Toko Besi Ambruk Tewaskan 1 Orang di Solo, Polisi Ungkap Konstruksi Tak Standar

Toko Besi Ambruk Tewaskan 1 Orang di Solo, Polisi Ungkap Konstruksi Tak Standar

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Kamis, 02 Jan 2025 15:41 WIB
Evakuasi di bangunan kosong besi yang ambruk di Mojo, Pasar Kliwon, Solo, Senin (30/12/2024)
Evakuasi di bangunan kosong besi yang ambruk di Mojo, Pasar Kliwon, Solo, Senin (30/12/2024). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng.
Solo -

Polisi melakukan penyelidikan terkait robohnya toko besi di Pasar Semanggi Mojo, Pasarkliwon, Kota Solo yang menewaskan 1 orang. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara diduga robohnya bangunan lantaran konstruksi tidak standar.

Wakasat Reskrim Polresta Solo, AKP Sudarmiyanto, mengatakan dari hasil penyelidikan, bangunan itu roboh akibat konstruksi bangunan tidak memenuhi standar yang seharusnya. Dimensi besi konstruksi yang dipasang lebih kecil dari standarnya, sehingga tidak mampu menahan beban.

"Ditemukan bahwa dari keterangan beberapa saksi, kenapa robohnya itu karena salahnya perhitungan. Yang kedua adanya balok besi yang harusnya standarnya 10 namun demikian pemilik rumah meminta kepada tukang diisi 8 saja, sehingga mengurangi kekuatan tiang yang ada di atasnya," jelasnya saat dihubungi awak media, Kamis (2/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sudarmiyanto menambahkan, pihak tukang sebenarnya sudah memberi tahu pemilik rumah terkait hal tersebut. Akan tetapi, penjelasan dari tukang tidak diindahkan oleh pemilik bangunan.

"Dari pihak tukang sudah menyampaikan kepada pihak pemilik rumah bahwa kalau 8 kurang kuat standarnya harus 10. Karena atas permintaan pemilik rumah sendiri yang juga jadi korban, sehingga mengenai kekuatan, dan pada waktu itu rencana bahan-bahan bangunan ditaruh di atas sehingga mengurangi beban yang ada. Sehingga terjadi peristiwa roboh tersebut," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Sudarmiyanto juga mengatakan, sampai saat ini tim dari Polsek Pasarkliwon dan Polresta Solo sudah memintai keterangan sejumlah orang terkait kejadian itu.

"Dari informasi yang kami dapatkan dari penyidik, kemarin kurang lebih ada 4 orang yang dimintai klarifikasi terkait robohnya bangunan tersebut," kata Sudarmiyanto.

Sampai saat ini, polisi masih terus melakukan proses penyelidikan. Belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kejadian tersebut. Proses penyelidikan dilakukan untuk mengetahui apakah ada unsur kelalaian dalam robohnya toko besi milik Abdul Latif tersebut.

"Namun demikian kami akan melakukan serangkaian penyelidikan guna menentukan apakah ada unsur kelalaian dari pemilik rumah, yang mengakibatkan salah satu korban meninggal dunia," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, toko besi itu ambruk pada Senin (30/12/2024) sekira pukul 11.00 WIB. Terdapat satu korban tewas yang teridentifikasi bernama Muji Pramono Mulyono (65).

Lurah Mojo, Siswoko Santos, mengatakan korban sempat dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moewardi Solo. Namun, nyawanya tidak tertolong karena mengalami luka di punggung dan dada terhantam balok.

"Saat ditemukan tidak bergerak, paling parah. Mengalami luka di punggung dan dada kehantam balok. Iya ini tadi meninggal dunia di RS Moewardi," katanya saat dihubungi detikJateng, Senin (30/12).

"Itu pekerja bangunan (yang meninggal dunia). Yang di sana benar-benar paling parah, orang Mojosongo," ucapnya.




(apl/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads