang baik, terutama di bulan Rajab ini. Mari kita manfaatkan bulan yang penuh keberkahan ini untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya menuju bulan Ramadhan yang mulia.

Aamiin, Ya Rabbal Alamin.

بَارَكَ اللَّهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنْ آيَةٍ وَذِكْرٍ حَكِيمٍ وَتَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ العَلِيمُ وَأَقُولُ قَوْلِي هَذَا فَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ إِنَّهُ هُوَ الغَفُورُ الرَّحِيمُ

Khutbah Jumat Bulan Rajab #7

Khutbah I

السَّلامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أن لا إلَهَ إِلا الله وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه اللهُمَّ صَلِّ وَ سَلَّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّحِيمِ... الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلوةَ وَمِمَّا رَزَقْتَهُمْ يُنفِقُونَ

Segala puji bagi Allah Swt, yang telah memberikan kepada kita nikmat yang luar biasa berupa Islam, iman, dan kesehatan. Dengan nikmat-Nya, kita masih bisa melaksanakan ibadah sholat Jumat hari ini. Marilah kita bersama-sama meningkatkan kualitas iman dan takwa kita kepada Allah, berusaha untuk tetap istiqomah dalam menunaikan kewajiban-Nya, baik dengan hati, lisan, maupun perbuatan kita sehari-hari.

Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Saw, semoga kita semua yang hadir di masjid ini bersama keluarga kita diberikan syafaat pada hari kiamat kelak. Aamiin, Allahumma Aamiin.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah,

Peristiwa Isra dan Miraj menunjukkan betapa mulianya kedudukan Nabi Muhammad Saw di sisi Allah Swt. Dalam peristiwa ini, Allah Swt memberikan perintah yang sangat penting bagi umat Islam, yaitu kewajiban mendirikan sholat lima waktu. Sholat lima waktu adalah salah satu amalan yang sangat utama, sekaligus menjadi rukun Islam kedua setelah syahadat. Sholat adalah ibadah yang wajib kita laksanakan, dan meninggalkannya berarti kita mengabaikan salah satu kewajiban besar dalam Islam.

Allah berfirman dalam Surah Al-Ankabut (29:45):

"اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ"

"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu berupa Al-Qur'an dan tegakkanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah itu lebih besar (keutamaannya) daripada amal ibadah yang lainnya. Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Sholat tidak hanya menjaga kita dari perbuatan maksiat, namun juga merupakan amalan pertama yang akan dihisab oleh Allah Swt di hari kiamat. Jika sholat seseorang baik, maka baik pula seluruh amalannya, namun jika sholatnya rusak, maka rusak pula amalannya. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw dalam hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani:

"Amalan pertama yang dihisab pada hari kiamat adalah sholat, jika sholatnya baik, maka seluruh amalannya akan baik. Namun jika sholatnya rusak, maka rusak pula seluruh amalannya."

Maasyiral Muslimin rahimakumullah,

Perhatikanlah betapa agungnya sholat. Sebagian bacaan dalam sholat adalah dialog kita dengan Allah, terutama dalam bacaan Al-Fatihah dan doa di antara dua sujud. Jika kita benar-benar merenungkan makna dari tiap bacaan tersebut, kita akan merasa seolah-olah sedang berbicara langsung dengan Allah Swt Inilah salah satu hikmah yang dapat kita ambil dari sholat, di mana kita bukan hanya sekadar melaksanakan kewajiban, tetapi juga merasakan kedekatan dengan Allah.

Peristiwa Isra dan Miraj yang dialami oleh Nabi Muhammad Saw menjadi bukti nyata betapa luar biasa kedudukan beliau di sisi Allah. Allah Swt berfirman dalam Surah Al-Isra (17:1):

"سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَىٰ الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ"

"Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad Saw) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjid Al-Aqsa yang Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat."

