8 Jenis Ular Warna Hijau yang Tampak Mirip, Mana yang Berbisa?

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Sabtu, 02 Nov 2024 08:40 WIB
Ilustrasi ular warna hijau. Foto: Freepik
Solo -

Umumnya, ular memiliki warna yang gelap, seperti cokelat atau hitam. Selain itu, ada sebagian spesies ular yang memiliki warna hijau. Mereka kerap hidup di lingkungan yang berdekatan dengan manusia. Bahkan, beberapa jenis ular warna hijau tak jarang masuk rumah.

Sama seperti jenis ular pada umumnya, ular berwarna hijau pun terbagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu berbisa dan tidak berbisa. Berdasarkan informasi yang dikutip dari buku Ensiklopedia Hewan Ovipar tulisan M Sumarto, ular berbisa umumnya memiliki gigi taring kecil, kepala segitiga, berwarna terang dan mencolok, memiliki mata lonjong, serta hanya memiliki satu baris sisik.

Sementara ular tidak berbisa umumnya memiliki dua taring besar yang terletak di rahang atas, bentuk sisiknya lebih sederhana, serta memiliki mata dengan bentuk bulat.

Jenis Ular Warna Hijau

Berikut ini adalah daftar ular yang memiliki warna hijau dan beberapa di antaranya kerap muncul di pemukiman. Mari simak penjelasan lengkapnya!

1. Ular Pucuk

Dikutip dari buku Keanekaragaman Flora dan Fauna Daerah Aliran Sungai Pakerisan Kabupaten Gianyar oleh Susilo Hadi dkk serta Ular dan Reptilia Lain oleh Steve Setford, ular pucuk (Ahaetulla prasina) adalah ular pohon tidak berbisa yang hidup di hutan hujan tropis. Tubuhnya ramping dan berwarna hijau seperti daun. Ular ini sering berada di pepohonan atau tepi sungai. Warna dan bentuk tubuhnya membantu ular ini menyamar agar tidak terlihat. Kemampuan ini membuatnya sulit dibedakan dari dedaunan di sekitarnya.

Ular pucuk memiliki moncong yang tajam dan panjang. Panjang tubuhnya bisa mencapai 1.190 mm dengan ekor sekitar 600 mm. Ular ini memiliki sembilan sisik labial atas, dengan sisik keempat hingga keenam yang menyentuh mata. Sisik tubuhnya berjumlah 15 baris dan biasanya memiliki tonjolan kecil di bagian sacrum. Ular ini ahli berburu dan memanfaatkan kamuflasenya untuk mendekati mangsa.

2. Sanca Hijau Papua

Dirangkum dari buku Amazing Top 10 oleh Tim Puspa Swara dan Cara Beternak Ular Piton Sanca oleh Ishan Latif, ular sanca hijau Papua (Morelia viridis) adalah jenis ular berwarna hijau terang yang hidup di hutan tropis Papua. Ular ini memiliki tubuh tidak terlalu panjang dan biasanya tinggal di pepohonan. Warna hijau tubuhnya membantu ular ini berkamuflase dengan dedaunan, sehingga sulit dikenali di habitat alaminya.

Saat dewasa, sanca jenis ini sepenuhnya berwarna hijau, kadang dengan strip kuning yang menyesuaikan kondisi lingkungan. Ular ini memangsa mamalia kecil, burung, dan reptil kecil. Ular sanca hijau berkembang biak dengan bertelur, menghasilkan 1 hingga 25 telur dalam satu sarang.

3. Ular Bangkai Laut

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari buku Binatang Penular Penyakit di Sekitar Lingkungan Rumah, ular bangkai laut (Trimeresurus albolabris) adalah jenis ular berwarna hijau yang memiliki pola warna mencolok. Bagian atas tubuhnya berwarna hijau, sedangkan sisi bawah kepala dan perut berwarna hijau kekuningan atau putih. Ular ini memiliki ekor tanpa bintik cokelat, dengan panjang tubuh jantan sekitar 600 mm dan betina mencapai 810 mm.

Ular bangkai laut hidup di hutan bambu dan semak-semak yang dekat dengan sungai. Ular ini sering berdiam di antara dedaunan dan ranting pohon kecil setinggi 3 meter dari tanah. Kadang, ular bangkai laut juga ditemukan di kebun atau pekarangan rumah. Di Indonesia, ular ini tersebar di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Madura, dan beberapa pulau di Nusa Tenggara seperti Lombok dan Timor.

4. Ular Bajing

Dirangkum dari laman Biodiversity Warriors, ular bajing (Gonyosoma oxycephalum) adalah ular hijau mencolok yang hidup di pepohonan hingga ketinggian 1.100 mdpl. Ular ini aktif pada siang hari dan sering menyerang sarang burung, serta memangsa kelelawar, tikus, dan kadal. Sebagai ular tak berbisa, ular bajing membunuh mangsanya dengan cara melilit. Ciri-cirinya termasuk tubuh tebal, kepala lebar, moncong panjang, dan lidah biru-hitam yang kontras dengan sisik halusnya.

Saat merasa terancam, ular bajing akan mengembangkan tubuh dan mengibaskan lidah ke atas dan bawah sebagai peringatan. Warna tubuhnya bervariasi, dengan pola hijau terang di tubuh dan hijau gelap di atas kepala, sering disertai garis hitam di sekitar mata serta ekor berwarna oranye kemerahan. Ular bajing tersebar luas di berbagai daerah Indonesia, seperti Jawa, Kalimantan, Sumatera, Kepulauan Mentawai, Kepulauan Natuna, dan Ambon.

5. Ular Terbang

Sesuai dengan informasi yang dirangkum dari laman Animalia, ular terbang (Chrysopelea ornata) adalah spesies ular yang ditemukan di Asia Selatan dan Tenggara. Ular ini terkenal karena kemampuannya untuk meluncur dari pohon ke pohon, seolah-olah bisa terbang.

Warna tubuhnya biasanya hijau dengan pola silang hitam dan aksen kuning atau emas. Ular ini memiliki kepala datar dan mata besar dengan pupil bulat. Meskipun ular ini memiliki bisa, ia tergolong ringan dan tidak berbahaya bagi manusia.

Ular terbang adalah hewan soliter yang lebih aktif di siang hari. Mereka adalah berburu mangsa seperti kadal, kelelawar, dan tikus. Ular ini bergerak dengan lincah di dahan pohon dan dapat menggenggam permukaan kasar dengan sisiknya.

6. Ular Hageni

Dikutip dari artikel ilmiah berjudul Venomics and Cellular Toxicity of Thai Pit Vipers oleh Supeecha Kumkate dkk, ular Hageni (Trimeresurus hageni) adalah jenis ular piton berbisa yang endemik di Asia Tenggara. Ular ini dikenal memiliki racun yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang parah pada manusia.

Beberapa gejala yang mungkin muncul setelah digigit termasuk pembengkakan lokal hingga pendarahan sistemik yang berat. Saat ini, belum ada antivenom spesifik untuk ular Hageni, sehingga antivenom yang digunakan adalah antivenom yang dikembangkan untuk Trimeresurus albolabris.

7. Ular Punai Sumatera

Ular punai Sumatera juga termasuk salah satu ular yang memiliki warna hijau. Dikutip dari laman Thai National Parks, ular punai Sumatera (Trimeresurus sumatranus) adalah jenis ular piton berbisa yang ditemukan di hutan tropis Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Ular ini biasanya memiliki warna hijau pucat hingga neon dengan tanda hitam vertikal dan ekor yang berujung merah.

Ular ini memiliki tubuh yang besar dan berat, serta dapat mencapai panjang hingga 1,6 meter. Ciri khas dari ular ini adalah sisik yang terangkat, memberikan tekstur kasar pada tubuhnya.

Sebagai ular arboreal, Trimeresurus sumatranus aktif pada malam hari dan sering kali terlihat berada di cabang rendah saat berburu mangsa. Makanan utamanya terdiri dari mamalia kecil, burung, dan katak pohon.

Ular ini dapat menyuntikkan racun dalam jumlah besar karena memiliki taring yang panjang. Gigitan ular Punai Sumatera berpotensi fatal, sehingga ular ini harus dianggap sangat berbahaya.

8.Ular Beludak Wagler

Dikutip dari Field Guide to the Reptiles of South-East Asia oleh Indraneil Das, Ular Beludak Wagler (Tropidolaemus wagleri) adalah jenis ular berbisa yang memiliki tubuh ramping dan terkompresi secara lateral pada juvenil dan jantan, sedangkan betina dewasa memiliki tubuh yang lebih robust.

Ular ini memiliki kepala segitiga yang jelas terpisah dari lehernya, dengan 8-10 sisik supralabial dan 11-12 sisik infralabial. Ciri khas lainnya adalah sisik kecil di dahi yang terletak di tempat yang saling bersentuhan. Ular ini memiliki ekor pendek yang dapat digunakan untuk berpegangan, dan jumlah baris sisik di bagian tengah tubuhnya berbeda antara jantan dan betina.

Ular ini biasanya ditemukan di hutan dataran rendah dan memiliki perilaku arboreal, sering terlihat di vegetasi rendah. Makanannya terdiri dari burung dan rodentia. Ular Beludak Wagler berkembang biak dengan cara ovovivipar, menghasilkan 15-41 bayi ular yang masing-masing memiliki panjang sekitar 150 mm. Sebaran ular ini mencakup wilayah Thailand selatan, Vietnam selatan, Semenanjung Malaysia, Singapura, Sumatera, Pulau Nias, serta Kepulauan Mentawai, Pulau Bangka, Pulau Natuna, dan Kepulauan Riau.

Nah, itulah tadi beberapa jenis ular hijau yang tampaknya mirip. Tetap hati-hati dengan spesies ular hijau berbisa, detikers. Semoga penjelasan di atas bermanfaat!



Simak Video "Siap-siap "War" Tiket Indonesia Vs Argentina Segera Dimulai"

(par/par)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork