Banjir Rob Rendam Pantura Sayung Demak Pagi Ini

Banjir Rob Rendam Pantura Sayung Demak Pagi Ini

Mochamad Saifudin - detikJateng
Senin, 11 Nov 2024 09:10 WIB
Banjir rob di Jalan Pantura wilayah Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Demak, pagi ini sekitar pukul 08.00 WIB, Senin (11/11/2024).
Banjir rob di Jalan Pantura wilayah Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Demak, pagi ini sekitar pukul 08.00 WIB, Senin (11/11/2024). Foto: Mochamad Saifudin/detikJateng
Demak -

Banjir rob menggenangi Jalan Pantura di wilayah Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Demak, pagi ini. Arus lalu lintas tampak tersendat.

Pantauan di lokasi sekitar pukul 08.00 WIB, genangan rob masih kisaran 5 sentimeter hingga 40 sentimeter mulai titik Km 8,2 hingga Km 8,9 di Jalur Semarang-Demak. Sementara di jalur sebaliknya hanya di depan area pabrik PT Polytron dengan tinggi genangan sekitar 5 sentimeter di sisi kiri jalan.

"Bulan-bulan ini naiknya (banjir rob) pagi terus," kata warga setempat, Waluyo (49) kepada detikJateng di lokasi, Senin (11/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banjir rob di Jalan Pantura wilayah Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Demak, pagi ini sekitar pukul 08.00 WIB, Senin (11/11/2024).Banjir rob di Jalan Pantura wilayah Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Demak, pagi ini sekitar pukul 08.00 WIB, Senin (11/11/2024). Foto: Mochamad Saifudin/detikJateng

Ia mengatakan pasang surut air laut terjadi tak menentu hingga naik ke Jalan Pantura Sayung. Ia menyebut kadang pagi kadang sore.

"Kalau akhir-akhir ini naiknya dini hari. Mulai pukul 03.00 WIB. Terus kalau surutnya biasanya siang tergantung air pasangnya, ya sekitar jam 11.00 WIB," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Senada, warga setempat lainnya, Munifah (40) mengatakan rob naik ke Jalan Pantura sekitar tiga hari ini di Kecamatan Sayung.

"Tiga hari ini naik terus. Iya (pagi). Mulai naik biasanya dari jam 03.00 WIB, terus pagi itu mulai surut hingga (kering) siang," ujar Munifah yang sesekali memberi tanda ke mobil pribadi yang melintas untuk bisa nebeng. Munifah berdiri di tepi Jalan Semarang-Demak, sedianya menunggu angkutan umum untuk mengantar anaknya sekolah di wilayah Kecamatan Karangtengah.

Sementara itu, pengendara sepeda motor matik, Lia mengaku terlambat kerja lantaran motornya mogok saat menerjang rob di jalan tersebut. Ia merupakan warga Kota Semarang yang akan bekerja ke wilayah Kabupaten Jepara.

"Iya mogok," kata Lia saat ditemui di lokasi Km 8,9.

Ia menuturkan perjalanannya dari Semarang menuju Jepara terhenti karena motornya mogok di area Pantura Sayung yang tergenang rob. Ia mengungkap rob kali ini genangannya panjang.

"Tadi sudah melaju di pinggir (dekat median jalan). Mogoknya dari sebelum pabrik Polytron. Saya biasa lewat sini, tapi ini robnya kok panjang banget," terangnya menunggu sekitar satu jam jemputan ayahnya sembari menunggui motornya.

Lia mengaku mogok sekitar pukul 05.00 WIB. Ia mencoba menghidupkan motornya hingga selama satu jam namun tak membuahkan hasil.

Banjir rob di Jalan Pantura wilayah Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Demak, pagi ini sekitar pukul 08.00 WIB, Senin (11/11/2024).Banjir rob di Jalan Pantura wilayah Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Demak, pagi ini sekitar pukul 08.00 WIB, Senin (11/11/2024). Foto: Mochamad Saifudin/detikJateng

Tampak kendaraan yang melaju di arah Semarang-Demak tersebut berjalan pelan dan bergantian di sisi kanan dekat median jalan. Polisi yang mengatur lalu lintas nampak juga memberhentikan kendaraan di Jalur Semarang-Demak saat ambulans dari arah Demak ke Semarang melaju di jalur berlawanan menerjang rob.

Pantauan lalu lintas pagi ini, rob menyebabkan antrean kendaraan lantaran volume kendaraan yang tinggi saat jam berangka kerja. Kendaraan mengular sekitar satu kilometer hingga Pasar Sayung dari titik genangan rob di jalur Demak-Semarang, sementara jalur sebaliknya hingga gerbang batas Semarang.

Seperti diketahui, area sisi kiri jalur Demak-Semarang titik tersebut merupakan area pabrik dan kiri Jalan Pantura sebaliknya merupakan area yang dominan permukiman warga. Nampak kendaraan roda dua padat di jalur lambat Jalur Semarang Demak.

Ketinggian Jalan Pantura nampak lebih rendah dibandingkan jalur lambat yang terus ditinggikan warga.




(rih/dil)


Hide Ads