Cerita Warga Ngerinya Lisus Mengamuk di Klaten: Suara Seperti Kereta Lewat

Cerita Warga Ngerinya Lisus Mengamuk di Klaten: Suara Seperti Kereta Lewat

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Senin, 14 Okt 2024 19:52 WIB
Dampak lisus, atau angin puting beliung yang menerjang wilayah Klaten, Senin (14/10/2024).
Dampak lisus, atau angin puting beliung yang menerjang wilayah Klaten, Senin (14/10/2024). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Ratusan bangunan rusak dan jalan raya tertutup akibat amukan angin puting beliung yang menyertai hujan di Klaten, sore tadi. Warga menceritakan kengerian lisus yang suaranya terdengar seperti suara kereta api lewat.

"Sempat panik. Ya karena suaranya seperti suara kereta api lewat," ungkap warga Desa Jombor, Kecamatan Ceper, Waluyo kepada detikJateng di depan rumahnya, Senin (14/10/2024) sore.

Waluyo menceritakan kejadian hujan dan lisus itu sekitar pukul 15.30 WIB. Hujan yang cukup lebat mendadak disertai angin kencang dari Utara berputar - putar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari sana (utara) terus muter-muter, seperti kabut suasananya. Setelah reda, pohon tumbang dan mayoritas rumah di sini atapnya terbang," kata Waluyo.

Kengerian serupa diceritakan warga Desa Troso, Kecamatan Karanganom, Khodijah. Ibu rumah tangga tersebut mengungsi saat angin menerbangkan seluruh atap rumahnya.

ADVERTISEMENT

"Sekitar pukul 15.30 WIB, saya habis salat dan anak saya di luar main di teras. Saya mau ngajak masuk, saya lihat angin kencang berputar," tutur Khodijah kepada detikJateng di rumahnya yang tidak beratap lagi.

Saat melihat angin lisus dan suasana seperti kabut, terang Khodijah, dirinya membawa anaknya masuk ke rumah. Namun justru angin ikut masuk ke rumahnya.

"Angin masuk ke rumah, mulai mengangkat atap rumah (bahan holo dan galvalum). Saya lari bawa anak saya ke rumah sebelah (genteng tanah)," jelas Khodijah.

"Alhamdulillah tidak ada yang luka. Atap rumah saya hilang semua," imbuhnya.

Warga Dusun Kemiri, Desa Candirejo, Kecamatan Ngawen, Heru Purnomo, mengatakan angin lisus dan hujan terjadi sehabis Asar. Berputar dari Utara ke Selatan, maupun Selatan ke Utara.

"Dari Utara ke Selatan muter-muter. Ijin tenda besok mau digunakan hajatan ambruk, untungnya tidak ada orang di bawahnya, " ungkap Heru kepada detikJateng saat mengecek tenda galvalum di depan rumahnya yang ambruk total.

Kapolsek Karanganom AKP Panut Haryono saat memimpin pembersihan menyatakan ada sekitar lima desa terdampak sementara. Jalan raya ada yang tertutup aksesnya karena pohon tumbang.

"Jalan tertutup ada pohon tumbang tadi, juga tiang listrik. Tidak ada korban jiwa atau luka, evakuasi sedang kita lakukan," ungkap Panut kepada detikJateng.

Sebelumnya diberitakan, hujan disertai angin puting beliung atau lisus menghantam beberapa desa di Kecamatan Ceper, Trucuk, Ngawen dan Karanganom, Kabupaten Klaten. Angin kencang ini merusak bangunan dan merobohkan pohon hingga menutup jalan.

"Anginnya dari selatan ke utara berputar. Banyak rumah dan warung rusak atapnya terbang, terutama yang di pinggir jalan," ungkap Fery, warga Desa Dlimas, Kecamatan Ceper kepada detikJateng, Senin (14/10) sore.

Fery mengatakan hujan turun sekitar pukul 15.30 WIB cukup deras. Mendadak diikuti angin kencang dari selatan merusak bangunan.




(apu/afn)


Hide Ads