Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang memetakan daerah-daerah rawan banjir dan longsor yang berisiko terjadi saat musim hujan. Ada tiga kecamatan rawan banjir dan empat kecamatan rawan longsor.
Hal ini diungkapkan Kepala BPBD Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto. Ia mengatakan, Kota Semarang rawan diterjang bencana banjir dan longsor selama musim hujan. Beberapa kecamatan rawan banjir yakni Kecamatan Genuk, Semarang Utara, serta Gayamsari.
"Banjir yang masih di sekitar kewaspadaan kita itu di Kecamatan Genuk, wilayah pesisir terutama, ada di Trimulyo. Kemudian termasuk di Semarang Utara, dan sedikit Gayamsari, itu yang antisipasi banjir," kata Endro saat dihubungi detikJateng, Senin (21/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian tanah longsor itu di wilayah perbukitan ya, Kecamatan Gajahmungkur, Kecamatan Candisari, Kecamatan Tembalang, dan di Kecamatan Gunungpati. Ini yang waspada longsor," lanjutnya.
Ia mengatakan, BPBD selalu memperbarui data dari BMKG sebagai dasar untuk melakukan mitigasi. BPBD Kota Semarang juga telah menyiagakan seluruh personel beserta perlengkapan sarana prasarana selama 24 jam.
"Artinya kejadian kapanpun, sesuai dengan SOP, kita bisa langsung melakukan penanganan secara tepat," jelasnya.
Pengerukan sedimen sungai hingga penguatan tanggul pun telah dilakukan di beberapa daerah di Kota Semarang guna mengantisipasi ancaman banjir dan tanah longsor.
"Memang secara penguatan infrastruktur itu getol. Pemkot Semarang ini sudah masif melakukan pengerukan sedimen sungai, termasuk penguatan tanggul di Tambaklorok," jelasnya.
"BPBD juga mengoptimalkan alat yang kami miliki yang namanya EWS (early warning system), itu ada di 16 aliran sungai. Nanti akan berbunyi alarmnya manakala debit air meningkat," lanjutnya.
Memasuki masa transisi musim kemarau ke musim hujan, Endro mengimbau masyarakat Kota Semarang untuk tak membuang sampah sembarangan. Pasalnya, banjir di Kota Semarang seringkali dikarenakan penumpukan sampah.
"Jadi mohon tidak membuang sampah sembarangan. Kedua, kita tahu beberapa kali hujan terakhir seperti kemarin siang itu kan cukup ekstrem. Warga pada saat hujan ataupun ada angin kencang untuk tidak berteduh di bawah pohon," imbaunya.
(ahr/dil)