Rumah duka dalang kondang Ki Warseno Slenk mulai didatangi oleh pelayat. Rumah duka Ki Warseno Slenk berada di Krangan RT 02, RW 18, Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo.
Dari pantauan detikJateng, rumah duka mulai didatangi para pelayat baik dari tetangga hingga para seniman. Salah satu seniman yang terlihat yakni Muhammad Syaikirun atau akrab disapa Kirun.
Kirun terlihat sempat mendekat ke peti yang disemayamkan di Pendopo rumah Ki Warseno Slenk. Dirinya tak kuat menahan tangis saat bertemu dengan kedua anak Warseno, Briyan Pandhit dan Amar Pradopo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kirun juga sempat duduk bersama kedua anak Warseno Slenk. Dirinya menangis di antara kedua anak Warseno Slenk.
Putra kedua Warseno Slenk, Amar Pradopo mengatakan, bapaknya merupakan sosok yang perhatian terhadap sekolah. Ia mengingatkan agar dirinya terus sekolah meskipun sudah lulus S1.
"Bapak itu orang yang sangat pendidik, beliau mempunyai ketegasan yang bersifat baik, sama bapak selalu diwanti-wanti, sekolah sing tutuk (sampai selesai). S1 rampung ndang diteruske, ojo dadi dalang tok (S1 selesai terus dilanjutkan jangan jadi dalang aja) tapi bisa jadi apa aja," katanya ditemui detikJateng di rumah duka, Kamis (12/12/2024).
Menurutnya, Ki Warseno Slenk selalu mengingatkan untuk terus sekolah. Apalagi, kata dia, sang ayah hingga mengembuskan napas terakhir mempunyai semangat untuk tetap menempuh pendidikan.
"Wejangan sekolah, bapak cuma perintahnya sekolah, sekolah, sekolah. Dan semangat beliau sampai meninggal pun beliau sudah doktor masih mempunyai semangat mendapatkan gelar bisa diangkat profesor itu cita-cita beliau yang akhir-akhir ini beliau mengumpulkan disertasi menulis karya ilmiah," bebernya.
"Karena bapak sendiri jiwanya seorang yang keras. Dalam arti dalam hal pendidikan getol menyemangati anak-anak," bebernya.
Selain itu, Amar mengatakan bahwa sang ayah mengingatkan untuk tetap bertanggung jawab dalam semua tindakan.
"Kedua tanggung jawab, beliau selalu mengajarkan semua tanggung jawab dalam tindakan apapun. Istilahnya sing penting koe gelem tanggung jawab mbuh kui dalanmu bener (yang penting kamu tanggung jawab, entah jalanmu benar) tapi diterima masyarakat kurang bener kudu isoh (harus bisa) tanggung jawab apa yang kamu perbuat," pungkasnya.
Diketahui, Ki Warseno Slenk meninggal dini hari tadi sekitar pukul 04.15 WIB saat dirawat di RS PKU Muhammadiyah Solo. Almarhum meninggal karena serangan jantung di usia 59 tahun.
(apu/rih)