Romantis, Kakek 64 Tahun Nikahi Nenek Usia 89 di Wonogiri

Romantis, Kakek 64 Tahun Nikahi Nenek Usia 89 di Wonogiri

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Sabtu, 07 Des 2024 14:38 WIB
Pengantin sepuh Ngatimin dan Satinem saat melangsungkan ijab kabul di KUA Giritontro.
Pengantin sepuh Ngatimin dan Satinem saat melangsungkan ijab kabul di KUA Giritontro. (Foto: dok Ketua RW Dusun Sawit Lor, Sito)
Wonogiri -

Seorang kakek berusia 64 tahun di Kecamatan Giritontro, Wonogiri, menikahi seorang nenek yang berusia 89 tahun. Nenek bernama Satinem itu menikah lagi setelah 45 tahun menjanda.

Kabar pernikahan kedua mempelai beredar di sejumlah media sosial seperti Instagram dan TikTok. Dari penelusuran detikJateng, pernikahan itu terjadi di Dusun Sawit Lor, Desa Pucanganom, Kecamatan Giritontro, Wonogiri.

Ketua RW setempat, Sito, membenarkan adanya pernikahan itu. Sito mengatakan, pernikahan itu berlangsung pada Selasa (3/12) lalu. Ijab kabul dilakukan di KUA Giritonto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengantin wanitanya bernama Satinem alias Sonter (89), warga Dusun Sawit Lor. Sedangkan pengantin prianya Ngatimin alias Ninir (64) warga Desa Jatirejo, Kecamatan Eromoko.

"Senin (2/12) itu hajatan, sudah menerima tamu undangan di sini (rumah Satinem), Manggulan. Rumah juga dikasih tratak (tenda)," kata Sito saat diwawancara detikJateng di rumahnya, Sabtu (7/12/2024).

ADVERTISEMENT

Sito mengatakan, tamu yang hadir dalam acara itu sekitar 200 orang. Sementara itu saat resepsi dari pihak laki-laki membawa 100 orang.

"Yang inisiatif menggelar acara itu ya Mbah Satinem. Karena selama ini sudah ngrukuni tetangga saat punya hajat, sekarang gantian. Acaranya masih pakai adat Jawa. Cari hari pernikahan dan jam grubyukan (besanan) juga," ungkap dia.

Sito menjelaskan, sebelum ijab, mereka juga melakukan prosesi tunangan. Kedua mempelai saling bertukar cincin emas masing-masing dua gram dan resmi menikah 20 hari setelahnya.

"Kalau pas menikah maharnya uang Rp 500.000. Yang menikahkan (menjadi wali) ponakannya," kata Sito.

Menurut Sito, Satinem sudah menjanda sekitar 45 tahun. Dia tinggal sendirian, tidak punya anak, saudara, dan orang tua.

"(Pernikahan) Inisiatif perangkat biar tidak jadi tiruan orang lain. Dan nikahnya harus resmi, tidak boleh siri. Karena Mbak Putri (Satinem) juga mau menikah asal resmi," kata Sito.

Sementara itu Satinem mengatakan dirinya pertama kali menikah saat umurnya masih belasan tahun. Saat itu ia menikah dengan Merto, yang jarak umurnya terpaut jauh. Satinem merupakan perempuan ke tujuh yang dinikahi Merto.

"Bisa dibilang perawan dapat orang tua. Tapi saya istri terakhirnya (Mbah Merto). Saya punya anak tiga, tapi saat kecil sudah meninggal," kata Satinem kepada detikJateng.

Sedangkan Ngatimin mengaku sudah pernah menikah 3 kali. Namun dari ketiga pernikahan itu tidak dikarunia anak.

"Istri sudah meninggal lama. Di rumah sama anak angkat. Saat mau nikah ini izin anak angkat juga diperbolehkan," kata Ngatimin kepada detikJateng.




(afn/dil)


Hide Ads