Diketahui, Kedua pasangan itu menikah di KUA Giritontro pada Selasa (3/12) lalu. Seperti pasangan pada umumnya, keduanya juga melangsungkan lamaran atau tukar cincin hingga resepsi.
Ngatimin menceritakan awal mula dirinya bisa kenal hingga menikahi Satinem. Pertemuan awal terjadi saat Ngatimin bekerja di ladang atau sawah milik orang yang lokasinya berada di timur rumah Satinem.
Saat bekerja itu, Ngatimin sering melihat Satinem mencari rumput. Ngatimin mulai memperhatikan karena merasa prihatin dengan kondisi atau cara berjalan Satinem saat membawa rumput.
"Saben dinten deyak-deyek pados pakan (Setiap hari mencari rumput), gendongi pakan kambing. Pikiran kula boten tekan (saya tidak tega). Sudah dua tahun kenal (pendekatan atau saling suka), akhirnya saya ajak menikah," kata Ngatimin saat ditemui detikJateng, Sabtu (7/12/2024).
Setelah menikah, Ngatimin mengaku tidak punya rencana apapun. Menurutnya, yang terpenting adalah bisa tetap bekerja.
"Malam pertama menikah cuma jagongan (ngobrol) biasa," ungkap Ngatimin.
Sementara itu, Satinem mengaku mau menikah karena selama kurang lebih dua tahun telah mendapat pehatian Ngatimin. Dia menyebut Ngatimin kerap membantunya mencari rumput.
![]() |
Satinem juga merasa Ngatimin bisa membebaskannya dari rasa kesepian. Selama Satinem hidup seorang diri, dia merasa kesusahan terutama saat sedang sakit.
"Sakit malam-malam boten enten tiyang (tidak ada orang), boten ngertos (tidak diketahui orang). Sareng ngoten (karena begitu) saya nikah," kata Satinem.
Karena itu, Satinem memantapkan hati untuk menikah meski sempat bingung masalah biaya. Dia bahkan rela meminjam uang tetangga demi mencukupi kebutuhan menikah.
"Raos kulo (rasa setelah menikah) pun enten kancane (sudah ada teman). Pikiran sudah lumayan," kata Satinem.
Diberitakan sebelumnya, seorang kakek berusia 64 tahun di Kecamatan Giritontro, Wonogiri, menikahi nenek berusia 89 tahun. Nenek bernama Satinem itu menikah lagi setelah 45 tahun menjanda.
Kabar pernikahan kedua mempelai beredar di sejumlah media sosial seperti Instagram dan TikTok. Dari penelusuran detikJateng, pernikahan itu terjadi di Dusun Sawit Lor, Desa Pucanganom, Kecamatan Giritontro, Wonogiri.
Ketua RW setempat, Sito, membenarkan adanya pernikahan itu. Sito mengatakan, pernikahan itu berlangsung pada Selasa (3/12) lalu. Ijab kabul dilakukan di KUA Giritonto.
(afn/dil)