Mbah Sutris (81) tukang cukur bertarif Rp 5.000 yang viral kini sedang tertimpa musibah. Rumah kakek bernama asli Tukimin Trisno Suwarno di Desa Banyuripan, Kecamatan Bayat, Klaten rusak diterjang hujan disertai angin puting beliung atau lisus.
Informasi rusaknya rumah Mbah Sutris turut disampaikan akun Instagram infocegatanklaten, Jumat (22/11/2024) sore. Dalam unggahan tersebut disertai video singkat.
Pada video sekitar 10 detik itu terlihat rumah joglo berbahan kayu rusak. Bagian genting bolong dan perabotan rusak tertimpa pecahan genting tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisi Rumah Simbah Sutris yg viral dengan usaha potong
rambutnya beberapa hari terakhir ini sering terjadi hujan dengan intensitas tinggi di sertai angin
kencang. Sore ini 22/11/24, rumah beliau kena dampaknya. Sehingga pohon jati yg berada di samping rumah beliau tumbang menimpa
rumah simbah Sutris," tulis keterangan postingan sebagaimana dikutip detikJateng, Jumat (22/11) malam.
Saat dimintai konfirmasi, Kades Paseban, Kecamatan Bayat, Eko Tri Rahardjo menyatakan tidak mengetahui kabar tersebut. Sebab Mbah Sutris bukan warga Desa Paseban.
"Bukan warga sini meskipun nyukurnya di Desa Paseban," kata Eko kepada detikJateng.
Sementara Kadus 2 Desa Banyuripan, Kecamatan Bayat, Joko Muryanto membenarkan ada kejadian tersebut. Rumah Mbah Sutris terdampak hujan dan angin.
"Leres, betul itu Mbah Trisno Suwarno yang lagi viral tukang cukur itu. Tapi tidak ada korban luka," ungkap Joko saat dimintai konfirmasi detikJateng.
Hujan deras dan angin, terang Joko, mengakibatkan beberapa pohon roboh menimpa rumah. Ada juga yang mengakibatkan rumah roboh.
"Di Banyuripan ada satu roboh, yang tertimpa pohon jati ada dua. Yaitu rumah Ibu Suwarni dan Trisno Suwarno dan sudah dikasih terpal untuk berteduh," imbuh Joko
Sosok Mbah Sutris
Sebelumnya diberitakan, ada kisah menarik dari seorang tukang cukur di Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Klaten. Namanya Tukimin Trisno Suwarno (81).
Ia punya kebiasaan unik setiap kali ada pelanggan yang meminta jasanya. Kakek yang akrab disapa Sutris selalu mencatat nama pelanggannya di dalam sebuah buku.
Bertempat di bawah pohon jati, Sutris menggelar lapak jasa potong rambutnya pada Sabtu (2/11/2024). Ayah tiga anak itu tampak masih bugar meski berusia senja.
Berbekal gunting, pisau, mesin cukur, dan sebuah cermin, Sutris begitu telaten melayani pelanggannya. Di lapaknya, terdapat sebuah banner bertulis "Sumber Rejeki Potong Rambut Embah Sutris. Sederhana Rp 5.000" lengkap dengan gambar wajah Sutris.
Meski terik matahari membuat gerah, Sutris tampak sabar menunggu pelanggannya. Mengenakan sebuah peci hitam, bermasker merah lengkap dengan arloji berbahan kuningan di tangan kirinya, pria yang gemar bersenda gurau itu tampak tampil eksentrik.
Pada hari ini, sudah ada tiga pria yang menggunakan jasa cukurnya. Tarif potong rambut di lapak Sutris cukup murah di harga Rp 5 ribu. Dengan uang segitu, pelanggan sudah bisa meminta jenis potongan yang diinginkannya. Mulai potongan rapi maupun gundul.
Sutris mempunyai kebiasaan unik dalam delapan tahun terakhir. Ia rutin mencatat nama maupun alamat setiap pelanggan yang datang.
"Iya saya catat nama pelanggan saya. Saya catat nama orang yang potong rambut itu sudah sewindu (8 tahun)," kata Sutris saat ditemui di lapak potong rambutnya, Sabtu (2/11).
(rih/afn)