Pada malam itu, Nabi Muhammad Saw mengalami perjalanan yang luar biasa hingga mencapai Sidratul Muntaha, tempat yang tidak dapat dicapai oleh malaikat Jibril. Di sana, Nabi Saw bertemu dan berbicara langsung dengan Allah, sebuah momen yang luar biasa dan tidak dapat dijelaskan dengan akal manusia. Dalam percakapan itu, Nabi Muhammad Saw memberikan salam kepada Allah, dan Allah pun membalas salam beliau.

Rasulullah Saw berkata:

"At-tahiyyatul mubarakatush shalawatu thayyibatulillah."

Allah menjawab:

"Assalamu 'alayka ayyuhal-nabiyyu wa rahmatullahi wa barakaatuh."

Kemudian, Nabi Muhammad Saw yang mulia tidak melupakan umatnya. Beliau menjawab:

"Assalamu 'alayna wa 'ala ibadillahish-shalihin."

Begitu mulianya Rasulullah Saw yang tidak hanya menghormati Allah, tetapi juga peduli dengan umatnya. Para malaikat yang menyaksikan momen ini merasa kagum dan mengucapkan:

"Ashhadu alla ilaha illallah wa ashhadu anna Muhammadan abduhoo wa rasooluhu."

Maasyiral Muslimin rahimakumullah,

Dari percakapan ini, kita dapat memetik pelajaran bahwa sholat adalah sebuah perjalanan menuju Allah dengan mengedepankan tiga hal: pertama, hubungan baik dengan Allah; kedua, hubungan baik dengan Rasulullah Saw; dan ketiga, hubungan baik dengan sesama manusia. Dalam tasyahud, kita mengucapkan salam kepada Rasulullah Saw sebagai bentuk penghormatan kita kepada beliau, sekaligus sebagai pengingat bahwa sholat yang benar adalah sholat yang mencakup hubungan kita dengan Allah, Rasulullah, dan umat manusia.

Marilah kita merenung,

Sudahkah kita memperbaiki sholat kita? Janganlah sholat kita terburu-buru, karena sholat yang terburu-buru menghilangkan makna dan manfaat dari dialog kita dengan Allah. Sholat bukan tentang kuantitas, tetapi tentang kualitas. Saat kita membaca Al-Fatihah, saat kita berdoa dalam duduk di antara dua sujud, saat kita bersyahadat dalam tasyahud, semua itu adalah momen untuk merasakan kedekatan kita dengan Allah dan Rasul-Nya.

Semoga Allah Swt memberi kita kekuatan untuk memperbaiki sholat kita, menjadikannya lebih khusyuk, dan menjalin hubungan yang lebih baik dengan Allah, Rasulullah, dan sesama manusia. Semoga dengan mengenang peristiwa Isra Miraj, kita semakin menyadari pentingnya menjaga kualitas sholat kita. Aamiin, Allahumma Aamiin.

Ikhwan wa akhwat, semoga kita semua selalu diberikan taufik dan hidayah oleh Allah Swt untuk senantiasa memperbaiki diri dan menjalankan kewajiban kita dengan ikhlas. Semoga kita semua bisa merasakan nikmatnya beribadah dan mendekatkan diri kepada-Nya.

بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فِيهِ مِنَ ال آيَاتِ وَ ذِكْر الحَكِيمِ و تقبل الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتُهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ العَلِيمِ

Khutbah II

الْحَمْدُ لِلَّهِ وَكَفَى وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُولِهِ الْمُصْطَفَى وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا اللهم اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءَ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ اللهم عِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِينَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِينَ وَانصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِينَ وَانصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّينَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِينَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّينِ وَاغْلِ كَلِمَتَكَ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ

اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالزَّلَازِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوءَ الْفِتَنَ وَالْمِحَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إندونيسيا خَاصَّةً وَسَائِرَ الْبُلْدَانِ الْمُسْلِمِينَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

عِبَادَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ وَاذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعْمَتِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ

Demikianlah tadi beberapa contoh khutbah Jumat bulan Rajab tentang amalan dan keutamaan bulan mulia. Semoga bermanfaat dan dapat menginspirasi!




(sto/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads