Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengecek pembangunan Rumah Sakit (RS) Kardiologi Emirates-Indonesia di Kecamatan Jebres, Kota Solo. Rencananya, Menkes bakal menarik dokter spesialis dari RSUP Dr Sardjito Jogja ke Solo.
Desain interior rumah sakit hibah dari Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia itu tampak megah. Menkes Budi pun beharap desain RS Kardiologi Emirat-Indonesia ini menjadi standar semua rumah sakit daerah.
"Catatannya semoga semua rumah sakit milik Kemenkes dan Pemda sebagus ini, desainnya sebaik ini. Sehingga masyarakat yang sakit, ke sini langsung sehat, dan balik (pulang) lagi. Kita ingin masyarakat tetap sehat," kata Budi kepada awak media, Sabtu (23/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi menyebut RS Kardiologi Emirates-Indonesia itu bakal rampung satu bulan lagi. Pihaknya bakal menggandeng tenaga ahli baik dokter dan perawat dari RSUP Dr Sardjito Jogja untuk operasional rumah sakit ini.
"Target operasi kalau saya lihat dari sisi infrastruktur 1 bulan, paling lama 1 bulan. Tapi kita mau ada dokter dan tenaga perawatnya, kita sudah bicara dengan RSUP Dr. Sardjito, supaya cara paling cepat taruh ahli dan perawatannya Sardjito ke sini. Sehingga bisa segera beroperasi, saya harap tidak lebih 3 bulan harusnya sudah bisa jalan," ujarnya.
"Dari Sardjito tetap intens ke sini, kan banyak dokter di Sardjito. Saya tidak mau cari dokter baru nanti dapatnya dokter yang tidak pengalaman atau praktiknya sudah kebanyakan di beberapa tempat. Jadi dipindahin aja, kan banyak dokter-dokternya di sana (Sardjito)," sambungnya.
Dalam kunjungannya itu, Budi juga memeriksa sejumlah fasilitas seperti ruang tunggu, ruang perawatan, hingga ruang operasi. RS Kardiologi Emirates-Indonesia memiliki 130 kamar rawat inap.
"Pengelolaan di bawah Kemenkes dulu selama 2 tahun, nanti baru kita bicarakan supaya bisa langsung mulai transisinya," ujarnya.
Sementara itu, Sekda Kota Solo, Budi Murtono menambahkan pengerjaan RS Kardiologi Emirates-Indonesia hampir 100 persen. Setelah itu akan ada serah terima dari UEA kepada Kemenkes.
"Hampir 100 persen tapi kurang dikit-dikit. RS ini kelola Kemenkes, detail teknisnya belum kita bicarakan," kata Sekda.
"(Serah terima) Kalau sudah selesai akan diserahkan, kan ini belum. Kita masih menunggu mungkin sebulan selesai," pungkasnya.
(ams/ams)