Ada Kampung Setan di Klaten, tapi Nggak Horor Sama Sekali Lur!

Ada Kampung Setan di Klaten, tapi Nggak Horor Sama Sekali Lur!

Achmad Husein Syauqi - detikJateng
Minggu, 24 Nov 2024 07:05 WIB
Dusun Setan di Jogonalan, Klaten. Foto diambil Kamis (21/11/2024).
Potret Dusun Setan di Jogonalan, Klaten. (Foto: Achmad Husein Syauqi/detikJateng)
Klaten -

Sebuah dusun di wilayah Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, memiliki nama tidak lazim. Dusun yang masuk wilayah administratif Desa Tambakan tersebut bernama Dusun Setan.

Dusun Setan terletak di wilayah Desa Tambakan sisi selatan dekat dengan Desa Joton, Kecamatan Jogonalan, dan Nangsri, Kecamatan Manisrenggo. Letaknya berada di tepi jalan raya dan dekat dengan SMPN 2 Jogonalan.

Dusun yang terbagi menjadi dua RT (rukun tetangga) itu tidak begitu luas dan dihuni sekitar 200 rumah. Rumah-rumah penduduknya terlihat sederhana sebagaimana permukiman pedesaan di Klaten umumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika siang dusun lebih sepi sebab penduduknya banyak bekerja sebagai petani dan pedagang. Jalan di dusun tersebut juga sudah beraspal dan penduduknya ramah saat ditemui detikJateng.

Papan nama di tepi jalan kampung tertulis nama Dusun Setan, termasuk di poskamling. Bahkan stiker survei yang tertempel di rumah-rumah warga juga tertulis Setan.

ADVERTISEMENT

"Awit riyin (sejak dulu) namanya begitu. Namanya Setan (ejaan huruf e dengan pepet pada bahasa Jawa sebagaimana huruf e pada sekolah), jadi bukan setan (hantu)," ujar warga setempat, Riyanto (47) kepada detikJateng saat ditemui di lokasi, Kamis (21/11/2024).

Riyanto mengaku sebagai warga asli kampung Setan. Namun, dia tidak mengetahui riwayat asal-usul sejarah kampung ini.

"Inggih (ya) dari dulu namanya Setan. Tapi dulu memang banyak pohon besar, sana wit munggur, sini wit munggur (sana pohon trembesi, sini pohon trembesi)," kata Riyanto.

Menurut Riyanto, selain dulunya banyak pohon, dusunnya merupakan jalan buntu. Ada juga cerita orang bingung dan bisa tersesat di kampungnya.

"Dulu jalan ke sana itu buntu. Pernah dulu orang habis nonton ketoprak dari Dusun Ngladon bingung mau pulang, tapi apa karena itu nggak tahu," sebut Riyanto.

Hal senada juga disampaikan Ngatinem (65), warga setempat. Dia mengaku tak tahu asal-usul nama Dusun Setan yang sudah turun-temurun ini.

"Kulo nggih mboten dong, nggih Setan. Nggih niku, mboten wonten cerita (saya saja tidak tahu, ya namanya Setan. Ya begitu, tidak ada sejarahnya)," ungkap Ngatinem saat ditemui detikJateng di rumahnya.

Warga setempat lainnya, Suwarni (75), mengaku sejak dia lahir nama dusunnya tidak pernah berubah. Dia menyebut tak ada yang mempersoalkan nama Setan atau menganggap nama kampung ini aneh.

"Sak niki wae (sekarang saja) ada Setan (huruf e pepet) nopo Setan (konotasi hantu), dulu tidak masalah, biasa mawon (biasa saja)," kata Suwarni kepada detikJateng.

Suwarni membenarkan jika dulu sering ada orang bingung masuk kampungnya. Sebab, dulu belum banyak jalan dan jembatan seperti sekarang.

"Sering wonten wong bingung, ajeng ten Kembang keblasuk Bali, nek sak niki pun mboten wonten (sering ada orang bingung mau ke dusun Kembang tersesat tapi itu dulu dan sekarang tidak ada)," imbuhnya.

Terpisah, Kades Tambakan, Kecamatan Jogonalan, Sunarno membenarkan ada Dusun Setan di wilayahnya. Namun, bukan Setan bermakna hantu.

"Betul namanya Setan tapi ejaannya itu Setan (huruf e pepet pada bahasa Jawa) bukan Setan (hantu). Di tulisan kependudukan juga Setan," ungkap Sunarno kepada detikJateng.




(ams/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads