Melihat Keseharian Sumanto Eks Kanibal yang Kini Jadi Konten Kreator

Melihat Keseharian Sumanto Eks Kanibal yang Kini Jadi Konten Kreator

Anang Firmansyah - detikJateng
Kamis, 09 Jan 2025 10:33 WIB
Sumanto, sosok fenomenal eks kanibalisme kini merintis menjadi konten kreator di Yayasan An-Nur Haji Supono Mustajab, Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga, Kamis (9/1/2025).
Sumanto, sosok fenomenal eks kanibalisme kini merintis menjadi konten kreator di Yayasan An-Nur Haji Supono Mustajab, Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga, Kamis (9/1/2025). Foto: Anang Firmansyah/detikJateng
Purbalingga -

Masyarakat Indonesia yang sudah berusia 30 tahun ke atas mungkin tidak asing jika mendengar nama Sumanto. Sosok bernama Sumanto sempat menggemparkan seluruh pelosok Indonesia pada awal tahun 2003 silam.

Pria yang kini berusia 52 tahun warga Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga waktu itu divonis bersalah atas kasus mencuri dan memakan mayat yang disebut pertama kalinya di Indonesia. Sumanto divonis 5 tahun penjara dan menjalani hukuman 3 tahun penjara hingga bebas pada tahun 2006.

Selepas bebas, Sumanto tidak kembali ke rumahnya, melainkan tinggal di Yayasan An-Nur Haji Supono Mustajab Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga. Di lokasi ini Sumanto belajar kehidupan hingga kemudian dirinya merintis sebagai konten kreator.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ditemui detikJateng pada Kamis (9/1/2024), Sumanto tampak lebih sumringah. Raut wajahnya banyak melempar senyum, meski tatapannya sesekali kosong.

Hari-harinya kini diisi untuk membuat konten yang diunggah ke TikTok dan Instagram @sumantoofficial_. Konten yang dibuat mulai dari 'mukbang' hingga memberikan kata-kata motivasi.

ADVERTISEMENT

Sumanto menampakkan keceriaan dalam membuat konten untuk media sosial.Sumanto menampakkan keceriaan dalam membuat konten untuk media sosial. Foto: Anang Firmansyah/detikJateng

Di sela membuat konten memberikan makan ikan gurame yang ada di kolam yayasan setempat, Sumanto sesekali melempar candaan baik dari kata-katanya maupun gestur 'love' sambil kepala digelengkan yang kini jadi ikonnya.

Pada saat live di TikTok ada warganet yang melempar canda agar Sumanto memakan koruptor yang korupsi hingga triliunan. Namun hal itu justru disambut spontan kata-kata motivasi oleh Sumanto.

"Bahaya banget, tidak ada manusia yang dimakan manusia," kata Sumanto menanggapi komentar warganet.

Usai memberikan makan ikan, Sumanto bahkan meminta untuk mencuci tangan terlebih dahulu sebelum melanjutkan aktivitas ngonten selanjutnya. Tak hanya itu, adab positifnya terlihat ketika ia telah selesai memakan buah-buahan pisang dan salak.

Saat akan beranjak, setelah itu ia mengambil kulit yang sebelumnya sudah dikumpulkan di hadapannya untuk dimasukkan ke dalam tempat sampah. Hal kecil inilah yang membuat perubahan Sumanto ke arah lebih positif.

Awal Mula Bikin Konten

Pimpinan Yayasan An-Nur Haji Supono Mustajab, dr Mulya Sari menjelaskan akun media sosial milik Sumanto dibuat sejak pertengahan tahun lalu. Saat itu Sumanto diminta untuk menjadi brand ambassador sebuah acara.

"Awalnya mungkin pertengahan tahun lalu Sumanto diminta jadi brand ambassador sebuah acara di Banyumas dari situ memang acara tersebut melalui sosial media. Jadi Sumanto akhirnya membuat akun dan ternyata respons dari masyarakat bagus," kata Sari yang kini meneruskan Yayasan milik ayahnya saat ditemui, Kamis (9/1/2024).

