Kisah Dusun Setan Klaten yang Sering Bikin Orang Salah Paham

Terpopuler Sepekan

Kisah Dusun Setan Klaten yang Sering Bikin Orang Salah Paham

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 01 Des 2024 11:13 WIB
Dusun Setan di Jogonalan, Klaten. Foto diambil Kamis (21/11/2024).
Dusun Setan di Jogonalan, Klaten. Foto diambil Kamis (21/11/2024). Foto: Achmad Husein Syauqi/detikJateng
Solo -

Sebuah pelang penunjuk nama dukuh atau dusun berdiri di tepi jalan di Desa Tambakan, Kecamatan Jogonalan, Klaten. Pelang itu berwarna kuning dengan tulisan warna hitam yang membuatnya terlihat mencolok.

Pelang itu menunjukkan bahwa jalan itu sudah memasuki Dusun Setan. Pelang serupa juga dijumpai di pos kamling yang ada di sekitar lokasi.

Nama dusun di Klaten yang bikin merinding itu menjadi salah satu artikel yang banyak diakses oleh pembaca detikJateng selama sepekan terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tentu saja, nama yang unik itu banyak membuat orang merasa heran. Sebab, namanya tidak lazim dan berkonotasi dengan makhluk gaib.

Hal itu diakui oleh salah satu warga Dusun Setan, Sugiono. Saat dia mencari kerja di Jakarta, banyak orang yang bertanya-tanya saat dia mengeluarkan kartu identitasnya.

ADVERTISEMENT

"Satpamnya heran, tanya benar ini alamatnya nama kampung kok Setan (konotasi hantu). Ya saya jawab ya, kalau tidak percaya lihat di kelurahan," kata Sugiono.

Dengan sabat Sugiono harus memberikan penjelasan mengenai nama dusun tempat tinggalnya.

"Nggak repot, ya mungkin pertama kaget. Kita juga gak tahu kenapa namanya itu begitu tidak diubah," papar Sugiono, Kamis (21/11/2024).

Suasana Dusun Setan, Desa Tambakan, Kecamatan Jogonalan, Klaten.Suasana Dusun Setan, Desa Tambakan, Kecamatan Jogonalan, Klaten. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Padahal, nama dusun itu bukan Setan seperti nama makhluk gaib. Huruf 'e' di nama tersebut dibaca seperti dalam tulisan 'ketan' atau 'kelas'.

"Betul namanya Setan tapi ejaannya itu Setan (huruf e pepet pada bahasa Jawa) bukan Setan (hantu). Di tulisan kependudukan juga Setan," ungkap Kades Tambakan, Kecamatan Jogonalan, Sunarno.

Dia mengakui tidak tahu menahu sejarah mengenai penamaan dusun tersebut. Namun selama ini warga juga tidak mempermasalahkan dan tidak ada keinginan untuk mengganti nama dusun itu.

"Awit riyin (sejak dulu) namanya begitu. Namanya Setan (ejaan huruf e dengan pepet pada bahasa Jawa sebagaimana huruf e pada sekolah), jadi bukan Setan (hantu)," ungkap Riyanto (47) warga setempat, Kamis (21/11/2024) siang.

Riyanto menuturkan dirinya meskipun asli warga setempat tidak mengetahui riwayat asal-usul kampungnya itu. Sejak leluhurnya nama dusun tidak berubah.




(ahr/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads