Seorang ibu yang kos di kawasan Kluyon, Kelurahan Kramat Utara, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang terungkap tinggal dengan belasan bangkai kucing. Begini awal mula insiden ini terkuak.
Aktivis dari Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Mustika, mengungkapkan proses evakuasi kucing terjadi pada 9 Oktober 2024. Awalnya, ia menerima laporan adanya orang yang menelantarkan atau tidak bisa memberi makan kucing-kucingnya.
"Ketika saya sampai mencium bau nggak enak, kayak bangkai kering. Nah, akhirnya saya diizinkan yang punya rumah buka dari jendela," kata Mustika saat dihubungi detikJateng, Selasa (29/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya masuk tanpa ada pemiliknya (kucing). Di situ bau nggak karuan, kondisi kucing-kucingnya kondisinya seperti itu (tidak sehat)," lanjut Mustika.
Mustika menuturkan kondisi kucing-kucing itu memprihatinkan. Karena itu, semua kucing yang bisa diselamatkan segera dibawa ke klinik hewan.
"Jumlah kucing 17 ekor yang masih hidup. Terus yang mati tidak dikuburkan sampai kering di dalam rumah sekitar 17 ekor," ujarnya.
"Ibu ini (pemilik kucing) posisinya suka, mau menyelamatkan kucing, tapi pada intinya tidak punya kemampuan. Jadi, kita katakan dia holder," kata dia.
Mustika mengaku kesulitan untuk merawat kucing-kucing tersebut karena dibutuhkan biaya perawatan dan pemulihan yang cukup besar. Karena itu, ia mempersilakan jika ada publik yang berniat mengadopsinya.
"Kami membuka donasi untuk kucing-kucing itu. Sekarang kucing-kucing itu posisinya masih di Magelang dan dari kucing-kucing itu sempat ada bakteri sehingga tidak bisa evakuasi ke Jakarta," ujarnya.
"(Adopsi) Boleh dengan syarat. Syaratnya harus dipelihara dengan baik, tidak diliarkan, disterilkan dan pelihara dengan layak," tambahnya.
Berada di Kandang Kecil
JAAN mengunggah momen penemuan serta evakuasi kucing itu di Instagram mereka. Terlihat, hewan itu berada di kandang kecil yang disusun di sebuah gubuk yang menjadi tempat tinggal. Aktivis JAAN juga memperlihatkan bangkai kucing yang masih berada di sana.
"Minggu lalu kami mendapat informasi tentang kasus penimbunan kucing di Magelang. Penimbun tersebut memiliki 42 ekor kucing namun tidak memiliki biaya untuk merawatnya. Dia diusir dari tempat tinggalnya karena bau bangkai, kotoran, dan lain-lain yang tidak dapat ditolerir oleh para tetangga. Kemudian dia pindah ke sebuah tempat kecil dengan 17 kucing yang tersisa.
Penimbunnya bahkan menyimpan sisa-sisa yang telah mati beberapa bulan yang lalu. Kucing-kucing yang tersisa dibawa ke klinik dokter hewan karena kami tidak tahu ke mana lagi harus membawa mereka dan mereka semua membutuhkan perawatan medis," tulis JAAN dalam unggahannya.
(apu/apu)