Wanita Magelang Ngaku Kewalahan Rawat 40 Kucing: Tapi Saya Nggak Tega Kleleran

Wanita Magelang Ngaku Kewalahan Rawat 40 Kucing: Tapi Saya Nggak Tega Kleleran

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 31 Okt 2024 08:47 WIB
Sebanyak 17 ekor yang dievakuasi Jakarta Animal Aid Network (JAAN) dari rumah warga di Magelang. Foto diunggah pada Rabu (30/10/2024).
Sebanyak 17 ekor yang dievakuasi Jakarta Animal Aid Network (JAAN) dari rumah warga di Magelang. Foto diunggah pada Rabu (30/10/2024). Foto: dok. detikJateng
Solo -

ES (51), seorang wanita yang tinggal di Kluyon, Kelurahan Kramat Utara, Kota Magelang, jadi sorotan karena tinggal dengan puluhan kucing. Bahkan, ia tetap tinggal saat kucingnya mati dan menjadi bangkai.

Sebanyak 17 ekor kucing kemudian dievakuasi JAAN (Jakarta Animal Aid Network) dalam kondisi sehat, terdiri 5 ekor jantan dan 12 ekor betina berjenis lokal dan campuran. Kucing tersebut antara lain diberi nama Oyen, Blue, Puding, Melon, Ciki, Cocil, Kecil, Sweety, Mili, Manis, Milo, dan Makacino.

"Saya rescue (kucing) dari jalanan kurang lebih 3 tahunan. Saya dapatnya di jalan," kata ES mengawali pembicaraan kepada awak media di daerah Cacaban, Rabu (30/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ES mengungkapkan tempat tinggal pertama yang ia huni adalah rumah di Perum Depkes, Kota Magelang. Di sana, ia membawa pulang 50-an kucing dari jalanan.

"Saat itu 50 ekor, saya welcome. Kalau ada yang mau adopsi monggo. Terus tinggal 40-an ekor kewalahan (memeliharanya), tapi saya nggak tega lihat (kucing) kleleran di jalan," ujar ES.

ADVERTISEMENT

Saat tinggal di Depkes, 25 ekor kucingnya mati. Kemudian ia berpindah mengontrak di daerah Klontong, Secang, Kabupaten Magelang. Lantas pindah lagi ke Banaran sekitar tiga bulan, baru ke Kluyon selama sekitar sebulan terakhir.

"Datang ke Kluyon sekitar bulan September. Ya bawa ini 17 ekor dan ngambil lagi 5 ekor (mati). Ya bau, tapi saya kasih kopi," katanya.

"(Motif mengambil kucing di jalanan) Sebenarnya saya mau merawat, tapi nggak tahu diri, nggak tahu ukuran, nggak tahu batasnya berapa. Saya di jalan (lihat kucing) nggak tega ambil," kata dia.

Berhenti Jualan Lumpia 4 Bulan Lalu

ES melanjutkan sebelumnya, ia berkeliling menjajakan lumpia goreng. Setiap berkeliling, jika ia menemukan kucing, ia akan membawanya.

Kemudian ia memutuskan berhenti berjualan semenjak 4 bulan lalu.

"Saya terus (kerja) buruh tenaga. Bantu-bantu nyuci pakaian orang, kalau ada yang menyuruh," katanya.

"(Peralihan kucing ke JAAN) Ya rasanya kecewa, campur aduk, nano-nano. Cuman, saya mikirnya ke depan demi baiknya saya, wong saya juga punya batas kemampuan. Saya sadar diri, saya mampunya berapa, ya sudah," tuturnya sambil menyeka air mata.

ES lebih lanjut mengaku meminta kepada JAAN supaya diizinkan memelihara dua ekor. Ia menyebut yang ia minta adalah kucing yang paling galak.

"Saya mau izin dua ekor (pelihara)," pintanya.




(apu/afn)


Hide Ads