Banjir di Perum Dahlia Semarang, Pemkot Minta Pengembang Tanggung Jawab

Banjir di Perum Dahlia Semarang, Pemkot Minta Pengembang Tanggung Jawab

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Kamis, 12 Des 2024 13:44 WIB
Banjir di Perumahan Dahlia, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Rabu (11/12/2024) malam.
Banjir di Perumahan Dahlia, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Rabu (11/12/2024) malam. Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Tanggul jebol di Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, mengakibatkan banjir setinggi dada yang masuk hingga ke Perumahan Dahlia kemarin malam. Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita mengatakan, banjir akibat tanggul jebol tersebut menjadi tanggung jawab pengembang perumahan.

Diketahui, banjir setinggi kurang lebih 1,5 meter terjadi di Perumahan Dahlia, RT 8, RW 9, Kelurahan Meteseh, Rabu (11/12) malam, akibat tanggul Kali Tunggu jebol sebesar 20 meter. Banjir yang memasuki rumah itu membuat para warga mengungsi ke musala dan rumah terdekat.

Dia menyebut tanggul yang jebol itu dibangun oleh pengembang. Pihaknya telah meminta dinas terkait untuk segera berkoordinasi dengan pengembang untuk meminta pertanggungjawaban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi banjir itu sebenarnya masih tanggung jawab pengembang, karena tanggul itu yang membangun pengembang. Makanya saya tadi minta DPU dan BPBD untuk memanggil pengembang untuk bertanggung jawab," kata Mbak Ita, sapaan akrabnya, saat dihubungi detikJateng, Kamis (12/12/2024).

"Karena kan apa-apa selalu yang disalahkan pemerintah kota, kemarin sudah minta penjelasan ini tanggung jawab siapa, ternyata itu masih tanggung jawabnya pengembang," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Ia menekankan, ia telah meminta agar kewajiban pengembang bisa segera dilakukan. Harus ada peninjuan ulang dan tindak lanjut dari pengembang sebagai solusi dari tanggul jebol di Kali Tunggu tersebut.

"Karena fasum dan fasosnya belum diserahkan, jadi masih merupakan tanggung jawab pengembang," tuturnya.

Ia menegaskan, banjir parah semalam hanya terjadi di Perumahan Dahlia. Kini, kondisi banjir pun sudah surut dan masyarakat bersama BPBD telah mulai membersihkan lumpur sisa banjir yang terbawa dari aliran sungai.

"Jadi intinya itu sih, nggak ada yang parah, cuma di Perumahan Dahlia Meteseh itu saja," jelasnya.

Guna memitigasi banjir, Pemkot Semarang telah melakukan berbagai upaya. Salah satunya yakni pembersihan sampah di inlet atau tempat tangkapan air.

"Karena kemarin sebentar di beberapa titik jalan itu kan ada genangan, terus kami minta untuk dibersihkan inletnya, ternyata inletnya itu ada sedimen maupun sampah," tuturnya.

Tak hanya itu, diketahui beberapa inlet pun tertutup aspal lantaran penyedia jasa yang tak segera membuka kembali inlet dan membersihkannya usai pengaspalan jalan. Hal ini membuat air terhambat sehingga meluap ke jalanan.

"Kedua adalah memonitor sungai-sungai yang sudah tinggi sedimen. Karena ini kan terjadi di kali-kali kecil yang limpas, karena itu tadi sampah sama sedimen," jelasnya.

"Kemudian yang ada juga di wilayah Jangli itu karena embung yang masih dibangun oleh kontraktor, dia (kontraktor) tidak mengantisipasi membuat pembuangan," tambahnya.

Mbak Ita mengatakan, Pemkot Semarang telah berkoordinasi untuk menindaklanjuti dampak hujan deras semalam mulai dari banjir hingga longsor. Hari ini ia mengarahkan para camat untuk melakukan kerja bakti.




(afn/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads