Sosok Sumanto yang sempat dipenjara usai mencuri dan memakan mayat di Purbalingga, kini kembali naik daun. Usai bebas dari penjara 2006 lalu, pria 52 tahun asal Kecamatan Kemangkon itu kini menjadi kreator konten di media sosial Instagram dan Tiktok.
Konten tersebut berisikan kegiatan sehari-hari Sumanto saat memberi makan maupun memanen ikan gurameh yang ada di Yayasan An-Nur Haji Supono Mustajab Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, tempat ia tinggal saat ini.
Sejak bebas dari penjara pada tahun 2006 silam Sumanto memang hidup di yayasan tersebut. Pemilik yayasan, H Supono saat itu bersedia mengasuh Sumanto untuk menjalani proses penyembuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun nasib berkata lain, Supono yang merupakan orang terdekat Sumanto meninggal akibat kecelakaan di Kecamatan Karangreja, Purbalingga pada Senin (16/3/2020). Kepergian Supono sedikit banyak mempengaruhi kondisi Sumanto waktu itu.
Sumanto sempat tidak percaya bahwa Supono telah meninggal dunia. Ia kerap murung dan seperti kehilangan arah. Bahkan parahnya Sumanto sempat tidak mau ganti baju dan mandi beberapa waktu.
"Dia itu moody-an. Apalagi pas Bapak meninggal sempat nggak percaya. Kadang nggak mau mandi, terus gondrong nggak mau cukur, nggak mau ganti baju," kata Pimpinan Yayasan An-Nur Haji Supono Mustajab, dr Mulya Sari saat ditemui, Kamis (9/1/2025).
Menurut dia kondisi tersebut berlangsung beberapa tahun. Kondisinya kemudian sudah membaik setahun belakangan dan mau lebih terbuka.
"Itu kayanya sekitar setahunan lalu baru membaik. Sekarang perawatan diri sudah oke," terangnya.
Sari mengatakan saat ini Sumanto tengah aktif menjadi konten kreator di media sosial. Media sosial itu dibuat sejak pertengahan tahun lalu saat Sumanto diminta untuk menjadi brand ambassador sebuah acara.
"Awalnya mungkin pertengahan tahun lalu Sumanto diminta jadi brand ambassador sebuah acara di Banyumas dari situ memang acara tersebut melalui sosial media. Jadi Sumanto akhirnya membuat akun dan ternyata respon dari masyarakat bagus," terangnya.
Sejak saat itu, tim dari yayasan meneruskan membuat konten hingga saat ini pengikutnya mencapai belasan ribu. Sosok fenomenal asal Purbalingga ini, perlahan merintis menjadi kreator konten baru.
"Akhirnya tim kami selaku pendamping (sekarang) istilahnya jadi tim produksi untuk konten-kontennya Sumanto, orang-orang di balik layar untuk Sumanto saat ini," terangnya.
Menurut Sari, konten yang dihasilkan bermacam. Namun semua yang ada di akun media sosialnya miliknya sudah diarahkan terlebih dahulu.
"Kontennya bermacam-macam mulai dari kegiatan sehari-hari, kemudian Sumanto juga rutin membuat kata-kata motivasi dan edukasi. Karena ada beberapa teman-teman influencer yang mengajak kerjasama kita tujuannya untuk mengedukasi masyarakat," jelasnya.
Dari pihak yayasan perlahan ingin mengubah stigma Sumanto yang dahulu dikenal sebagai kanibal. Kehidupannya kini sudah berubah total.
"Kami memiliki niat untuk memberikan sudut pandang yang berbeda. Sumanto memang sosok fenomenal dengan ceritanya yang dulu. Dan saat ini kita ingin masyarakat tahu Sumanto sudah lebih baik, sudah banyak kegiatan positif yang dilakukan. Sosok Sumanto yang dulu menakutkan kita ubah menjadi sosok yang lucu, baik dan lebih humanis," ujar dia.
Sari mengungkapkan sejauh ini tanggapan dari warganet sangat positif. Meski tidak sedikit yang melempar candaan melalui komentar mengarah ke arah kanibalisme.
"Sejauh ini kita melihat selain dari konten-konten sosial media kemudian ada komentar-komentar Alhamdulillah arahnya positif. Kalaupun ada hal-hal yang sifatnya evaluasi atau kritik akan kita jadikan bahan evaluasi untuk kami di yayasan," ungkapnya.
Sejauh ini, kesulitan yang harus dilalui oleh tim produksi adalah ketika harus membuat konten terbaru. Meskipun dari pihak yayasan tidak menargetkan harus selalu membuat konten setiap hari.
"Kesulitannya menjadi konten kreator harus ada ide, jadi untuk teman-teman pendamping, pasti jadi mencari ide dan ide itu tidak mudah didapatkan. Kadang ada spontan langsung bikin atau kita searching-searching dahulu konten yang cocok untuk Sumanto seperti apa," paparnya.
(aku/afn)