Seorang warga Kota Pekalongan melapor polisi usai mengaku dipukuli oleh wali murid teman sekolah anaknya. Pemukulan ini terjadi usai anak pelapor dan anak korban saling siram air di sekolah.
Pelapor yakni Jason alias Setianto (55) warga Kelurahan Sapuro Kebulen, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan. Ditemui di Satreskrim Polres Pekalongan Kota, Jason menceritakan peristiwa pemukulan yang menimpa dirinya pada Kamis (31/10) lalu itu.
"Ceritanya anak saya lagi ngumpul-ngumpul sama teman-temannya. Kemudian, anak pelaku tiba-tiba datang semprot-semprotin air semuanya tuh, termasuk bekal nasi anak saya," kata Jason, Kamis (14/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Jason, tidak ada masalah antara anaknya dengan anak terlapor. Bahkan keduanya yang merupakan siswi kelas IV itu meneruskan bermain siram-siraman air.
Namun saat jam pulang, tiba-tiba terlapor memukulinya di depan salah satu sekolah swasta di Kota Pekalongan itu.
"Mereka itu ya bermain, ya ketawa-ketawa saat mainan air. Namun, entah kenapa, saat jemput anak sekolah di jam pulang, saya dihadang dan dipukulin sama pelaku, tanpa menjelaskan apapun. Kejadiannya di depan sekolah," katanya.
Jason mengaku tidak sempat membalas karena dipegangi sekuriti sekolah. Akibat pukulan pelaku, Jason mengalami sejumlah luka.
"Tiba-tiba main hantam, terus saya dipegangi sekuriti. Saya berdarah berdarah, bibir saya pecah -pecah. Muka, dada saya sakit," katanya.
Usai dipukul, dirinya dibawa masuk ke sekolah oleh satpam sekolah. Menurutnya, pelaku baru berhenti memukul usai dihentikan istri Jason.
"Seharusnya satpam megangin pelaku agar tidak memukul. Kan lucu saya yang dipegang, banyak saksi, kok," kata Jason.
Baca juga: Gudang Tiner di Genuksari Semarang Terbakar |
Usai dipukul, dirinya langsung melakukan laporan aduan ke Mapolres Pekalongan Kota, setelah sebelumnya menjalani visum di rumah sakit. Jason mengaku anaknya trauma akibat diancam terlapor.
"Melihat itu semua, anak saya tidak mau sekolah, trauma. Apalagi, sebelumnya ternyata anak saya dimaki-maki pelaku, sebelum saya datang. Anak saya diancam, papamu tak pateni (dibunuh), tiba-tiba saya datang, langsung mukul saya," ungkal Jason.
Diwawancarai terpisah, Kasatreskrim Polres Pekalongan Kota AKP Yoyok Agus Waluyo, menyebut pihaknya masih menangani kasus ini. Saat ini, penanganan kasus ini masih tahap pemeriksaan saksi-saksi, termasuk saksi korban dan istrinya dan saksi terlapor secara bergantian.
"Masih kita tangani. Saksi Korban dilakukan pemeriksaan juga terhadap istri Korban. Itu yang anaknya main siram-siraman air kan? Ya masih tetap berjalan, prosesnya tetap berjalan," katanya.
Sementara itu, pihak sekolah maupun terlapor, hingga Kamis (14/11) malam, belum bisa dimintai konfirmasi terkait peristiwa tersebut.
(aku/ahr)