Insiden kios atau toko besi ambruk di Pasar Semanggi Mojo, Pasar Kliwon, Kota Solo, berimbas pada korban jiwa. Terdapat satu korban tewas yang teridentifikasi bernama Muji Pramono Mulyono (65).
Lurah Mojo, Siswoko Santos mengatakan korban sempat dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moewardi Solo. Namun, nyawanya tidak tertolong karena mengalami luka di punggung dan dada terhantam balok.
"Saat ditemukan tidak bergerak, paling parah. Mengalami luka di punggung dan dada kehantam balok. Iya ini tadi meninggal dunia di RS Moewardi," katanya saat dihubungi detikJateng, Senin (30/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Woko menyebut korban merupakan pekerja bangunan yang saat itu di lokasi sedang melakukan pembangunan.
"Itu pekerja bangunan (yang meninggal dunia). Yang di sana benar-benar paling parah, orang Mojosongo," ucapnya.
Dihubungi terpisah, Kepala BPBD Kota Solo, Nico Agus Putranto mengatakan total ada 8 korban yang tertimpa bangunan.
"Tujuh pekerja bangunan serta satu pemilik rumah bernama Abdul Latif menjadi korban. Sebanyak lima pekerja yang mengalami luka ringan dilarikan ke Rumah Sakit RS Bung Karno. Sementara 2 korban dilarikan ke Rumah Sakit Moewardi di mana satu orang mengalami luka berat dan satu orang meninggal dunia," ucapnya.
Nico menjelaskan saat ambruk, lokasi kejadian dalam kondisi dilakukan renovasi. Ia menyebut, bangunan tersebut ambruk diduga karena kurang kokoh.
"Ya pada saat ambruk rumah dalam kondisi renovasi. Kalau melihat bangunan yang ambruk bangunan kurang kokoh," bebernya.
Dirinya menduga salah satu penyebab bangunan tersebut ambruk lantaran bahan materialnya berada di lantai dua. Sehingga menyebabkan beban yang berlebih.
"Lha bahan materialnya seperti keramik dan pasir diangkut ke lantai dua. Mungkin karena bebannya terlalu berat akhirnya bangunan itu roboh separuh dan akhirnya semua ikut roboh," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, bangunan toko besi bekas di Pasar Semanggi, Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo ambruk menimpa delapan pegawai. Delapan pegawai tersebut langsung dilarikan ke RSUD Bung Karno, Solo.
Salah satu saksi mata, Darmadi (61) mengatakan kejadian tersebut sekira pukul 11.00 WIB. Saat bangunan itu ambruk, ada delapan karyawan yang berada di dalam ruangan.
"Ambruknya bebannya dari selatan, beban di selatan itu ada pasir, keramik, dan materialnya. Di dalam ada delapan orang, tujuh orang di atas semua dan satu di bawah," kata dia saat ditemui awak media di lokasi kejadian, Senin (30/12) siang.
(apu/rih)