Cerita Bakul Pecel Umrah Bareng Anaknya Driver Ojol: Saldo Nol-Ikhtiar Kenceng

Cerita Bakul Pecel Umrah Bareng Anaknya Driver Ojol: Saldo Nol-Ikhtiar Kenceng

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Senin, 09 Des 2024 07:05 WIB
Warga Kalurahan Tembalang, Semarang, umrah bareng, Minggu (8/12/2024). Mereka berkumpul di Masjid Undip Semarang.
Warga Kalurahan Tembalang, Semarang, umrah bareng. (Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng)
Semarang -

Seorang penjual pecel lele asal Kelurahan Tembalang, Semarang, Dasih (54), menajdi salah satu peserta umrah bareng puluhan warga lainnya. Lewat kekuatan doa dan konsisten menabung, ia bisa berangkat umrah bareng anaknya yang bekerja sebagai driver ojek online (ojol).

Dasih tampak berbaur bersama jemaah lainnya di Masjid Kampus Universitas Diponogoro, Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Minggu (8/12/2024) malam. Ia bersiap bersama anaknya untuk mengikuti umrah bersama jemaah Majelis Taklim Al Fikri lainnya.

"Alhamdulillah saya dengan kekuatan doa, berangkat berdua sama anak," kata Dasih kepada detikJateng di Kampus Undip, Minggu (8/12).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dasih pun menceritakan perjuangannya menabung sejak 2018 hingga bisa umrah bersama anaknya. Proses menabung itu tak mudah baginya.

"Sebetulnya menabung sejak 2018, tapi terus COVID-19, tabungan kami ambil untuk makan. Tahun 2022 kita semangat lagi menabung untuk umrah," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Mencoba bangkit usai diterpa pandemi COVID, Dasih mengaku tak menyangka bisa mengikuti umrah tahun ini. Dia mengaku sempat menguras habis tabungannya sehingga pesimistis bisa ikut umrah bareng jemaah lainnya.

"Waktu itu saya nggak punya saldo, tapi ketua (ketua majelis taklim, red) bilang 'nge-list dulu, nanti rezeki Allah yang kasih'," kenang dia.

Mendapat dukungan itu, motivasi Dasih menabung pun meningkat. Selama sekitar 1,5 tahun dia bekerja keras menyambi membuka jasa cuci pakaian.

Di sisi lain, anaknya juga semakin semangat menarik ojek. Dibantu anaknya itu, akhirnya tabungan Dasih cukup untuk umrah. Tak hanya sendiri, tabungannya itu ternyata cukup untuknya menjalankan ibadah umrah bersama anaknya.

"Nabungnya satu setengah tahun lebih, tapi apapun keinginannya direm, direm terus pokoknya tujuannya untuk umrah. Kita (jemaah) selalu berdoa, habis subuh kita selalu berdoa," ungkapnya.

"Ikhtiarnya makin kenceng. Bahkan kita berandai-andai, kita foto di depan kakbah padahal itu ka'bah editan. Sampai nangis, berdoa 'semoga kita bisa foto bareng di situ (depan ka'bah)'," ujar dia.

Dasih menceritakan awalnya hanya ada 30 jemaah yang mendaftar untuk ikut umrah awal tahun 2025. Namun, lambat laun ada 97 jemaah yang mendaftar dan akhirnya bisa mengikuti umrah bareng akhir tahun ini.

"Awalnya mengajak suami, tapi belum siap. Yang tadinya sendiri saja belum tentu, Allah menolong akhirnya berangkat berdua (sama anak,red)," tutur dia.

Jemaah Nabung Mulai Rp 50 Ribu

Terpisah, Inisiator program menabung untuk umrah bareng, Istna Mangisah (51) mengatakan program itu sudah diadakan sejak 2017. Ketua Majelis Taklim Al Fikri ini menyebut para jemaah semakin semangat menabung dengan motivasi umrah bareng.

"Ada 97 jemaah berangkat ke Makkah untuk menjalankan ibadah umrah. Mereka semua ini menabung sejak tahun 2017. Setiap minggu ada yang menabung Rp 100.000, ada yang Rp 50.000, rata-rata pekerjaan mereka adalah tukang bersih-bersih kos-kosan, jualan pecel, ibu rumah tangga," ujar Istna.

Proses menabung sempat terhenti akibat pandemi COVID-19, dan baru bisa kembali berjalan tahun 2021. Namun, niat para jemaah kembali bangkit usai mengikuti manasik haji di Boyolali.

"Kemudian Syawal kemarin manasik haji di Boyolali dan bilang 'berangkat tahun ini saja, jangan tahun depan'," bebernya.

Setiap harinya, kata Istna, para jemaah rutin membaca dan menghafal Al-Qur'an sehabis salat subuh. Mereka memiliki program 'one day one ayat (satu hari satu ayat)' untuk bekal saat umrah sekaligus untuk dibaca bersama-sama di bus dan pesawat.

"Tipsnya kalau menurut saya itu niat yang kuat, harus diiringi usaha, tidak hanya omongan. Keyakinan yang kuat, Allah Maha Kaya, umrah itu bukan masalah biaya tapi siapa yang mau pasti diberangkatkan," tuturnya.

Akhirnya, kini 97 jemaah Majelis Taklim Al Fikri yang merupakan warga dari berbagai RW di Kelurahan Tembalang itu pun berhasil berangkat umrah bersama. Sebanyak tiga bus mengantar jemaah dan keluarga menuju Bandara Soekarno Hatta, Banten, untuk kemudian menuju ke Makkah.




(ams/ams)


Hide Ads