Jenazah dalang kondang Warseno Slenk dikebumikan di permakaman umum Padepokan, Desa Juwiring, Kecamatan Juwiring Klaten. Selama prosesi pemakaman sosok wayang Semar ikut menyertai sampai ke liang lahat.
Wayang Semar terlihat dibawa putra bungsu Warseno yaitu Amar Pradopo. Amar yang juga seorang dalang itu membawa wayang kulit sosok tokoh pewayangan Semar sejak datang.
Dengan berpakaian Jawa lengkap, Amar mengiring jenazah ayahnya bersama keluarga yang tiba di Juwiring sekitar pukul 13.15 WIB. Saat jenazah ditimbun, Amar berdiri sambil membawa wayang yang bagian tubuhnya berwarna hitam tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah makam selesai ditimbun tanah, Amar mendekati dan menepukkan wayang tersebut ke tanah makam. Baru setelah selesai doa wayang tidak lagi dibawanya karena dibawa orang lain.
"Bapak itu pernah bilang dengan saya, di balik cerita wayang itu, wayang itu yang paling disukai oleh bapak," ungkap Amar Pradopo kepada wartawan usai pemakaman, Kamis (12/12/2024) siang.
Diceritakan Amar, saking sukanya Warseno ayahnya terhadap wayang tokoh Semar, pernah tertinggal di Papua. Wayang Semar itu dipulangkan dengan dinaikkan pesawat.
"Pernah kejadian wayang itu tertinggal di Papua, pernah dipesawatkan sendiri nyuruh orang bawa pulang. Selalu berpesan Semar Iki sing ngancani aku (Semar ini yang menemaniku)," kata Amar.
Di mana pun ayahnya pentas, sebut Amar, baik di pulau Jawa atau di luar Jawa wayang Semar itu tidak pernah lupa dibawa. Tokoh Semar itu juga identik dengan lakon yang paling sering dimainkan.
"Tokoh Semar itu tidak boleh ketinggalan dan itu menurut saya identik dengan lakon yang sering dilakonkan oleh bapak. Semar ini tokoh wayang yang selalu berdampingan dengan bapak," papar Amar.
"Saya sendiri sudah ndalang, dan istilahnya bapak sudah dawuhi saya untuk meneruskan mendalang atau menjadi akademisi," imbuh Amar.
Sebelumnya diberitakan, dalang kondang asal Kabupaten Sukoharjo, Ki Warseno Slenk, tutup usia pada hari ini. Ki Warseno meninggal dunia sekira pukul 04.15 WIB pada Kamis (12/12) dini hari tadi.
Kabar meninggalnya Ki Warseno dibenarkan oleh keponakannya, Jatmiko. Dirinya mengatakan, dalang yang mempunyai nama lengkap DR. Ir, H Warsina, MSi ini meninggal usai serangan jantung dan dirawat di RS PKU Muhammadiyah, Solo.
"Nggih leres (Iya benar), tadi pagi subuh jam 4.15 WIB meninggal dunia. Setelah dirawat di rumah sakit di RS PKU Solo," katanya saat dihubungi detikJateng, Kamis (12/12).
(apl/afn)