Benarkah Malam 15 dan 27 Rajab Jadi Waktu Mustajab untuk Berdoa? Cek Jadwalnya

Benarkah Malam 15 dan 27 Rajab Jadi Waktu Mustajab untuk Berdoa? Cek Jadwalnya

Nur Umar Akashi - detikJateng
Senin, 06 Jan 2025 14:59 WIB
Skyline with minarets and domes at night
Ilustrasi malam 15 dan 27 Rajab. Foto: Getty Images/iStockphoto/frikota
Solo -

Malam 15 dan 27 Rajab oleh sebagian kalangan dianggap menjadi salah satu waktu mustajab untuk berdoa. Apakah benar? Berikut ini pembahasan ringkas beserta jadwalnya yang perlu detikers ketahui!

Sebelumnya, Rajab adalah bulan ketujuh dalam sistem kalender Hijriah dan termasuk satu dari empat bulan haram yang dimuliakan Allah SWT. Hal ini difirmankan langsung oleh Allah SWT dalam Al-Quran surat at-Taubah ayat 36:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauhul Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa."

Keempat bulan yang dimaksud dalam ayat di atas adalah Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharam, dan Rajab. Dengan landasan firman-Nya di atas, Rajab sudah pasti tergolong sebagai bulan yang mulia. Namun, bagaimana dengan malam 15 dan 27 Rajab? Apakah keduanya adalah waktu mustajab untuk berdoa?

ADVERTISEMENT

Malam 15 Rajab Mustajab untuk Berdoa atau Tidak?

Berdasar penjelasan dari buku Rahasia dan Keutamaan Waktu untuk Ibadah karya Imam al-Ghazali yang dialihbahasakan Purwanto, malam tanggal 15 Rajab dianggap termasuk malam-malam khusus. Kendati begitu, dalam buku tersebut, tidak dijelaskan mengenai keutamaan maupun dalilnya secara spesifik.

Imam al-Ghazali memperingatkan umat Islam untuk tidak mengabaikan malam-malam khusus tersebut karena termasuk waktu beramal yang paling baik. Beliau menambahkan, siapa saja yang lalai dan lengah, ia tidak akan menuai keuntungan.

Di sisi lain, sebagaimana diambil dari buku Keagungan Bulan Rajab oleh Abu Ghozie as-Sundawie, Rajab tidak memiliki keutamaan khusus selain sebagai bulan haram atau bulan mulia. Mengenai Rajab ini, Ibnu Hajar asy-Syafii pernah berkata,

لَمْ يَرِدْ فِي فَضْلِ شَهْرِ رَجَبٍ وَلَا فِي صِيَامِهِ، وَلَا فِي صِيَامٍ شَيْءٍ مِنْهُ مُعَيَّنٍ، وَلَا فِي قِيَامٍ لَيْلَةٍ مَخْصُوْصَةٍ فِيْهِ حَدِيثٌ صَحِيحٌ يَصْلُحُ لِلْحُجَّةِ

Artinya: "Tidak ada satu hadits shahih pun yang dapat dijadikan hujjah tentang keutamaan bulan Rajab, tidak puasanya, tidak pula puasa khusus di hari tertentu dan tidak pula sholat malam di malam yang khusus." (Tabyinul 'Ajab halaman 11)

Terlepas dari benar tidaknya keutamaan malam 15 Rajab, detikers tetap bisa berdoa. Pasalnya, malam hari, tepatnya pada sepertiga malam terakhir, adalah waktu mustajab untuk berdoa. Dikutip dari detikHikmah, Rasulullah SAW bersabda:

يَنزِلُ اللهُ تَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلْتُ اللَّيْلِ الْأَخِيرُ فَيَقُولُ عَزَّ وَجَلَّ: مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيْبَ لَهُ، مَنْ يَسْأَلُنِي فَأَعْطِيْهِ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرْ لَهُ

Artinya: "Allah SWT akan turun (rahmat-Nya) setiap malam ke langit dunia tatkala tersisa sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, 'Barang siapa berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkan doanya. Barang siapa meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Barang siapa memohon ampunan kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya." (HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA)

Malam 27 Rajab Mustajab untuk Berdoa, Benarkah?