Selengkapnya di halaman berikutnya...

Sejak saat itu, tim dari yayasan meneruskan membuat konten hingga saat ini pengikutnya mencapai belasan ribu. Sosok fenomenal asal Purbalingga ini, perlahan merintis menjadi konten kreator baru.

"Akhirnya tim kami selaku pendamping (sekarang) istilahnya jadi tim produksi untuk konten-kontennya Sumanto, orang-orang di balik layar untuk Sumanto saat ini," terangnya.

Menurut Sari, konten yang dihasilkan bermacam. Namun semua yang ada di akun media sosialnya miliknya sudah diarahkan terlebih dahulu.

"Kontennya bermacam-macam mulai dari kegiatan sehari-hari, kemudian Sumanto juga rutin membuat kata-kata motivasi dan edukasi. Karena ada beberapa teman-teman influencer yang mengajak kerjasama kita tujuannya untuk mengedukasi masyarakat," jelasnya.

Dari pihak yayasan perlahan ingin mengubah stigma Sumanto yang dahulu dikenal sebagai kanibal. Kehidupannya kini sudah berubah total.

"Kami memiliki niat untuk memberikan sudut pandang yang berbeda. Sumanto memang sosok fenomenal dengan ceritanya yang dulu. Dan saat ini kita ingin masyarakat tahu Sumanto sudah lebih baik, sudah banyak kegiatan positif yang dilakukan. Sosok Sumanto yang dulu menakutkan kita ubah menjadi sosok yang lucu, baik dan lebih humanis," ujar dia.

Sari mengungkapkan sejauh ini tanggapan dari warganet sangat positif. Meski tidak sedikit yang melempar candaan melalui komentar mengarah ke arah kanibalisme.

"Sejauh ini kita melihat selain dari konten-konten sosial media kemudian ada komentar-komentar Alhamdulillah arahnya positif. Kalaupun ada hal-hal yang sifatnya evaluasi atau kritik akan kita jadikan bahan evaluasi untuk kami di yayasan," ungkapnya.

Sejauh ini, kesulitan yang harus dilalui oleh tim produksi adalah ketika harus membuat konten terbaru. Meskipun dari pihak yayasan tidak menargetkan harus selalu membuat konten setiap hari.

"Kesulitannya menjadi konten kreator harus ada ide, jadi untuk teman-teman pendamping, pasti jadi mencari ide dan ide itu tidak mudah didapatkan. Kadang ada spontan langsung bikin atau kita sercing-sercing dahulu konten yang cocok untuk Sumanto seperti apa," paparnya.

Sari memandang saat ini Sumanto sudah lebih mudah diatur. Sebab sejak kepergian Supono pada tahun 2021, sosok yang merawatnya sejak keluar dari penjara, Sumanto sempat 'kehilangan arah'. Ia kerap kali tidak mau ganti pakaian dan cukur. Namun lambat laun Sumanto menyadari kondisi tersebut dan mau lebih terbuka.

"Kalau untuk Sumanto memang perkembangannya sangat bagus, kooperatif bisa diajak kerja sama jadi malah Sumanto sendiri yang meminta, memiliki inisiatif 'hari ini kata-katanya apa nih mas?' dia minta diajarin untuk meminta konten seperti apa," katanya.

"Karena di sini sifatnya Sumanto kita ajak membuat konten seperti ini dan Sumanto kooperatif jadilah konten yang seperti sekarang ada di akunnya. Kita ambil shoot nya senatural mungkin. Akun sekarang ada dua, di Instagram dan TikTok," lanjut dia.

Sari menyebut meski sudah berubah, Sumanto harus dalam pengawasan yayasan. Sebab ia masih harus mengonsumsi obat setiap hari agar tidak kembali seperti dahulu.

"Karena kondisi Sumanto harus dalam pendampingan karena harus diberikan obat terus-menerus. Sejauh ini perubahannya positif sekali. Dia itu mood, kadang nggak mau mandi, terus gondrong nggak mau cukur. Tapi kalau sekarang perawatan diri sudah oke," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(afn/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads