Bahlil Ngaku Pemilik Ide Tunda Pilpres 2024: Harusnya yang Dituntut Saya

Nasional

Bahlil Ngaku Pemilik Ide Tunda Pilpres 2024: Harusnya yang Dituntut Saya

Dwi Rahmawati - detikJateng
Selasa, 31 Des 2024 13:59 WIB
Bahlil Lahadalia di Pos Pengamatan Gunung Api Merapi,Β Kaliurang, Sleman,Β Minggu (29/12/2024).
Bahlil Lahadalia di Pos Pengamatan Gunung Api Merapi, Kaliurang, Sleman, Minggu (29/12/2024). (Foto: Adji G Rinepta/detikJogja)
Solo -

Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, mengaku pertama kali mencetuskan ide penundaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dia menegaskan tak pernah mendapat arahan dari Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), terkait isu tiga periode.

"Saya ingin mengatakan begini ya. Sebelum saya menjadi Ketua Umum Golkar, tolong dicatat baik-baik ya. Sebelum saya menjadi Ketua Umum Golkar, ide pertama yang mengeluarkan untuk Pilpres ditunda itu adalah ide Menteri Investasi, yaitu saya," kata Bahlil dalam konferensi pers 'Refleksi Akhir Tahun Partai Golkar', Slipi, Jakarta Barat, Selasa (31/12/2024) dilansir detikNews.

Bahlil menyebut Jokowi tak pernah memerintahkan kepada siapa pun terkait penundaan Pilpres. Bahlil lalu menyinggung pernyataan Hasto terkait isu 3 periode terkesan sok tahu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan saya sudah ngomong berkali-kali. Itu ide (penundaan Pilpres) itu tidak pernah Presiden, waktu itu Presiden Pak Jokowi dulu, memerintahkan kepada siapa pun. Jadi rasanya agak sok tahu juga kelihatannya ya," ujar Bahlil.

Bahlil memerinci saat itu dia menanggapi survei Indikator Politik Indonesia. Bahlil mengaku mendapat masukan dari berbagai kalangan soal wacana penundaan pemilihan presiden.

ADVERTISEMENT

"Di situ (survei) dikatakan bahwa kalau COVID ini belum berakhir, maka ekonomi kita itu akan semakin dalam pertumbuhannya. Maka kemudian dibuatlah beberapa skema. Waktu itu saya didatangi oleh beberapa kelompok pengusaha dan teman-teman investor. Kalau memang dapat dipertimbangkan secara aturan memperbolehkan, ya kalau boleh Pilpresnya ditunda," ujarnya.

Bahlil mengatakan soal Pemilu mundur dengan tiga periode merupakan dua persoalan berbeda. Ia menegaskan isu penundaan Pilpres disampaikan oleh dirinya sewaktu menjadi Menteri Investasi era Jokowi.

"Makanya pemimpin negara itu harus otaknya bersih lah gitu ya. Untuk negara gitu. Jadi, harusnya yang dituntut itu saya. Waktu itu sebagai Menteri Investasi yang mengeluarkan ide pertama untuk penundaan Pilpres. Jadi jangan, kalau sakitnya di kepala, jangan garuk di kaki ya. Tolong. Itu satu. Jadi nggak benar itu," imbuhnya.

Jokowi Bantah Minta 3 Periode

Diberitakan sebelumnya, Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) membantah dirinya menginginkan perpanjangan masa jabatan saat masih menjadi presiden. Jokowi menegaskan tidak ada permintaan untuk tiga periode.

"Ya, ini saya ulang lagi tidak pernah yang namanya saya minta perpanjangan atau tiga periode kepada siapa pun," kata Jokowi, Senin (30/12).

Jokowi meminta untuk menanyakan hal itu langsung kepada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Jokowi juga meminta untuk menanyakannya kepada partai politik lain.

"Tanya kan saja ke Ibu Mega atau tanyakan ke Mbak Puan atau tanyakan saja ke partai-partai," ungkapnya.




(aku/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads