Blak-blakan Wanita Magelang Cerita Rasanya Tinggal dengan Bangkai Kucing

Blak-blakan Wanita Magelang Cerita Rasanya Tinggal dengan Bangkai Kucing

Eko Susanto - detikJateng
Rabu, 30 Okt 2024 17:50 WIB
Sebanyak 17 ekor yang dievakuasi Jakarta Animal Aid Network (JAAN) dari rumah warga di Magelang. Foto diunggah pada Rabu (30/10/2024).
Sebanyak 17 ekor yang dievakuasi Jakarta Animal Aid Network (JAAN) dari rumah warga di Magelang. Foto diunggah pada Rabu (30/10/2024). Foto: Eko Susanto/detikJateng
Magelang -

Penimbunan kucing di sebuah rumah bekas warung di Kluyon, Kelurahan Kramat Utara, Kota Magelang, diungkap Jakarta Animal Aid Network (JAAN). Ada sekitar 42 kucing ditimbun di rumah itu, 25 kucing di antaranya sudah mati.

Sebanyak 17 ekor kucing kemudian dievakuasi JAAN dalam kondisi sehat, terdiri 5 ekor jantan dan 12 ekor betina berjenis lokal dan campuran. Kucing tersebut antara lain diberi nama Oyen, Blue, Puding, Melon, Ciki, Cocil, Kecil, Sweety, Mili, Manis, Milo, dan Makacino.

Rumah tempat penimbunan kucing itu ditinggali wanita inisial ES, (51). Begini pengakuannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya rescue (kucing) dari jalanan kurang lebih 3 tahunan. Saya dapatnya di jalan," kata ES mengawali pembicaraan kepada awak media di daerah Cacaban, Rabu (30/10/2024).

Sebanyak 17 ekor yang dievakuasi Jakarta Animal Aid Network (JAAN) dari rumah warga di Magelang. Foto diunggah pada Rabu (30/10/2024).Sebanyak 17 ekor yang dievakuasi Jakarta Animal Aid Network (JAAN) dari rumah warga di Magelang. Foto diunggah pada Rabu (30/10/2024). Foto: Eko Susanto/detikJateng

Tempat tinggal pertama yang dia huni di Perum Depkes, Kota Magelang. Saat itu, ada sekitar 50-an kucing yang berhasil didapatkan dari jalanan.

ADVERTISEMENT

"Saat itu 50 ekor, saya welcome. Kalau ada yang mau adopsi monggo. Terus tinggal 40-an ekor kewalahan (memeliharanya), tapi saya nggak tega lihat (kucing) kleleran di jalan," ujar ES.

Menurutnya, saat di Depkes tersebut yang meninggal ada sekitar 25 ekor. Setelah dari Depkes, ia pindah kontrak selama satu tahun di daerah Klontong, wilayah Jambewangi, Secang, Kabupaten Magelang. Berikutnya, pindah lagi menuju Banaran wilayah Kabupaten Magelang sekitar 3 bulan dan di Kluyon, Kota Magelang satu bulan.

"Datang ke Kluyon sekitar bulan September. Ya bawa ini 17 ekor dan ngambil lagi 5 ekor (mati). Ya bau, tapi saya kasih kopi," katanya.

"(Motif mengambil kucing di jalanan) Sebenarnya saya mau merawat, tapi nggak tahu diri, nggak tahu ukuran, nggak tahu batasnya berapa. Saya di jalan (lihat kucing) nggak tega ambil," kata dia.

Lebih lanjut, ES mengaku sebelumnya keliling berjualan lumpia goreng. Saat menjajakan lumpia tersebut jika di jalan menemukan kucing ia bawa pulang. Kemudian berhenti tidak berjualan semenjak 4 bulan yang lalu.

"Saya terus (kerja) buruh tenaga. Bantu-bantu nyuci pakaian orang, kalau ada yang menyuruh," katanya.

"(Peralihan kucing ke JAAN) Ya rasanya kecewa, campur aduk, nano-nano. Cuman, saya mikirnya ke depan demi baiknya saya, wong saya juga punya batas kemampuan. Saya sadar diri, saya mampunya berapa, ya sudah," tuturnya sambil menyeka air mata.

Pihaknya pun masih meminta izin kepada JAAN untuk bisa memelihara dua ekor kucing. Dua ekor kucing yang dimintanya dikenal paling galak.

"Saya mau izin dua ekor (pelihara)," pintanya.

Sementara itu, aktivis JAAN, Mustika mengatakan saat evakuasi di lokasi Kluyon, Magelang, mendapatkan 17 ekor. Kucing-kucing yang dipelihara ini awalnya diambil dari jalanan.

"Waktu itu kami temukan tulang (sekitar 5 ekor yang mati) di Kluyon. Di Kluyon tidak ada pekarangan sehingga bingung menguburkan. Terus dibungkus dan rencananya kalau dikubur, tapi berhari-hari (nggak dikubur)," kata Mustika kepada awak media.

Mustika mengatakan, saat melakukan rescue, Kamis (10/10) tersebut datang sekitar pukul 15.00 WIB untuk melihat keberadaan dari luar. Kemudian, setelah pemilik kucing ES datang baru dilakukan evakuasi terhadap 17 kucing itu.

"Sekitar jam 7, 8 malam dievakuasi (kucing) dibawa ke Dokter Bondan. ES karena tidak ada tempat tinggal juga, saya tawarkan saja. Saya persilakan ke sini (Cacaban) dengan syarat mengikuti aturan kami," kata Mustika.

Menurutnya, ES mulai bersama 17 ekor kucing yang dulunya dipelihara setelah diambil dari klinik. Di mana 16 ekor kucing dirawat sampai Kamis (17/10) dan satu ekor dirawat sampai Senin (28/10).

"Mulai masuk rumah ini tanggal 17 Oktober, Bu ES baru di sini. Saya kasih tahu kalau mau nonton dan lihat (kucingnya)," tuturnya.

Pihaknya berharap, dari 17 ekor kucing ini nantinya ada yang mau mengadopsi. Kemudian keberadaan 17 ekor kucing tersebut sudah ada pengalihan dari pemilik ES kepada JAAN.

"Kami boleh (adopsi), tapi dengan syarat dan ketentuan yang ada. Kami tidak menjualbelikan, kami tidak memungut biaya apa pun, tapi kami berhak meminta persyaratan harus dipelihara dengan baik dan tidak bebaskan di jalan. Untuk kebutuhan makan dan minumnya harus terpenuhi, terus kalau sakit layak mendapatkan perawatan dan tidak diperjualbelikan," pungkasnya.




(rih/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads