Sederet Fakta Atlet Wonogiri Gagal Tampil di Popda gegara Lupa Didaftarkan

Sederet Fakta Atlet Wonogiri Gagal Tampil di Popda gegara Lupa Didaftarkan

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 07 Nov 2024 09:43 WIB
Kantor Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Wonogiri. Foto diunggah Rabu (6/11/2024).
Kantor Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Wonogiri. Foto diunggah Rabu (6/11/2024). Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng
Solo -

Para atlet muda Kabupaten Wonogiri harus gigit jari merelakan mimpi mereka tampil di Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) SD/SMP Jawa Tengah (Jateng). Pasalnya, mereka ternyata lupa didaftarkan oleh staf Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) setempat.

Kepastian gagalnya para atlet berlaga di Popda disampaikan Bupati Wonogiri, Joko Sutopo. Berikut sejumlah faktanya.

"Iya (atlet dari Wonogiri hanya menjadi penggembira di Popda Jateng 2024)," kata Joko kepada wartawan, Rabu (6/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanya Jadi Penggembira

Berdasarkan informasi yang dihimpun detikJateng, Popda Jateng tingkat SD/SMP itu rencananya digelar di Kota Semarang 4-7 November. Sedianya ada 8 cabang olahraga (cabor) yang hendak diikuti atlet Wonogiri.

Cabor-cabor tersebut adalah atletik, bulutangkis, karate, panahan, renang, pencak silat, taekwondo, dan wushu. Jumlah atlet dan ofisial yang diberangkatkan 107 orang.

ADVERTISEMENT

Bupati yang akrab disapa Jekek itu menerangkan setelah tahu Wonogiri dipastikan gagal berlaga di Popda, cabor bulutangkis dan taekwondo memutuskan tidak ikut sebagai penggembira.

Jekek lantas menanyakan ke Disporapar apakah 6 cabor sisanya yang tetap berangkat mempunyai hak dan fungsi yang sama dengan atlet lain. Ternyata, mereka hanya boleh tampil sampai babak tertentu.

"Para atlet hanya bisa melakukan pertandingan kualifikasi dan tidak bisa ikut pertandingan eliminasi. Pertandingan kualifikasi itu berarti hanya sampai pada tahap penyisihan," ungkap Jekek.

Adapun para atlet tetap berangkat setelah wali murid melakukan mediasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng. Hasilnya, wali murid menyatakan sanggup atlet bisa berlaga dengan syarat yang sudah ditentukan.

Status penggembira itu juga diungkapkan salah satu ofisial cabor yang tidak ingin namanya disebutkan. Ia mengungkapkan Disporapar Wonogiri sudah berkoordinasi dengan Disporapar Jateng.

"Tidak bisa dapat juara. Bisa ikut ini pelipur lara saja, tapi tidak bisa dapat juara. Yang berangkat jadinya puluhan orang," ungkap dia.

Para atlet Taekwondo asal Wonogiri yang gagal mengikuti Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) SD/SMP tingkat Provinsi Jawa Tengah 2024.Para atlet Taekwondo asal Wonogiri yang gagal mengikuti Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) SD/SMP tingkat Provinsi Jawa Tengah 2024. Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng

Staf Disporapar Lupa Daftarkan Atlet

Jekek melanjutkan dari keterangan yang diterimanya, terungkap staf Disporapar mendaftarkan atlet dan cabor ternyata sudah melewati masa registrasi.

"Pengakuan lupa (telat mendaftarkan atlet). Saya tidak bisa menerima alasan itu. Berarti ada fungsi kontrol yang tidak berjalan baik," kata Jekek.

"Kronologisnya sejak September (persiapan Popda), diikuti terus. Kan lucu ini, technical meeting sudah, kebangetan ini. Ada laporan saya dari awal nggak mungkin seperti itu. Bagi saya pukulan memalukan buat Pemkab," lanjutnya dengan geram.

Jekek menyatakan sudah memanggil Disporapar supaya memberi klarifikasi. Ia meminta penjelasan dinas bagaimana event sepenting Popda bisa lalai ditangani yang berujung gagalnya puluhan atlet untuk bertanding.

"Sudah undang (Disporapar) untuk paparan. Sempat bersikap marah (Jekek). Ini kerja yang memalukan," ungkap dia.

Bupati Jekek Minta Maaf

Jekek kemudian meminta maaf kepada pihak-pihak yang dirugikan atas gagalnya atlet Wonogiri tampil di Popda Jateng.

"Atas nama Pemkab Wonogiri, dengan kerendahan hati kami menyampaikan permohonan maaf atas kelalaian, kealpaan, ketidakprofesionalan salah satu OPD teknis kami," ungkapnya.

Jekek meyakini perkara itu menimbulkan persepsi negatif terhadap kinerja Pemkab Wonogiri. Pihaknya akan menjadikan hal ini sebagai ruang evaluasi kerja dan kinerja.

"Bagi atlet, orang tua, ini sesuatu yang mengecewakan bagi beliau. Sekali lagi kami mohon maaf," ungkap dia.

Atas kejadian itu, Jekek mencoba mencari solusi yang disepakati bersama. Pihaknya berencana menawarkan adanya pertandingan atau perlombaan di tingkat kabupaten dalam rangka memberi ruang untuk para atlet.

"Atau ada usulan lain. Prinsipnya kami terbuka, mediasi dan ruang rekonsiliasi terhadap kinerja tidak optimal. Sumbang saran masukan untuk perbaikan atas kelalaian salah satu kinerja OPD teknis kami yang tidak optimal," kata Jekek.

Suara Kekecewaan Atlet

Rasa kecewa atlet yang tidak bisa menggapai medali di Popda Jateng disuarakan Danendra Nadif Tri Pradita. Atlet taekwondo tersebut bahkan sempat menangis saat tahu mereka hanya jadi penggembira.

"Kecewa (tidak jadi berlaga di Popda), sudah lama latihan. Iya (sempat nangis)," kata Nadif kepada wartawan, Rabu (6/11).

Ia mengatakan, persiapan untuk mengikuti Popda Jateng sudah dilakukan sejak Agustus lalu. Ia berlatih tiga kali setiap pekan.

"Tanding (di Popda) sudah siap sebenarnya. Harapannya tetap bisa main, tapi tidak bisa," kata Nadif.

Hal serupa diungkapkan oleh atlet taekwondo lainnya, Alya Intan Kirana. Siswi kelas 1 SMP itu merasa sedih dan kecewa. Sebab ia sudah melakukan persiapan dan seleksi di tingkat kabupaten.

Intan baru mendengar kabar dirinya tidak bisa ikut Popda dua hari sebelum pertandingan, Sabtu (2/11).

"Sempat menurunkan badan 4 kilogram juga (agar bisa masuk nomor yang diikuti)," kata Intan.

Senada disampaikan Berlian Ajeng Kusuma Wardani, atlet taekwondo yang masih duduk di bangku kelas VI SD.

"Saya sedih dan kecewa sudah berlatih dengan keras dan siapkan mental dan fisik," ungkapnya.

Ia mengaku sempat menangis. Sebab ia bertekad untuk menang dan mendapatkan piagam.

"Kalau dapat piagam bisa untuk mendaftar sekolah (SMP pilihan)," kata Dani.




(apu/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads