Puluhan warga asal Kelurahan Tembalang yang tergabung dalam Majelis Taklim Al Fikri kompak umrah bareng. Mereka ternyata menabung sejak 2017 dengan nominal terkecil Rp 50 ribu.
Para warga Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, berangkat umrah bareng dari Masjid Kampus Universitas Diponegoro, Kelurahan Tembalang. Total ada 97 warga yang berangkat umrah.
"Setiap minggu itu ada yang menabung Rp 100.000, ada yang Rp 50.000, rata-rata pekerjaan mereka adalah tukang bersih-bersih kos-kosan, jualan pecel, ibu rumah tangga," kata Ketua Majelis Taklim Al Fikri, Istna Mangisah (51), kepada detikJateng di Majid Kampus Undip, Minggu (8/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Istna merupakan inisiator agar para jemaah menabung demi kompak umrah bareng. Para jemaah itu membuka buku tabungan bersama-sama, yang hingga kini buku tabungannya pun dikumpulkan di Istna agar mereka rutin menabung.
Perjuangan mengumpulkan rupiah sejak 2017 itu pun tak mudah. Ada beberapa momen yang mengharuskan jemaah menguras habis tabungannya demi bertahan hidup.
"Tahun 2020 itu kita kena COVID, banyak jemaah yang akhirnya uangnya dipakai untuk makan sehari-hari, dan mereka kembali menabung 2021. Saya pompa kembali semangatnya," ungkap Istna.
Istna bercerita dengan tekad kuat para jemaah semakin mantap menabung biaya umrah sambil mengaji bersama. Doa tak pernah berhenti mereka panjatkan agar rezeki mereka selalu cukup untuk menabung dan memenuhi kebutuhan hidup.
"2021 pertengahan kita mulai ngaji kembali, nabung kembali dengan Rp 100-200 ribu. Kemudian syawal kemarin manasik haji di Boyolali dan bilang 'berangkat tahun ini saja, jangan tahun depan'," ujarnya.
Manasik haji pun menjadi motivasi yang membakar semangat para jemaah menabung buat umrah. Beruntung, mereka bisa mendapatkan potongan harga karena bisa berangkat rombongan.
"Biayanya untuk bisa berangkat umrah sekitar Rp 30 juta dan alhamdulillah karena kami rombongan, dari biro mendapatkan diskon," jelasnya.
"Seharusnya DP (down payment) Rp 10 juta, tapi akhirnya boleh ada yang DP Rp 1 juta. Kemudian dia (jemaah) terus nabung sambil kerja tukang laundry, anaknya tukang ojek, semangat terus akhirnya bisa berangkat sama anaknya," lanjut dosen Undip ini.
Dia menyebut mayoritas jemaah baru akan umrah untuk pertama kalinya. Istna pun membagikan tipsnya agar bisa terus konsisten menabung buat umrah.
"Tipsnya kalau menurut saya itu niat yang kuat, harus diiringi usaha, tidak hanya omongan. Keyakinan yang kuat, Allah maha kaya, umrah itu bukan masalah biaya tapi siapa yang mau pasti diberangkatkan," tuturnya.
"Ketiga merengeklah sama Allah seperti anak kecil. Berikutnya bikin passport, punya koper, bilang ke Allah sudah siap berangkat. Kemudian foto jemaah yang backgroundnya kakbah dipajang, tiap ngaji kita doa," pesan Istna.
(ams/ams)