Malam 27 Rajab diyakini sebagai waktu terjadinya peristiwa magis Isra Miraj yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Sejatinya, sampai saat ini, para ulama masih berbeda pendapat mengenai waktu pasti terjadinya Isra Miraj. Bahkan, dalam buku Sirah Nabawiyah karangan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfury, tak kurang dari 6 pendapat dikeluarkan para ulama.

Diringkas dari buku 14 Pelajaran Berharga dari Peristiwa Isra Mikraj oleh Muhammad Abduh Tuasikal, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata,

"Tidak dikenal dari seorang dari ulama kaum muslimin yang menjadikan malam Isra memiliki keutamaan dari malam lainnya, lebih-lebih dari malam Lailatul Qadar. Begitu pula para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik tidak pernah mengkhususkan malam Isra untuk perayaan-perayaan tertentu dan mereka pun tidak menyebutkannya. Oleh karena itu, tidak diketahui tanggal pasti dari malam Isra tersebut." (Zaad al-Ma'ad 1:57-58)

Dalam buku Ada Apa dengan Bulan Rajab dan Sya'ban oleh Abu Ubaidah Yusuf, Syaikh Abdul Aziz bin Baz juga pernah berkata,

"Malam Isra dan Miraj tidak diketahui waktu terjadinya. Karena seluruh riwayat tentangnya tidak ada yang shahih menurut pandangan para pakar ilmu hadits. Di sisi Allah-lah hikmah di balik semua ini. Kalaulah memang diketahui waktunya, tetap tidak boleh bagi kaum muslimin mengkhususkannya dengan ibadah dan perayaan. Sebab hal itu tidak pernah dilakukan oleh Nabi SAW dan para sahabatnya. Seandainya disyariatkan, pastilah Nabi SAW menjelaskannya kepada umat, baik dengan perkataan maupun dengan perbuatan...." (At-Tahdzir minal Bida' halaman 9).

Sementara itu, menurut Imam al-Ghazali, barang siapa yang mengerjakan sholat dua belas rakaat pada malam 27 Rajab di mana setiap rakaatnya membaca al-Fatihah dan satu surat al-Quran, membaca tasyahud setiap dua rakaat lalu salam, dan selesai sholat membaca sholawat kepada Nabi SAW 100 kali, membaca istighfar 100 kali, dan berdoa untuk dirinya dengan apa yang diinginkannya dalam urusan dunia dan akhirat. Lalu, esok paginya ia berpuasa, Allah SWT akan mengabulkan semua doanya. Wallahu a'lam bish-shawab.

Jadwal Malam 15 dan 27 Rajab 1446 Hijriah

Lalu, kapan malam 15 dan 27 Rajab 1446 Hijriah tersebut tiba? Berdasar Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang dirilis Kementerian Agama, 1 Rajab 1446 Hijriah jatuh pada Rabu, 1 Januari 2025.

Dengan demikian, 15 Rajab 1446 Hijriah bertepatan dengan Rabu, 15 Januari 2025. Adapun 27 Rajab 1446 Hijriah, akan tiba pada Senin, 27 Januari 2025. Perlu diingat, waktu pergantian hari sistem kalender Hijriah terjadi bakda maghrib atau saat Matahari terbenam, bukan tengah malam layaknya kalender Masehi.

Jadi, dapat dikatakan bahwa malam 15 Rajab 1446 H bertepatan dengan Selasa, 14 Januari 2025 selepas maghrib. Di sisi lain, malam 27 Rajab 1446 H dimulai pada Minggu, 26 Januari 2025 usai Matahari terbenam. Berikut ini poin-poin penting konversinya:

  • 15 Rajab 1446 Hijriah: Rabu, 15 Januari 2025
  • 27 Rajab 1446 Hijriah: Selasa, 27 Januari 2025
  • Malam 15 Rajab 1446 Hijriah: Selasa, 14 Januari 2025 setelah maghrib
  • Malam 27 Rajab 1446 Hijriah: Minggu, 26 Januari 2025 setelah maghrib

Demikian pembahasan lengkap mengenai mustajab atau tidaknya berdoa pada malam 15 dan 27 Rajab. Wallahu a'lam bish-shawab.




(par/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads